Fine, Thank You - Excuses

1.1K 108 74
                                    

Hari-hari pun berlalu, tak ada perkembangan pasti dalam hubungan Sehun dan Yuri. Namun, sudah jauh lebih baik dari pertama kali mereka bertemu.

Akhir-akhir ini Yuri disibukkan dengan acara pergelaran busana di Seoul karena ia akan menjadi salah satu model disana. Bahkan di rumah pun, ia sibuk melatih cara berjalan dan ekspresinya saat berada di atas catwalk.

Seohyun tersenyum saat mengintip Yuri sedang berlatih di dalam kamarnya lalu ia memberikan tepuk tangan saat Yuri menyelesaikan satu gayanya.

"Bravo!", serunya bangga sambil berjalan menghampiri Yuri.

"Saat melihatmu melakukan itu, aku tidak bisa berhenti berdecak kagum dan kuakui kau memang pantas menjadi seorang model professional.", puji Seohyun sambil mengacungkan kedua ibu jarinya pada Yuri.

"Yakk, kau sangat berlebihan Seohyun-ah."

"Tidak, aku sangat serius eonnie."

"Ahh, hampir saja aku lupa, Ayo kita makan malam bersama, Sehun sudah menunggu di depan.", Seohyun menarik tangan Yuri namun wanita itu tetap bertahan di tempatnya.

"Kalian saja, aku tidak bisa makan sampai pergeleran usai.", tolak Yuri halus.

Seohyun menatap Yuri dengan sangat memohon hingga akhirnya Yuri mengalah dan ikut bersama Seohyun dan Sehun.

Mereka memasuki ruangan private di restoran itu yang sudah di pesan sebelumnya, terlihat jelas ketidak nyamanan di wajah Yuri melihat kemesraan Seohyun dan Sehun.

"Seharusnya aku tidak perlu berada disini.", batin Yuri.

"Eonnie, makanlah, ini tidak akan langsung membuat berat badanmu bertambah lagipula kau butuh banyak nutrisi jika ingin cepat hamil kan?", Ucap Seohyun membuat Sehun tersedak makanan yang sedang dikunyahnya, Seohyun buru-buru memberikan minum untuk Seohyun sedangkan tanpa disadari kedua orang itu, Yuri menampilkan senyum kecut bercampur sedih bukan karena tindakan Seohyun yang lebih tanggap tapi ia sedih mendengar perkataan Seohyun.

~

Sehun pamit pergi ke luar sebentar untuk membaca pesan dari orang kepercayaannya yang ia perintahkan untuk mencari tahu tentang kematian eomma Yuri.

Ia terdiam terpaku menatap layar ponselnya yang menampilkan beberapa rentetan kalimat yang menyimpan fakta yang baru saja ia ketahui.

"Meninggal setelah koma karena kecelakaan?", gumam Sehun.

"Kenapa tidak tanyakan langsung padaku alih-alih menyuruh orang untuk menyongkel masa laluku?", Tanya Yuri yang datang dari pintu keluar restoran sepertinya ia mendengar gumaman Sehun barusan.

Keterkejutan sangat terihat di wajah Sehun lalu diikuti rasa iba setelahnya. Yuri menatap lurus ke depannya mengalihkan pandangannya dari Sehun lalu tersenyum tipis.

"Ternyata kau masih memiliki rasa kasihan pada wanita tidak tahu diri ini.", gumam Yuri.

"Kenapa eommonim bisa kecelakaan?", Yuri terdiam, senyum di wajahnya sudah menghilang digantikan kepedihan yang terlihat dari sorot sendu matanya.

"Seohyun bilang ada yang harus dilakukannya, sebaiknya antar dia, aku akan berjalan-jalan sebentar sekalian berolahraga.", Balas Yuri mengalihkan topik pembicaraan lalu berjalan meninggalkan Sehun.

"Apa mereka pikir aku ini bola yang bisa terus mereka lempar terus-menerus?!", Sehun menatap layar ponselnya yang menampilkan pesan dari Seohyun kalau ia harus pergi ke suatu tempat dan akan pulang malam, ia meminta Sehun untuk tidak menunggunya dan menghabiskan waktu bersama dengan Yuri.

"Ahh, terserah.", Sehun berjalan menuju mobilnya dan meninggalkan Yuri yang menatap nanar mobil Sehun yang melewatinya.

~

Fine, Thank You (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang