🌷DIC -Permintaan Ibu

12.3K 878 10
                                    

☘بِسْـــمِ ﷲ الرَّحْمَنِ الرحِيم...

Vote dulu ya sebelum lanjut 😊

________________________________

Dulu menikah muda memang keinginanku. Tapi tidak sejak aku sadar ada yang ibu yang harus aku bahagiakan.

Dalam Isak Cinta

"Falia gak mau, Bu!" tolaknya tegas.

Hafidzah Falia Assyifa , gadis yang kini disibukkan dengan skripsi itu kini terlihat menahan kesal karena permintaan Ibunya. Menikah muda? Dulu sejak tahun pertama kuliah itulah impiannya, tapi tidak sejak dia menginjak dewasa. Ketika Faila sadar ada Ibu yang harus ditemaninya sebelum Allah mempertemukan dia dengan jodohnya.

Faila kini belum siap, meninggalkan Ibunya seorang diri. Apalagi semenjak Ayah meninggal tiga tahun lalu. Faila tidak mau, membiarkan ibunya tinggal sendiri. Dia anak tunggal dan Faila ingin menghabiskan waktu bersama ibunya. Karena, menikah nanti ia harus taat sepenuhnya pada suaminya. Bagaimana jika dia bawa pergi jauh? Tidak! Faila tidak mau. Setidaknya untuk sementara waktu.

"Falia turutin permintaan Ibu ini."

"Tapi tidak dengan menikah sekarang."

"Apa salahnya menikah di usia sekarang, nak?"

"Ibu ...," Faila memelas. Ia menggeleng.

Diara memijat kepalanya yang menjadi pusing. Berdebat dengan sang putri hanya karena satu permintaannya memang susah. Membuatnya extra sabar dan harus pelan-pelan agar Falia mengerti.

"Ini aja Faila."

"Gak mau, Bu. Faila gak mau."

"Usia kamu sudah pas, Nak? Apalagi?"

"Faila lagian masih urus skripsi."

"Kan bisa disambil, Nak. Calon suamimu pasti nanti mengerti."

"Faila ingin kerja dulu."

"Habis nikah bukannya kamu bisa kerja?"

"Habis menikah bagaimana jika nanti suami Faila meminta untuk di rumah aja?"

"Nah jadi?"

"Ibu ...," pintanya gemas.

"Fila gak mau jauh dari Ibu. Faila mau senangin Ibu dulu."

"Dengan menikah kamu udah membuat Ibu senang, Nak."

"Gak, Bu. Ketika menikah bakti Faila akan beralih pada suami. Faila pasti sedikit punya waktu untuk Ibu."

"Jadi kamu mencemaskan hal itu?"

"Bu," Faila menunduk. Menatap jari-jemarinya, "hanya Ibu satu-satunya harta yang Faila punya. Faila ... ingin buat Ibu bangga. Faila ingin senangin Ibu," lirihnya dengan suara tercekat.

Diara terdiam, menatap nanar pada sang putri yang kini menunduk. Ia bersyukur, sangat bahagia Allah SWT hadirkan putri seperti Faila. Namun, Diara tidak dapat menarik kata-katanya, bagaimanapun putrinya harus segera menikah. Harus.

"Faila, terima kasih, Nak. Ibu bangga punya putri seperti kamu. Tapi, Faila ini permintaan Ibu. Menikah ya?"

"Bu ... Faila gak mau." Faila mendongak dengan mata yang telah basah. Tatapannya memohon.

"Faila harus mau."

"Ibu gak."

"Faila ...."

"Bu, Faila gak mau. Please ..." Air mata mata Faila terus menetes. Kedua tangannya menelungkup di depan dada.

"Maafin Ini, Nak. Ibu tetap pada keputusan Ibu."

Dalam Isak Cinta ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang