Bismillah ...
Vote dulu ya sebelum lanjut 😊
________________________________Perpisahan memang menyakitkan. Tapi lebih sakit lagi hilang tanpa perpisahan.
•Dalam Isak Cinta•
“Terima kasih, Pak.”
“Sama-sama, Nak.”
Faila mengulas senyum. Setelah menerima kembalian uangnya, gadis itu segera turun dan senyumnya kian melebar begitu berdiri di depan gerbang rumahnya. Pak Fadi yang merupakan satpam di rumah orangtuanya segera keluar melihat majikan mudanya.
“Non Faila? Alhamdulillah akhirnya datang.”
“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Pak Fadi.” Faila tersenyum hangat begitu pak Fadi sudah membukakan gerbang untuknya.
“Wa’alaikumsalam Non.”
“Kabarnya gimana, Pak?”
“Alhamdulillah baik non.”
“Non Faila sama suami apa kabar?”
“Alhamdulillah baik juga, Pak. Kalau gitu Faila ke dalam ya, Pak.”
Tampaknya Faila sudah tidak sabar menemui sang Ibu tercinta. Rindu bukan main jauh dari sang malaikat tak bersayap walaupun baru dua hari.
“Tu-“
Pak Fadi menutup kembali mulut beliau begitu sang majikan muda sudah berlalu begitu saja. Sebelum menyusul beliau mengambil kunci rumah dan memberikannya pada Faila yang tengah mengetuk-ngetuk pintu.
“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Ibu ... Faila datang.”
Tok tok tok
“Bu ....”
“Non?”
Faila menoleh. Kunci yang disodorkan kepadanya membuat Faila menebak.
“Ibu gak di rumah ya, Pak?”“Sebelumnya bapak mau bilang ini, tapi non Faila keburu pergi.”
“Bilang apa, Pak?”
“Ibu menitipkan rumah kepada Bapak, Non. Dan Nyonya minta kuncinya dikasih sama Non kalau non datang.”
“Faila gak ngerti Pak Fadi bicara apa,” ujarnya pelan. Faila mulai merasakan perasaannya tidak enak. “Emang Ibu ke mana?”
“Bapak juga gak tahu. Tapi Ibu pergi sejak kemarin.”
Faila terdiam lama sebelum kembali bersuara. “Pak Fadi bercanda, kan? Pasti Pak Fadi disuruh Ibu. Bapak ya, Faila kan kangen Ibu. Jangan di prank, Pak,” balasnya diselingi tawa kecil.
“Faila masuk dulu ya.” Setelah memutar kunci, Faila segera memasuki rumahnya meninggalkan pak Fadi yang kini menggaruk-garuk kepala beliau. Setelah pintu rumah tertutup kembali, beliau memutuskan kembali ke posko setelah menutup gerbang.
“Ibu ... Bu ....”
Faila celingak-celinguk memperhatikan sekitar. Matanya menelusuri rumah yang terlihat rapi dan bersih. Terutama ... sepi. Langkah Faila beranjak menuju dapur. Mungkin saja ibu di dapur kan?
Dapur kosong. Tatapannya meredup.“Ibu pasti tidur di kamar.”
Dengan keyakinan tinggi Faila melangkah cepat menuju kamar Diara. Begitu memegang panel pintu, pintu terbuka begitu saja. Tidak dikunci. Bau parfum Ibu membuatnya buru-buru masuk.
Senyum Faila terbit. “Kan ibu di dalam.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Dalam Isak Cinta ✓
Spiritual------ Dibalik ujian yang datang Allah datangkan sesuatu sebagai obatnya. Al-Lutfan Ikram, imam yang awalnya diragukannya datang membawa segurat senyum memesona. Memeluknya hangat seolah berkata, ada aku suamimu. Setulus cinta dan kebaikan yang Alla...