Aku kembali mengenalnya hanya karena beberapa kalimat seorang gadis bodoh yang mengobrak abrik pikiranku!
So look me in the eyes
Tell me what you see
Perfect paradise
Tearing at the seams
I wish I could escape
I don't wanna fake it
Wish I could erase it
Make your heart believeBut I'm a bad liar, bad liar
Now you know
Now you know
That I'm a bad liar, bad liar
Now you know, you're free to goSaat pertama memasuki Apartement Angin dibuat bingung! Bukan dengan suara musik yang dia dengar dari ponsel melainkan ada aroma masakan yang langsung membuat perut nya keroncongan lapar.
"Lo ngapain? " Tanya Angin dengan meletakkan sekantung keresek berisi banyak makanan ringan disana.
"Ck. Lo galiat? "
"Santai kali, gue cuman nanya! "
Rain hanya memutar bolamatanya malas tidak mau menanggapi ucapan Angin, bisa bisa dia akan terkena serangan jantung karena terlalu sering tidak bisa mengontr emosinya.
"Gue kira lo gak bisa masak. " Angin menumpukkan dagunya ditangan kanan nya dengan mata yang tak lepas dari pandangan Rain.
"Gue juga gatau, mau aja. " Rain menghendikkan bahunya acuh.
Tanpa mempedulikan keberadaan Rain Angin menggiring koper nya masuk kedalam kamar tamu, memang di Apartemennya ada dua kamar.
Sekitar menghabiskan waktu lima belas menit masakan Rain sudah jadi dan sudah dia tata di meja makan. Rain tersenyum simpul melihat hasil masakannya yang terlihat sangat menggiurkan.
"Taraa ini masakan ke sukaan lo! " Rain membawa sepiring tumis kangkung ditangannya dan sesekali dia mencium aromanya.
"Lo siapa? " Tanya dingin Angin.
"Gue Raina. " Ucapnya dengan terkekeh kecil.
~~~~~
Hanya dalam satu hari bersama Angin perubahan sikap Rain sudah terlihat jelas, tetapi sifat nya lama kelamaan malah mengingatkan nya dengan seseorang.
Sebenarnya apa hubungan Rain dengan dia
"Yuk cabut! " Rain sudah rapi dengan seragam sekolahnya yang dulu pernah dibelikan oleh Hujan di uks.
"Pegangan. " Titah Angin saat Rain sudah menaiki motornya.
"Siap. " Rain langsung saja memeluk Angin dari belakang.
Hanya membutuhkan waktu tiga puluh menit untuk mereka sampai di sekolah, untung saja mereka tidak terlambat pasalnya lima menit lagi bel berbunyi.
"HUJAN! " Panggil Rain dengan antusias ketika masih diatas motor. Membuat semua mata menatap kearahnya pasalnya dia berteriak dengan keras.
Hujan yang sedang berjalan gontai masih dengan penampilan kusutnya membalikkan badannya dan betapa terkejutnya dia ada Rain. Tapi yang membuatnya terkejut Rain dibonceng oleh saudara kembarnya sendiri.
"Lo kok bisa bedain kita. Secara lo baru ketemu gue. " Gumam Angin yang terdengar oleh Rain dari belakang.
"Gue tau banget Hujan dia itu orang nya humoris, polos, ditambah dia itu selalu kasih senyuman buat gue. Sedangkan lo daridulu kan gak pernah senyum ke gue selalu datar!" Rain melipat kedua tangannya di dada tanpa sadar ucapannya barusan membuat Angin tertegun di tempatnya.
"Lo-"
"Rain? " Sapa Hujan yang baru saja menghampiri mereka.
"Gimana kabar lo, gue cariin dua minggu ini lo gaada? Lo gapapa kan? Atau jangan jangan lo sakit? Atau.. Lo kok bisa bareng sama Angin? " Tanya Hujan yang diakhiri dengan tatapan penuh selidik.
"Lo emang gak berubah! " Rain terkekeh dan turun dari atas motor Angin. Dia langsung menggandeng tangan Hujan tetapi satu tangan nya tertahan dibelakang.
"Lo bareng gue! " Ucapnya singkat padat dan jelas. Setelah itu Angin kembali menarik tangan Rain. Tapi masih tetap tidak bergerak karena satu tangannya ditarik oleh Hujan dari depan.
Dan sekarang terjadilah aksi saling tarik menarik diantara mereka, bahkan murid murid yang sudah memasuki kelas kembali keluar hanya untuk melihatnya.
Banyak orang yang berpikiran tidak kenal dengan Rain,tapi ada beberapa dari mereka yang sudah pernah melihat Rain waktu itu saat keluar dari uks.
Wajahnya yang cantik berhasil membuat kaum adam iri ingin menyentuh tangan mulus itu, mereka menatap berbinar ketika mengetahui penampilan cewek itu yang sedikit terbuka.
Bukannya terlihat panik Rain malah tersenyum simpul senang melihat mereka berdua memperebutkannya, dia sangat rindu dengan keadaan yang seperti sekarang ini.
"Kutuliskan sebuah cerita cinta segitiga. "
"Dimana akulah yang jadi peran utama. "
Di tengah tengah ramainya semua murid bahkan bel sekolah tidak mereka dengar. Untungnya hari ini diberitakan di grup kelas semua guru akan rapat di jam pertama.
Mereka bersorak senang karena suara Rain yang sangat bagus dan enak di dengar. Tetapi berbeda dengan kedua cowok itu mereka hanya mematung ingin mendengar kelanjutan dari lagu nya.
"Aku tak dapat membohongi segala rasa. "
"Aku mencintai dia dan dirinya. "
Setelah merasa mereka berdua terdiam Rain tidak menyia nyiakan kesempatan ini. Dia segera berjalan menuju kelasnya dengan kekehan kecil yang keluar dari mulutnya.
Mereka sama sama dipenuhi oleh pikirannya masing masing, apalagi dengan Hujan dia sangat terkejut mendengarnya. Tetapi mereka lebih terkejut karena tiba tiba Vano dan Giri datang.
"WOY KEMBAR! "Teriak Vano menghampiri mereka berdua dari kerumunan yang sudah bubar sekarang.
Angin dan Hujan dengan kompak langsung menatap tajam kearah mereka berdua yang sedang cengengesan di tempatnya.
"Peace. " Giri menaikkan kedua jarinya.
"RAIN! " Teriak mereka berdua karena baru menyadari dia tidak ada disini.
Sedangkan Rain sedang cekikikan mendengar teriakkan mereka berdua yang terdengar sangat lucu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daundrina
Fiksi RemajaRain sayang Daun Tapi Daun butuh Hujan bukan Angin yang datang hanya ingin menghancurkan Daundrina Maheswari Start: 18 April 2020