Bismillah ...
Vote dulu ya sebelum lanjut 😊
________________________________"Sebuket bunga untuk perempuan cantik. Mau jadi pacar saya?"
Faila mengerjap kaget mendapati sebuah bunga dan cokelat dihadapannya. Baru kali ini ada yang menembaknya dengan cara seperti ini. Padahal dia memakai pakaian muslimah dan syar'i. Seharusnya orang itu dia bukan tipe orang mau pacaran.
"Maaf, saya tidak pacaran dan lagi saya sudah menikah." Dengan lembut Faila menggeser buket bunga itu dari hadapannya tanpa menengok ke belakang. Di mana orang itu berdiri.
"Sayang sekali bidadari dunia ini sudah ada yang punya. Sepertinya suaminya beruntung mendapatkannya."
Faila tersenyum. "Aamiin. Sebelumnya saya minta maaf, bisa Anda pergi dari sini? Tidak mahrom dan saya sudah punya suami. Saya tidak mau membuat suami saya kecewa."
Laki-laki dibelakang Faila itu tersenyum. "Maaf sebelumnya, saya tidak mau pergi."
"Kalau begitu saya yang pergi."
Begitu Faila berniat berdiri, laki-laki itu yang merupakan Lutfan- suaminya sendiri tersenyum. "Masa ninggalin suami."
Faila kaget, mendongak begitu ada yang berdiri dihadapannya. Melihat Lutfan berdiri memegang sebuket bunga membuatnya sadar dikerjai. "Ih Mas Lutfan ngerjain Faila ...," ucapnya cemberut.
Lutfan terbahak. "Mas jadi beruntung dapatin bidadari dunia ini."
Faila menahan senyum.
"Coba berdiri."
"Kenapa Mas?"
"Berdiri dulu."
Faila mengangguk. Menuruti. Begitu dia berdiri, Lutfan berlutut dihadapannya. Dengan sebuket bunga yang disodorkan. Membuat Faila kaget dan perlakuan romantis itu.
"Hafidzah Faila Assyifa maukah kamu jadi pacar Lutfan Alfaiq Ikram?"
Lutfan tersenyum manis. Lagi tatapan teduh ini berhasil menjatuhkan Faila pada sebuah rasa yang belum terdefinisi.
"Hafidzah Faila Assyifa dengan senang hati menerima Lutfan Alfaiq Ikram menjadi pacarnya," Faila balas tersenyum seraya menerima sebuket bunga dan cokelat itu.
Keduanya sama-sama tersenyum bahagia. Lutfan segera berdiri dan dengan gerakan cepat mencium pipinya sebentar.
"Mas Lutfan gak tahu tempat," protesnya. Walupun begitu Faila menahan senyumnya walaupun lagi-lagi dibuat kaget dengan perlakukan tiba-tiba itu.
Lutfan nyengir. "Gak ada yang lihat. Lagian bentar," ucapnya membela diri.
"Mas Lutfan kayaknya senang ya diterima sama Hadfidzah Faila Assyifa," bisiknya menggoda.
Lutfan tertawa kecil. "Iya, tapi lebih senang diterima jadi suami."
Faila tertawa kecil.
"Istrinya Lutfan ayo pergi." Tangan Lutfan mengembang di udara.
"Ke mana Mas?" Faila menyambut tangan itu dan kini keduanya berjalan lagi bergandengan.
"Ke hati Lutfan Alfaiq Ikram. Ngajak menetap."
Blush
Sebuah kebahagiaan sederhana. Yang baru datang namun mampu mengaduk-aduk perasaan seseorang dalam sekejap. Sengaja meninggalkan jejak, mencipta rasa yang membuat semua orang dimabuk cinta.
-🌷-
Hari kian beranjak sore ketika keduanya belanja keperluan dapur. Sedari tadi, Faila lah yang begitu semangat mengambil bahan-bahan dari dapur. Sementara Lutfan juga ikut menarik trolli dengan gesit mengikuti langkah sang istri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dalam Isak Cinta ✓
Spiritual------ Dibalik ujian yang datang Allah datangkan sesuatu sebagai obatnya. Al-Lutfan Ikram, imam yang awalnya diragukannya datang membawa segurat senyum memesona. Memeluknya hangat seolah berkata, ada aku suamimu. Setulus cinta dan kebaikan yang Alla...