Fine, Thank You - Yesterday

1.1K 120 66
                                    

"Maafkan aku, tidak bisa menjaganya sampai akhir."

Yuri menghapus air matanya dan menatap Sehun dalam.

"Aku pergi, Lekaslah sembuh.", Yuri melepaskan pegangan tangannya lalu membelai kepala Sehun lembut.

"Terima kasih.", Ucapnya lalu berjalan ke arah pintu.

Di luar sudah ada Seohyun dan orang tua Sehun. Ia hanya bisa menghembuskan nafasnya berat saat matanya bertatapan dengan eomma Sehun yang menatapnya sinis.

"Eonnie, aku sudah menelpon Chanyeol untuk mengantarkanmu sampai rumah. Beristirahatlah dan jangan khawatir, Sehun akan baik-baik saja.", Ucap Seohyun yang mengejar Yuri yang sudah berjalan meninggalkan mereka.

"Aku bisa pulang sendiri, Seohyun-ah.", Jawab Yuri lemah.

"Tidak, aku tahu kau masih sangat terkejut akan kejadian tadi. Aku tidak mau meninggalkanmu pulang sendirian.", Protes Seohyun saat Yuri menolaknya.

Yuri mendesah pasrah lalu menganggukan kepalanya.

"Yuri-ya, Seohyun-ah.", panggil Chanyeol.

"Eoh, Chanyeol-ah, aku titip eonni yaa.", Ucap Seohyun lalu berbalik kembali ke kamar inap Sehun.

Chanyeol dan Yuri hanya terdiam sepanjang perjalanan, mereka sibuk dengan pikiran masing-masing.

"Tenanglah, Kau sangat mengenal seorang Oh Sehun, dia akan tidak akan mati hanya karena membantumu.", Chanyeol memecah keheningan dan berusaha mencairkan suasana walaupun sepertinya itu gagal, karena Yuri masih terus terdiam.

"Yuri-ya.."

"Chanyeol-ah, haruskah aku menghilang saja dari dunia ini?"

Hati Chanyeol begitu mencelos mendengar kalimat yang lolos dari bibir seorang Kwon Yuri yang selama ini ia kenal sebagai seseorang yang kuat, ceria, dan pantang menyerah.

"Apa maksudmu itu? Tidak baik mengatakan hal buruk tentang dirimu sendiri.", Peringat Chanyeol, kesunyian kembali melanda mobil itu sampai mereka sampai di pekarangan kediaman keluarga Oh.

Yuri hendak turun dari mobil namun Chanyeol menahan tangannya dan menatap Yuri lekat.

"Seandainya aku bertemu denganmu lebih dulu, aku tidak akan membiarkanmu menderita."

~

Tiga hari sejak kejadian yang menimpa Sehun, ia sudah diperbolehkan pulang. Ia menghela nafasnya pelan sedikit kecewa karena Yuri sama sekali tidak datang mengunjunginya dan bahkan wanita itu tidak ada saat dirinya pulang ke rumah.

"Tidak seharusnya aku sekecewa ini, kau sudah terbiasa dikecewakan olehnya Oh Sehun.", batin Sehun.

Seohyun merawat Sehun dengan telaten dan Sehun sangat bersyukur akan itu semua.

"Sehun-ah..", Panggil Seohyun pelan saat Sehun sudah duduk di tempat tidur kamar mereka.

"Kenapa kau selalu bersikap dingin pada Yuri eonnie?", Tanya Seohyun.

"Aku tidak begitu.", sangkal Sehun.

"Jangan seperti itu, Sehun-ah. Aku yakin ia cukup tertekan saat ini.", Balas Seohyun.

"Oia, besok pergelarannya akan diadakan, kau harus datang memberinya dukungan.", ucap Seohyun antusias.

"Kau tidak ikut?"

"Eoh, aku harus mengantar eomma ke rumah sakit lagi besok.", Jawab Seohyun.

"Apakah kau harus pergi jauh seperti ini terus? Kau pasti lelah bolak-balik Jeju-Seoul dalam seminggu.", Sehun menarik Seohyun ke dalam pelukannya dan mengelus rambutnya lembut.

Fine, Thank You (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang