Daundrina Maheswari

170 37 8
                                    

Melepaskan mu adalah hal yang sangat sulit tetapi jika itu membuat kita sama sama sakit maka aku akan melepaskannya.

Tik Tok

Tik Tok

Tik Tok

Angin sedang mondar mandir di tempatnya dia berjalan kekanan dan kekiri di depan pintu kamar Rain. Dengan perasaan gelisah dan campur aduk dia mulai meyakinkan dirinya.

Rileks. Semuanya baik baik aja

Karena kelelahan Angin merebahkan sebentar tubuhnya diatas sofa di depan tv. Dia tidak sadar karena kurang tidur tadi malam membuatnya sedikit mengantuk dan berakhir tertidur pulas.

Tapi itu hanya bertahan sekitar dua jam. Angin sudah meregangkan tangannya dan melihat jam sudah menunjukkan pukul 21.00. Waktunya dia membuka kunci kamar Rain.

Cklek

"Angin? Kenapa kunci Nana disini! Nana takut! " Ucapnya dengan sedikit gemetar meringkuk di pojok ruangan.

Deg

Dia belum berubah

"Lo tenang okey. Gue gak ada niatan jahat sama lo, gue cuma mau bantu lo! " Angin berjalan mendekati Rain tapi sepertinya dia sudah ketakutan dan berjalan mundur.

"Na! Lo suka gue kan? Jadi tenang oke." Angin berjalan perlahan diikuti Nana yang tidak mendengarkannya dan tetap berjalan mundur.

Duk

Nana sudah mencapai sudut jendela kamar itu dan tidak sengaja dia melihat kebawah. Namun kepalanya merasa pusing tidak kuat dengan ketinggian.

Angin tidak menyia nyiakkan kesempatan itu dia mulai berjalan mendekati Rain dengan perlahan selagi Rain sedang memegang keplanya.

"Jaaa...ngan men.de.kat." Tekan Rain mengangkat tangannya seperti sedang mencegah.

"Rain gue sayang sama lo! " Bentak Angin karena sudah muak dengan perilakunya yang seperti tidak mengenalnya.

"Aku Nana bukan Rain! " Bentak Rain tak kalah keras.

Tapi Karena Rain terlalu marah dia sampai tidak sadar kaki kanan nya terpeleset.

"Aaaaaa. " Teriak Rain ketika merasakkan tubuhnya melayang kebawah.

Dia sangat takut. Sangat takut dengan ketinggian. Rain memejamkan matanya erat erat karena tidak ada jalan lain selain ikhlas dengan semua kehendak tuhan.

Tapi tiba tiba tangan nya ada yang menarik dan dengan sisa keberaniannya Rain mendonggakkan kepalanya dan matanya langsung bertemu dengan mata tajam Angin yang terlihat khawatir dan berjongkok menarik kedua tangannya.

"Nana takut! " Cicit Rain mengeratkan pegangan tangannya kepada Angin.

"Ada gue. Lo gak usah takut! "Angin mencoba meyakinkan Rain dan berusaha menarik tangan Rain keatas.
Tetapi usaha nya sia sia. Ini bukan acara seperti di novel novel ataupun di film film yang akan berakhir sang pria menarik wanitanya. Ini beda bobot tubuh Rain terlalu berat karena keseimbangan seluruh tubuh Rain berat kebawah.

Tetapi Angin tetap berusaha menarik tangan Rain meskipun hasilnya tetap sama selalu saja sia sia.

Srekkk

Tangan Angin tergores dengan paku yang biasa digunakkan untuk menggantung pot disana. Dan sekarang tangannya mulai melemah dan sedikit demi sedikit melepaskan tautan tangannya.

"Angin jangan lepasin Nana. " Rain menggeleng gelengkan kepalanya ketika merasakkan Angin yang mulai melepaskan jari jarinya.

"Gue... Guee guee gak bisa. " Lirih Angin dan seketika tangan nya langsung terlepas begitu saja menyaksikkan Rain yang terbang bebas dari atas sana.

"DAUNNNNN. " Teriak Angin tidak terima. Dia serasa dibawa lagi kemasalalu dimana dirinya dituduh menjadi seorang pembunuh.

Rain merentangkan kedua tangannya dengan air mata yang perlahan mulai membasahi gendang telinganya.

Aku Daundrina Maheswari

Sodara kembar dari Raina Malatara yang selalu menjadi bayangan ku.

Ibu selalu menganggap Rain spesial karena dia mempunyai penyakit serius sehingga mendapatkan perhatian lebih dari semuanya.

Aku mencari kebahagiaan ku sendiri di luar sana dan bertemu seorang anak laki laki bernama Kenrahujan Atmaja dan kembarannya Kenrangin Atmaja.

Suatu kejadian mengakibatkan Rain dan Ibu harus kehilangan nyawanya hanya karena kami tidak sanggup membayar hutang yang sudah menumpuk karena ditinggalkan oleh Ayah.

Kami ditindas dan dibunuh oleh komplotan preman karena tidak bisa melunasinya. Dan berakhirlah dengan aku yang disembunyikkan oleh Ibu dan Rain yang merelakkan dirinya dihabisi oleh mereka semua agar mereka tidak mencariku. Mereka hanya tau Ibu mempunyai anak satu dan itu aku Daundrina Maheswari.

Mereka tewas di depan mataku sendiri yang berada di dalam lemari dengan diikat oleh tali dan dibekap. Itu semua perbuatan Ibu agar aku tidak keluar darisana. Mata ku tidak rabun, aku melihat semuanya dan itu selalu berputar putar dan menjadi kenangan buruk di hidupku sehingga membuatku mempunyai kepribadian ganda.

"Aku Daun anak Ibu! " Rain muncul karena tidak mau mereka mencari ku dan berakhir dia tewas dengan ditembak peluru bersamaan dengan Ibu.

Tapi ada satu orang yang menyaksikkan nya di balik pintu masuk rumah kamu, aku melihat nya dan itu adalah Kenrangin Atmaja. Dia mendengar semuanya dan melihat pujaan hatinya di tembak di depan matanya sendiri.

Setelah berhasil melenyapkan keluargaku mereka pergi begitu saja tanpa menghiraukan jasad ibu dan kakak ku. Tapi ada satu orang yang menangis histeris menyaksikkan semuanya dia adalah Angin. Dia dituduh menjadi pembunuh karena dia memegang pistol itu dengan badan berlumuran darah.

Sedangkan Bintang? Kalian pasti penasaran dengannya.

Ayah sudah lama menikah lagi tetapi istrinya yang kaya itu mandul dan tidak bisa memiliki keturunan. Sehingga Bintang selalu dibawa kesana kemari tinggal bersama Ayah dan istri barunya.

Dan itu menjadi peluang yang sangat besar untuk Ayah. Ayah hanya menginginkan anak laki laki dan itu memberi akses mudah untuknya sekarang membawa Bintang bersama nya dan meninggalkan ku sebatang kara.

Jingga? Dia adalah teman dekat Rain dan sudah dia anggap seperti abang sendiri untuk Rain. Karena dia hanya mempunyai satu teman yaitu Jingga.

Aku ingat semuanya, kepribadian ganda ku bukan diriku yang sebenarnya. Aku menjadi Nana karena itu adalah sifat ibuku yang pendiam tetapi dia sangat ramah dan baik. Dan sifat kedua aku tidak sepenuhnya tau karena Aku kadang berubah normal dengan sifat asliku tapi tetap memperlenalkan diri dengan nama kembaran ku Raina Malatara.


DaundrinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang