Malam sudah cukup larut dan Sehun baru saja menyelesaikan rapatnya, ia pun bergegas pulang namun tak mendapati Yuri di kamarnya. Ia pun berniat menanyakannya pada pelayan Shin namun ia mengurungkan niatnya saat melihat wanita itu sedang terduduk seorang diri di tengah taman padahal udara sangat dingin saat ini.
"Apa yang kau lakukan disini?", Yuri menoleh ke arah Sehun dan tersenyum.
"Menunggumu pulang.", Jawab Yuri singkat.
"Kudengar Seohyun sering melakukan ini saat menunggumu kalau pulang larut malam.", Tambah Yuri.
"Jangan salah paham, aku bukannya ingin meniru perbuatannya, tapi sekarang aku mengerti kenapa dia melakukannya.", Tambah Yuri lagi saat Sehun menatapnya seakan mengatakan untuk tidak membahas itu.
"Kenapa?", Tanya Sehun penasaran, ia sudah memposisikan dirinya duduk di sebelah Yuri sambil memakaikan mantelnya pada Yuri.
"Merindukanmu.", Jawab Yuri singkat lalu mendekatkan tubuhnya pada Sehun lalu menggenggam tangan Sehun.
"Kau kedinginan, sebaiknya kita masuk dulu.", Titah Yuri saat merasakan tangan Sehun sangat dingin. Ia pun menarik Sehun dan masuk ke dalam rumah.
"Yuri-ya."
"Hm?"
"Aku tidak akan pulang larut lagi untukmu."
"Eyy, jangan seperti itu. Kau kan pulang malam karena pekerjaanmu.", Tolak Yuri.
"Aku akan berusaha untuk pulang lebih cepat."
"Jangan dipaksakan kalau kau tidak bisa.", Sehun mengangguk lalu Yuri pun tersenyum.
"Sehun-ah..", panggil Yuri dari atas tempat tidur pada Sehun yang sedang melepaskan jasnya dan bersiap untuk mandi.
"Hm?"
"Boleh aku minta sesuatu padamu?", Tanya Yuri membuat Sehun menoleh ke arahnya.
"Apa?"
"Aku butuh pelukan.", Jawab Yuri sambil membentangkan kedua tangannya.
Sehun menghentikan kegiatannya dan masih menatap Yuri dalam. Ia tahu wanita itu sepertinya baru saja melewati hari yang sulit terlihat dari raut wajah kesedihan padanya.
Dengan mengambil langkah lebar, Sehun menghampiri Yuri dan menariknya ke dalam dekapannya, tangan kanannya berada di belakang kepala Yuri dan tangan kirinya merengkuh pinggang Yuri erat.
"Apakah hari ini sangat sulit?", tanya Sehun yang dibalas anggukan lemah oleh Yuri. Wanita itu memejamkan matanya menikmati setiap desiran dan kehangatan yang disalurkan dari tubuh Sehun yang memeluknya kini.
"Sedikit, tapi sekarang jauh lebih baik.", Jawab Yuri.
Yuri melepaskan pelukan Sehun dan mereka saling bertatapan lamat. Yuri memegang wajah Sehun dengan kedua tangannya lalu ia tersenyum ke arahnya.
"Sungguh, sekarang aku sudah baik-baik saja karena dirimu.", Sehun masih menatap Yuri dengan tatapan sendunya membuat Yuri memanyukan bibirnya kesal karena pria itu tidak percaya padanya.
"Reset.", Ucap Sehun membuat wajah Yuri merona malu. Dengan ragu ia memajukan wajahnya dan mengecup bibir Sehun singkat.
"Itu tidak cukup, kau harus melakukan ini agar membuatku melupakan ekspresi sedihmu tadi.", Sehun langsung menarik tengkuk Yuri dan melumat bibirnya lembut namun penuh penekanan. Yuri mengikuti alur permainan pria itu dan sekarang tangannya sudah mengalung sempurna di leher Sehun.
Aroma maskulin dari pria itu yang sangat disukainya sejak dulu, ia tidak pernah bisa percaya bisa merasakan aroma itu sekali lagi.
Setelah merasa pasokan oksigen mereka sudah menipis Yuri melepaskan tautan mereka dan segera mendorong Sehun ke kamar mandi agar ia segera melanjutkan aktivitasnya yang tertunda karena Yuri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fine, Thank You (Completed)
FanfictionSetiap keluarga tak luput dari permasalahan apalagi tentang keturunan. Seohyun dan Sehun termasuk di dalamnya, namun apa yang akan terjadi jika wanita lain masuk ke dalamnya tapi bukan karena keinginan wanita itu sendiri? Yuri tidak menginginkan itu...