Kepulangan Sehun dan Yuri disambut oleh Seohyun yang memang sudah menunggu mereka. Sore harinya, seperti yang dikatakan Seohyun pada ayah mertuanya, ia benar-benar mengajak Sehun dan Yuri ke suatu tempat.
"Kita mau kemana?", Tanya Yuri dari kursi penumpang belakang.
"Kalian akan tahu nanti, lebih baik kalian beristirahat, pasti masih sangat melelahkan kan?", Jawab Seohyun di balik kemudi sedangkan Sehun duduk diam di sebelahnya. Awalnya ia berdebat dengan Seohyun agar ia yang menyetir namun Seohyun menolaknya mentah-mentah.
"Bagaimana disana? pasti sangat menyenangkan.", Tanya Seohyun pada kedua orang yang saling berdiam diri larut dalam pikiran masing-masing.
"Hm, menyenangkan.", Jawab Sehun singkat.
"Hanya itu?", Tanya Seohyun lagi merasakan ada yang mencurigakan.
"Kami pergi ke berbagai tempat disana.", Timpal Yuri.
"Walau dengan diri masing-masing.", batin Yuri.
"Woah, aku sangat iri padamu eonnie.", Balas Seohyun. Yuri tertawa canggung mendengar perkataan Seohyun.
"Kau bisa pergi dengan Sehun nanti Seohyun-ah.", Balas Yuri.
"Hmm, bisakah itu?", Tanya Seohyun pada Sehun di sebelahnya.
"Hm, Kenapa tidak sayang?", Seohyun tersenyum bahagia saat Sehun membelai rambutnya lembut.
"Aku harap juga begitu.", Jawab Seohyun sambil menatap Sehun sebentar sebelum memfokuskan dirinya lagi ke jalanan di depannya.
Sedangkan Yuri, ia membuang wajahnya ke arah lain enggan menjadi saksi kemesraan kedua insan yang duduk di depannya.
~
Yuri termenung saat Seohyun menurunkannya di depan tempat yang tidak asing baginya, sedangkan Seohyun pergi memarkirkan mobilnya terlebih dahulu meninggalkan Sehun dan Yuri di depan tempat itu.
Sehun terdiam berpikir kenapa mereka ada disana. di depan perbukitan yang tinggi ke atas sana yang biasa dikunjungi orang yang menanamkan abu keluarganya dan menumbuhkan sebuah pohon disana.
Siapa yang berada di dalam sana? Seingatnya tidak ada keluarganya yang disemayamkan disana. Apa yang akan dilakukan mereka disana? Tentunya Sehun tidak bodoh bertanya-tanya apa yang akan mereka lakukan disana, tapi ia benar-benar tidak mengetahui tujuan Seohyun mengajaknya dan Yuri ke situ.
Sehun menoleh ke arah Yuri yang terlihat gusar dan merasa tidak nyaman berada disana. Ia mengernyit saat melihat Yuri menautkan kedua tangannya dan menatap kosong jalanan di depan itu.
"Ayo kita kesana.", Ajak Seohyun yang sudah selesai memarkirkan mobilnya.
"Eonnie.", panggil Seohyun lembut pada Yuri yang terlihat memikirkan sesuatu.
"Eoh?", Yuri yang baru saja mendapatkan kesadarannya langsung menengok ke arah Seohyun.
"Ayo kita naik.", Seohyun menggenggam tangan Yuri dan menariknya lembut.
Yuri meringis pelan saat dengan tiba-tiba Seohyun menarik tangannya dan membuat pergerakan tidak terduga sehingga kakinya yang terkilir menjadi sakit.
"Ada apa?", Tanya Seohyun khawatir.
"Tidak apa-apa.", Jawab Yuri dengan senyum di wajahnya.
"Sehun-ah, sepertinya Yuri eonnie sedang tidak dalam kondisi baik. Bisakah kau menggendongnya?", Pinta Seohyun. Baik Yuri maupun Sehun hanya menatap Seohyun aneh.
"Kenapa?"
"Seohyun-ah, tidak perlu seperti itu, aku baik-baik saja, ayo kita naik.", Yuri berjalan mendahului Seohyun dan Sehun. ia berjalan dengan sangat hati-hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fine, Thank You (Completed)
FanfictionSetiap keluarga tak luput dari permasalahan apalagi tentang keturunan. Seohyun dan Sehun termasuk di dalamnya, namun apa yang akan terjadi jika wanita lain masuk ke dalamnya tapi bukan karena keinginan wanita itu sendiri? Yuri tidak menginginkan itu...