🌷DIC -Dibenci

3.9K 384 8
                                    

Bismillah ...
Vote dulu ya sebelum lanjut 😊
________________________________

Oh Allah ... kuatkan aku. Biarpun rasanya sakit, aku ingin tetap bersabar karena yang kutahu cobaanmu pasti cepat berlalu.

•Dalam Isak Cinta•

"Sehat sayang?"

Kedua sudut bibir Faila tertarik. Pipinya mengembung malu. Pun dengan hatinya yang kini bagai berterbangan kupu-kupu hanya karena tutur lembut sang suami.

"Alhamdulillah sehat."

Faila memperbaiki posisinya yang berbaring menjadi berdiri. Langkahnya berjalan menuju jendela, berdiri di sana seraya memperhatikan langit malam seraya tersenyum. "Mas gimana?"

"Kurang sehat."

Senyum itu pudar berganti kekhawatiran. "Mas, sakit? Sakit apa? Apa yang sakit? Panas Mas?" tanyanya bertubi-tubi.

Lutfan terkekeh. "Hati."

"Hati?"

"Berat karena kangen kamu."

Blush!!

"Mas Lutfaaan!! Istrinya khawatir juga." Bibirnya mengerucut sebal, walau tak bisa ditampik hatinya begitu bahagia apalagi mendengar tawa dari sebrang sana. Jadi rindu melihat tawa suaminya secara langsung.

"Mas kangen masakan kamu."

"Pulang nanti Faila buatkan yang spesial," sahutnya mengulum senyum.

"Pengen jahilian kamu, mana wajah malunya? Video call yuk!"

"Jahil banget, di Amerika juga."

Tawa Lutfan pecah. "Gak enak banget waktu tidur."

"Dingin ya, Mas?"

"Iya yang menghangatkan di Indonesia."

Blush

Faila mengigir bibirnya menahan senyum. Hatinya meleleh. Kata-kata sederhana saja mampu membuat jantungnya tidak karuan gini.

"Pasti wajahnya merah. Ayolah sayang video Call."

Faila tertawa kecil. Ia Menolak. Yang ada Lutfan makin gencar mengodanya. "Udah malam," alibinya.

"Emang gelap?"

"Hatinya."

"Loh?"

"Karena cahayanya di Amerika." Faila tersenyum, memperbaiki posisi badannya hingga bersandar ke jendela. Kekehan terdengar dari sebrang sana. Kalau di depan Lutfan langsung, mana seberani ini dia.

"Efek terlalu kangen sama Mas, udah bisa gombal ya kamu sayang?"

"Habis suaminya hobi gombalan istri, istrinya ketularan."

"Gemesin banget, 'kan Mas pengen cepat pulang. Mau peluk."

Nada manja itu membuat hatinya kian berdebar. Faila tersenyum bahagia. Dengan bicara dengan lutfan saja mampu membuatnya bahagia setelah perlakukan Fania padanya.

"Masih di sana, Sayang?"

"Masih, Mas," sahutnya, "Hatinya juga masih di sini."

"Ini Mas benar-benar pengen pulang, loh."

Faila tertawa. Memilih menghentikan gombalannya. Tidak lucu Lutfan pulang dan meninggalkan pekerjaan begitu saja. Walaupun dia emang menginginkan Lufan cepat pulang. Tapi dia bukan istri seegois itu.

Dalam Isak Cinta ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang