Ingatan Masalalu

152 47 0
                                    

Masalalu adalah kenangan
yang hanya bisa kita ingat tanpa bisa kita ulangi

Tiga orang anak yang baru saja menduduki bangku sekolah dasar sedang duduk tersenyum ria sembari menyakikan sebuah lagu yang pas menggambarkan mereka saat ini. "

Kutuliskan sebuah cerita cinta segitiga

Dimana aku lah yang jadi peran utama

Aku tak dapat membohongi segala rasa

Aku mencintai dia dan dirinya

Anak Perempuan itu melirik sekilas kearah kedua nya.

Nanti pukul satu aku menemui kamu

Salah satu anak laki laki itu menoel noel pipi anak perempuan yang sedang tersenyum manis itu.

Aku juga mau betemu dengan dirimu

Anak laki laki yang sedang memainkan gitar itu menatap nya dengan tatapan yang sulit diartikan dan tak luput senyum simpul dari bibirnya.

Nanti bila mereka datang menemui aku

Maka cepat cepat aku ngumpet dulu

Kemudian mereka bertiga tertawa dan keduanya mencubit gemas pipi anak perempuan yang berada di tengah tengahnya.

~~~~~

Brakkk

"Lo apa apaan? " Nadira bangkit dari duduknya menatap tajam cewek yang baru saja menggebrak mejanya.

"Gue mau duduk disini! " Ketus Rain.

"Apa hak lo! "

"Minggir atau gue hajar? " Rain tersenyum kecut melihat Nadira dan setelah itu dia membuang mukanya ke samping.

Nadira terlihat menahan amarahnya terlihat dari siratan matanya yang mulai memerah dan tangannya yang terkepal dibawah. Pasalanya belum ada yang berani menyuruhnya kecuali geng dan cewek gila ini.

"Ini bukan kelas lo! " Nadira masih bisa berbicara tanpa harus menyeretnya keluar secara paksa.

"SIAPA SEKRETARIS DISINI? LIAT DI ABSEN ADA NAMA RAINA MALATARA? " Ucapnya dengan berteriak dan membuat Lala si sekretaris langsung mengeceknya.

Dan benar saja disana tertera namanya Lala segera menganggukkan kepalanya, sedangkan Nadira baru pertama kali melihat cewek ini. Atau apa dia yang tidak sadar selama ini?

"Dia Nana! " Ucap Angin santai dan memasuki kelas menarik tangan Rain agar duduk di sampingnya.

"Maksud lo? " Nadira mengerutkan keningnya.

Rain segera memberontak tidak terima, ini bukan prinsipnya dia harus memberi pelajaran kepada cewek ini. Entah kenapa dia sangat kesal ketika melihat wajahnya seperti seorang pembully.

"Lo mau sembuh? " Bisik Angin.

Rain langsung saja mengikuti Angin dengan tatapan yang tak lepas dari wajah Nadira, dia menyiratkan permusuhan diantaranya.

DaundrinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang