Fine, Thank You - Canon

641 68 31
                                    

Sebelumnya ada kesalahan publish dongg, aku republish nih yaak ada yang berubah isinya hehe.

Hai kawan, Apa kisah yang menanti di part ini?

eitss, sebelum kelupaan Yuk di vote dulu hehe ^^

Happy Reading!!!

Hari-hari berlalu dengan sangat cepat bagi sosok ibu muda itu. Tak terasa si kembar pun sudah semakin besar dan semakin menggemaskan.

Walaupun terkadang Sehun tidak banyak membantu tapi kehadirannya nyatanya tetap meringankan beban ibu muda itu.

"Yuri-ya..", panggil Sehun ragu pada Yuri yang terduduk di sebelah tempat tidur si kembar dan ia terlihat setengah tertidur.

"Eoh? ada apa? ada yang kau perlukan?", Tanya Yuri yang terbangun karena panggilan Sehun.

"Tidurlah di tempat tidur, biar aku yang menemani mereka.", Sehun memegang kedua lengan Yuri dan menuntun wanita itu untuk kembali ke tempat tidur mereka sedangkan ia tetap berada disana menggantikan Yuri mengayunkan tempat tidur yang berbentuk ayunan itu.

", Sehun memegang kedua lengan Yuri dan menuntun wanita itu untuk kembali ke tempat tidur mereka sedangkan ia tetap berada disana menggantikan Yuri mengayunkan tempat tidur yang berbentuk ayunan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cha, sekarang kalian bersama dengan appa dan biarkan eomma tidur dengan tenang yaa.", Bisik Sehun pada kedua anaknya.

Sebenarnya ia selalu ingin membantu tapi akhirnya kadang malah semakin merepotkan Yuri dan setidaknya ia merasa bisa melakukan hal kecil itu untuk Yuri.

Setelah melihat kedua anaknya sudah tertidur lelap, Sehun berjalan ke arah tempat tidur dan membenarkan selimut yang menutupi tubuh Yuri. Ia pun ikut berbaring di sebelah Yuri sambil memeluknya erat sampai pagi.

~

Seperti kegiatan pagi orang tua lainnya, Yuri menyiapkan susu untuk anaknya dan saat ia masuk ke kamar ternyata Sehun sudah rapih dengan pakaian kantornya, sedang bermain dengan si kembar yang sudah mulai bisa di ajak bercanda.

"Pergilah nanti kau terlambat.", Perintah Yuri dan saat Sehun berdiri, wanita itu membantu suaminya untuk membenarkan posisi dasinya yang agak kendur.

"Jangan terlalu kelelahan. Saat kau merasa sudah lelah, panggil saja pelayan Shin atau eomma.", Ucap Sehun.

"Yakk, ini tanggung jawabku.", Balas Yuri lalu memberikan susu di mulai dari Sejin.

"Kau tidak berniat kembali pada pekerjaanmu lagi?", Tanya Sehun tiba-tiba.

"Nanti saja membicarakan soal itu, lebih baik kau pergi sekarang.", usir Yuri membuat Sehun menatap ke arahnya sebal lalu menyambar tas kerjanya dengan perasaan kesal.

Ia pun berjalan keluar menuju ke ruang makan dimana appanya sudah berada disana, sedangkan sang eomma masih berkutat di dapur bersama dengan pelayan Shin.

"Ada apa dengan ekspresimu pagi-pagi begini?", Tegur appa Sehun sambil menyeruput teh paginya.

"Dia mengusirku.", Jawab Sehun sambil mendudukan dirinya di seberang appanya. Mendengar itu appa Sehun terkekeh kecil karena sikap putranya yang masih agak kekanak-kanakan.

Fine, Thank You (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang