🌷DIC -Kehidupan Baru

6.3K 615 5
                                    

Bismillah ...
Vote dulu ya sebelum lanjut 😊
_____________________________

Karena Allah SWT punya cara sendiri mempertemukan dua hati yang seharusnya bersatu

Dalam Isak Cinta

Mobil berhenti tepat di depan sebuah gerbang rumah berlantai dua. Faila memperhatikan sekitarnya. Kedua sudut bibirnya tertarik begitu melihat rumah yang akan mereka tempati tidak terlalu mewah dengan warna hitam, abu-abu dan dipadukan dengan warna putih. Membuat terciptanya kesan minimalis.

Rumah tersebut tampak besar. Di depannya, tampak sebuah taman dengan pohon di dekat gerbang, bunga-bunga yang menambah kesan cantik pada tambah tersebut. Di samping rumah ada sebuah gazebo yang mengarah pada kolam ikan dengan air mancur. Dan di depannya, di antara rumput yang terpotong rapi terdapat jalan masuk menuju rumah yang pas dilewati satu mobil.

Perhatian Faila lalu beralih pada seorang satpam yang keluar terburu-buru dari posko berwarna putih abu-abu. Satpam itu terlihat berumur 50 tahunan. Tangan kanannya menggenggam sebuah kunci lalu membuka gembok di gerbang hitam depannya.

Bunyi gerbang ditarik membuat Lutfan membawa mobilnya masuk setelah mengucapkan terima kasih. Setelah mobil berhenti tepat di halaman rumah, keduanya turun dengan Faila dibantu Lutfan.

Lutfan langsung mengajaknya ke lantai dua, menuju sebuah pintu pintu berwarna hitam yang mengarah ke depan rumah. Begitu pintu itu terbuka, terlihat kamar berukuran besar dengan kasur ukuran king size di tengahnya.

"Kamu mandi duluan."

Faila mengangguk. Begitu ritual mandinya selesai 20 menit kemudian. Faila berdiri dengan bingung dibalik pintu kamar mandi. Lima menit sudah dia hanya berdiam diri di sana. Bimbang. Itu yang Faila rasakan ketika keluar pintu kamar mandi. Dan tentu saja canggung. Rasanya belum siap.

Tok tok tok

"Faila?"

Faila menggigit bibir bagian bawahnya. Memejamkan mata sejenak seraya mengambil nafas, lalu membuka matanya seiring tangan kanannya yang kini menggapai gagang pintu. Begitu pintu terbuka sebuah senyuman membuatnya Faila tersenyum dengan canggung.

"Udah?"

Faila mengangguk.

"Mas mau mandi."

Lagi Faila hanya dapat mengangguk. Menyingkir sedikit hingga Lutfan masuk. Setelahnya gadis yang sudah berstatus istri orang itu kini terdiam di tempatnya.

"Kamu mau menemani saya mandi?"

Sebelah alis Lutfan terangkat. Faila menoleh cepat dengan mata membulat.

"Ha?"

"Saya mau mandi." Lutfan tertawa.

"I-iya."

Buru-buru Faila meleset cepat keluar kamar, tidak lupa menutup pintu kamar mandi dari luar. Faila menghembuskan napas lega.

Setelah menjemur handuknya, Faila yang sudah wangi bersama piyamanya meregangkan tubuhnya yang terasa pegal.

Rasa kantuk kian menyerang ketika matanya menatap kasur empuk yang siap ditempati. Baru kakinya melangkah mendekati kasur, Faila terdiam sejenak

Nanti Mas Lutfan tidur di sini juga

Ketika memikirkan malam ini, untuk pertama kalinya dia akan tidur seranjang dengan seorang laki-laki,

Faila menggeleng cepat.

Langkahnya berbalik menuju sofa di ujung. Mungkin Faila tidur di sini aja kali ya?

Faila melirik pintu kamar mandi sejenak, beralih pada sofa abu-abu yang lumayan besar dan empuk. Segera Faila membaringkan tubuhnya. Begitu matanya menutup saat itu juga alam mimpi mulai menyapa.

Dalam Isak Cinta ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang