Semua ada tingkatannya

542 94 44
                                    

Suka,Sayang Baru Cinta.
Semua ada tingkatannya.
Sayang sama cinta juga beda loh!
Kalo sayang belum tentu Cinta tapi kalau Cinta udah pasti sayang.

Aku berjalan dengan menundukkan kepalaku di sepanjang koridor sekolah. Tanganku yang sibuk meremas tas biru yang ku gendong di punggung ku. Berat! Seperti membawa batu saja, beban di punggung ku semakin menuntutku untuk membangunkan diriku dari keadaan ini.

"Nana? " Teriak seseorang dari arah belakang memanggil nama gadis itu dan membuatnya menoleh kearah teriakannya.

Bisa dia lihat seseorang itu berlari menyusul bekas tapak jalannya dengan nafas sedikit terengah engah. Sepertinya drama akan dimulai lagi.

"Buku Pr gue udah lo kerjain? "

"Udah. "

Gadis yang memanggilnya tadi adalah Nadira Cahaya Matalikha, cahaya yang selalu bersinar dimana pun dia berada bahkan dapat meluluhkan banyak Bintang dengan cahayanya.

"Good, "

"Guys, buku kita semua udah selesai nih kalian bisa bawa." Dira kembali mengeluarkan suaranya,mengintrupsikan teman temannya segera mengambil buku itu. Padahal Nana barusaja sampai diambang pintu kelas nya.

Semua teman kelasnya tentu saja ribut ingin mengambil buku nya masing masing dari gendongan tas Nana.

Nana hanya bisa menghela nafasnya disaat dirinya harus didorong kesana kemari memaksa nya untuk segera membagikan buku pr mereka.

Sudah menjadi kebiasaan kelas nya Nana dijadikan babu oleh mereka semua, karena sifat nya yang selalu mengalah jadi semakin dimanfaatkan oleh teman teman nya.

Tidak Tidak, mereka tidak pantas disebut teman temannya lebih baik disebut dengan orang asing.

Setelah semua orang mendapatkan bukunya kembali Nana mendudukkan bokong nya di bangku paling belakang tanpa seorang teman.

Bahkan untuk mengucapkan terima kasih saja mereka tidak mau, apa Nana serendah itu di pikiran mereka?

"Gue mau duduk disini. " Angin mendorong kasar tubuh Nana sehingga membuatnya sedikit terhuyung menabrak kursi di pinggirnya.

Nana sedikit kaget dengan kedatangan Angin yang langsung mengambil alih tempat duduk nya.

Ohh astaga

Dadanya seperti sedang berdisko sekarang, orang yang selama tiga tahun dia sukai. Selama seminggu ini dinyatakan sekelas dengannya dan betapa terkejut nya dia saat ini bisa melihat wajah Angin jauh lebih dekat dari sebelumnya.

Dia juga wanita normal yang bisa kapan saja terjerat dengan pesona seorang Angin. Apalagi dia banyak digilai para kaum wanita karena tampangnya yang terlihat sempurna.

"I.. Iya"

Tak mau membuat Angin marah Nana segera mengambil tas nya dan pindah mencari bangku lain.

tetapi sepertinya takdir tidak berpihak kepadanya pasalnya bangku kelas mereka penuh semua dan hanya bangku tadi yang masih tersisa kosong.

"A.. Angin ma.. af. "

Angin mendongakkan kepalanya keatas mendengar perkataan gugup dari cewek yang sedang memeluk tas biru kesayangannya.

"Apa? " Sentaknya sinis.

"Ga..ada bang... ku lain. "

Angin mengedarkan kedua matanya menjelajahi seisi kelas dan benar saja sudah tidak ada bangku kosong yang bisa cewek cupu ini tempati.

DaundrinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang