Andai mengungkapkan perasaan itu semudah membalikkan telapak tangan.
Dan aku akan berdiri paling depan untuk mengatakan,
Aku sayang kamu.Nana menghempaskan tubuhnya diatas kasur king size nya, di lelah sangat lelah dengan berbagai kejadian yang menimpanya hari ini, apalagi dia membawa buku lagi hampir tiga puluh orang memintanya mengerjakan pekerjaan rumah mereka.
Dia ingin melawan,namun itu hanya sampai diujung lidahnya saja tidak sempat keluar dari mulutnya.
"Nana harus ngerjain sekarang, Semangat. " Gumamnya mencoba menyemangati dirinya sendiri.
Sebelum ada kejadian sesuatu,Nana harus segera menyelesaikan semua pekerjaan rumahnya,karena jika matahari sudah tenggelam dan hari mulai gelap dia tidak akan bisa melakukan apa apa lagi setelahnya.
Nana mulai berkutat dari buku yang satu ke buku yang lainnya, dan benar saja tepat saat jam menunjukkan pukul lima lebih tiga puluh menit dia berhasil menyelesaikan nya dan menyimpan buku buku tersebut ke dalam tas biru nya.
Untungnya PR hari ini hanya menyuruhnya mengerjakan soal itupun hanya lima nomor karena menurut para guru semua murid kelasnya sangat pintar bahkan nilai semuanya hampir sama.
Tidak tahu saja mereka, bagaimana bisa mereka mendapat nilai jelek kalau setiap ada pekerjaan rumah, Nana yang selalu mengerjakannya.
Kelasnya berjumlah tiga puluh enam orang dan biasanya yang enam orang itu akan berjuang sendiri untuk mendapatkan nilai yang bagus termasuk Angin.
Jelas mereka membuat Nana sedikit ketakutan, tapi keuntungannya Nana akan sangat hafal sekali setiap materi pelajaran karena dia mengulangnya sebanyak tiga puluh kali untuk tiga puluh orang.
Semua kehendak tuhan pasti memiliki kerugian dan keuntungan nya, tidak mungkin tuhan memberikan cobaan diluar batas kemampuannya.
~~~~~
Dentuman musik terdengar begitu keras di indra pendengaran semua orang yang sedang berada di dalam sebuah ruangan bernuansa kerlap kerlip itu.
Kebanyakan dari mereka sedang meliuk liukkan tubuhnya di dance floor.Terlihat seorang wanita menaiki panggung dan meliuk liukkan tubuhnya di atas sana,tangan nya terangkat keatas seperti sedang mengatakan
Lets play musik
Rambutnya hitam pekat sedikit bergelombang tergerai panjang yang terlihat sedikit berantakan akibat tariannya yang terlalu bersemangat.
Dia mengenakan kemeja putih tipis digulung sampai siku dengan dua kancing atasnya sengaja dibuka untuk terlihat menarik dan bawahannya memakai rok hitam ketat diatas lutut.
Wanita itu mengundang tatapan tatapan memuja kaum Adam saat tubuh indahnya itu mulai menari kesana kemari dan menggeleng gelengkan kepalanya sehingga rambutnya menutupi wajah cantik nya.
Dia menari tanpa mempedulikan semua orang yang menatap takjub kearahnya,mereka mencoba ikut naik keatas sana tetapi terhalang dengan seorang pria yang langsung memeluk erat tubuh indah wanita itu.
"Lo cari sensasi tau." Pria tersebut berbisik tepat di telinga kanan wanita itu yang tertutupi sedikit rambutnya.
"Bodo,yang penting gue happy." Wanita itu tetap tidak mau berhenti menari di atas sana dengan tangan yang bergerak kesana kemari.
Pria itu semakin erat mencengkram pinggang wanita dihadapan nya untuk menghindari tatapan tatapan lapar semua pria hidung belang.
Dia memberikan tatapan mengancam kepada para pria di bawahnya seolah mengatakan, Wanita ini adalah miliknya.
Wanita itu seolah tak peduli dia malah menubruk dada bidang pria itu dengan dua tangan dia kalungkan di lehernya.
"Cape hmm?"
Wanita itu mengangguk lemah,dan tak membutuhkan waktu lama pria tersebut membopong wanita itu ke ruangan VIP yang ada di sana.
"Minum dulu,Lo butuh air putih." Pria itu menyodorkan sebotol Aqua yang sudah menjadi rutinitas nya dia bawa untuk berjaga jaga.
"Thanks Ga,"
"Pulang sekarang ya?" Pria yang diketahui namanya Jingga mengusap usap pipi wanitanya itu.
Dia mengangguk patuh. "Bang Gaga!" Ucapnya dengan manja dan merentangkan kedua tangan nya kearah Jingga.
"Yaudah ayo naik." Jingga membungkuk di hadapan wanita itu dan mulai menggendongnya sampai ke parkiran.
Jingga membukakan pintu mobilnya dan mendudukkan wanita itu di sana,dia kemudian memutari mobilnya dan mulai menjalankan nya menuju Apartemen wanita nya ini.
"Rain?" Panggilnya namun tidak ada sautan dari wanita di samping nya ini.
Jingga menoleh kesamping dan mendapati Rain yang sedang tertidur pulas dengan kepala tersandar ke samping jendela kaca mobil.
Dia menghela nafas nya dan menuruni mobilnya untuk menggendong kembali Rain kedalam Apartemen.
Tak butuh waktu lama untuk sampai di Kamar nya. Jingga segera merebahkan tubuh Rain di kasur. Dia menyingkirkan beberapa helai rambut yang menutupi wajah cantik nya ini.
Tangannya terangkat menyentuh pipi mulus Rain, cukup lama dia kembali mengelus nya kemudian sedikit mencubit hidung mancung nya dan sesikit turun kebawah merasakan betapa lembut bibirnya ini.
Seakan sadar dia menggelengkan kepalanya beberapa kali dan mulai menarik selimut dibawah sampai ke dada.
Cup
Dia mengecup lama kening Rain dan mengusap bekas ciumannya.
Gue sayang dan cinta sama Lo
Andai semudah itu dia berani mengucapkan kata Kramat itu,apakah Rain akan marah kepadanya?
Pasti. Karena gadis yang tengah tertidur pulas ini hanya menganggapnya tak lebih dari seorang Abang yang menyayangi adiknya.
Biarlah begitu mengalir seperti air, dia akan selalu percaya dengan motto pacarannya sedari dulu. Jodoh gak akan kemana.
Bisa saja jodoh nya sekarang adalah gadis yang sedang tertidur pulas di sampingnya atau sedang dipinjam orang lain. Bisa aja kan, selagi masih bisa bernafas seharusnya kita harus selalu bersyukur.
Tetapi Dia juga laki laki normal yang bisa mencintai seseorang tanpa alasan yang jelas. Seperti sekarang dia sangat mencintai Rain dan tidak akan membiarkan siapapun menyentuhnya bahkan menyakitinya.
"Ga? Lo masih disini?" Rain bergumam dengan mata yang masih tertutup rapat. Sepertinya di matanya ada lem perekat sehingga dia sangat sulit hanya untuk sekedar membuka kedua kelopak matanya.
"Mau nginep. Sini." Dia menepuk nepukkan kasur sebelahnya mengajak Jingga untuk tidur bersama di sampingnya.
"Nggak." Jingga langsung menggelengkan kepalanya dengan mata melotot tajam.
Gila
Astaga,wanita ini. Bagaimana kalau bukan Jingga yang sedang berada di kamar ini pasti dia akan dengan senang hati tidur dengan gadis ini.
Bagaimana bisa dia tidur di samping seorang gadis yang sangat dia cintai,bahkan untuk sekarang pun dia tidak bisa mengontrol hasrat nya dan seperti sebelum sebelum nya dia harus segera pergi ke kamar mandi untuk memuaskannya.
Sebelum terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dia harus segera pergi dari tempat yang menyiksa hasrat nya ini sebelum dia memuaskan nafsunya dengan gadis ini.
"Gue pulang ." Jingga beranjak dan menutup pintu kamar Rain dengan lumayan keras karena terlalu terburu buru segera pergi ke rumahnya, nafsunya susah tidak terkontrol lagi hanya dengan melihat bibir ranum gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daundrina
Teen FictionRain sayang Daun Tapi Daun butuh Hujan bukan Angin yang datang hanya ingin menghancurkan Daundrina Maheswari Start: 18 April 2020