Hal yang paling menyakitkan adalah mengetahui semuanya
di akhir cerita"CIKA ANJING. " Bentak Bintang ketika melihat Rain dengan posisi mengenaskan dan itu semua karena Cika dan teman temannya.
Bintang langsung mendorong tubuh Cika ke belakang dan sehera menggendong Rain yang sudah lemas kesakitan. Cika yang takut dengan siratan tatapan Bintang segera pergi terbirit birit diikuti teman temannya.
"Abang! " Lirih Rain di sela sela gendongan Bintang.
Deg
"Gue Raina Malatara. Adik lo! " Ucap Rain dengan tersenyum manis.
Bintang tidak menggubris semua ucapan Rain, yang terpenting sekarang adalah keselamatannya. Persetanan dengan hubungan mereka yang penting Rain selamat.
Bintang menggendong Rain melewati koridor sekolah yang sedang ramai karena sekarang adalah jam istirahat dan mereka berdua menjadi bahan tontonan semua murid.
"Bintang! " Teriak Nadira dari belakang Bintang.
"Lo sebenernya anggap gue itu apa sih. "
"Hah? " Bintang yang tidak mengerti hanya mengerutkan dahinya.
"Disini gue kaya selingkuhan lo."
"Hah? " Apa apaan Nadira ini. Dia itu adalah pacar Bintang kenapa dia menyebut dirinya sebagai selingkuhan.
"Lo bisa gak sih luangin waktu lo sedikit aja buat gue. "
"Hah? "
"GUE PACAR LO BINTANG! " Bentak Nadira yang sudah kesal.
"Hah? " Bintang semakin dibuat bingung. Jelas lah Nadira pacarnya meskipun hanya sebuah pengakuan diantara mereka tetapi itu sudah sangat jelas kalau mereka berpacaran.
"KITA PUTUS. ""Oh yaudah." Jawaban Bintang yang langsung membuat Nadira tertohok.
"Gue lebih mentingin adek gue daripada lo yang egois. "
Apa
Bintang langsung pergi meninggalkan Nadira yang masih mematung di tempatnya. Dia sungguh tidak tahu jika Rain adalah adiknya Bintang.
Oh jadi Rain adiknya toh
Pantes dia deket sama bintang
Kasihan ya Rain
Iya Nadira emang egois
Dasar posesif
Sama adik sendiri di cemburuin
Apalagi sama orang lain
Bisa dibunuh kita
Hahahhaha
Nadira yang sudah panas mendengarkan omongan pedas mereka semua segera berlari menemui Angin meminta penjelasan dari nya. Tetapi mereka semua ikut menemani Bintang ke rumah sakit membawa Rain.
Nadira yang merasa bersalah segera mengikuti mobil mereka yang keluar dari sekolah dengan embel embel keluarganya ada yang sakit.
~~~~~
"Bin? " Lirih Nadira ketika sampai di rumah sakit dan melihat Bintang yang sedang prustasi memikirkan keadaan Adiknya.
Sebenarnya daritadi Nadira bersembunyi dibalik tembok mendengarkan penjelasan Angin tentang Rain adalah adiknya. Hujan yang berada disana tentu sangat terkejut sama seperti Nadira sampai saat ini.
"Ngapain lo kesini? " Dingin Bintang menepis tangan Nadira yang hendak menyentuhnya.
"Maafin gue. Gue gak tahu. "
"Gue-"
"Keluarga pasien! " Panggil dokter setelah selesai memeriksa keadaan Rain.
"Saya dok. " Bintang langsung bangkit menghampiri sang dokter.
"Pasien tidak apa apa. Hanya dia sedikit trauma dengan kejadian masalalu yang berdampak sampai sekarang. " Jelas sanga dokter kepada mereka semua.
"Apa boleh saya masuk. "
"Silahkan tapi jangan terlalu berisik. " Kemudian dokter itu langsung melenggang pergi.
Cklek
"Abang? " Gumam Rain ketika melihat Bintang masuk.
"Raina adek Abang. " Bintang langsung mengecup jari jari Rain terus menerus menyalurkan kerinduannya disana.
"Rain kangen Abang. " Ucapnya dengan sesegukkan dan tak lama air mata langsung mengalir di pipi nya.
"Abang udah lama cari Rain. Tapi kata tetangga Rain udah lama dibawa sama tante Kinan pergi jauh. " Jelas Bintang.
"Rain selalu ada didekat Abang. " Paraunya.
Kemudian Rain mengedarkan pandangannya keseluruh ruangan dan disana ada Angin yang sedang menatapnya khawatir dan juga Hujan tatapannya sama dengan Angin dan satu lagi Nadira yang sedang menunduk takut.
"Nad? " Panggil Rain.
Nadira mendonggak dan Bintang segera mengintrupsikan dia untuk mendekat kearah Rain.
"Gue minta maaf. Udah halang halangin hubungan lo sama Abang. " Ucap Rain menggenggam tangan Nadira.
"Udah lah Rain lo gak salah." Bintang mengambil alih tangan Rain tetapi Rain tatap keukeuh ingin menggenggam tangan Nadira.
"Gue yang seharusnya minta maaf disini. " Ucap Nadira sesegukkan.
"Kita berdua salah. " Putus Rain diikuti kekehannya untuk mencairkan suasana.
"Lo jangan putusin Abang. " Pinta Rain dengan menatao Nadira memohon.
"Dan Abang jangan tinggalin Nadira. "
Rain menyatukkan tangan mereka berdua yang hanya saling menatap sendu dan beralih menatap Rain.
"Janji? "
"Iya Rain. " Jawab Bintang melepaskan tangannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/212871531-288-k250032.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Daundrina
Roman pour AdolescentsRain sayang Daun Tapi Daun butuh Hujan bukan Angin yang datang hanya ingin menghancurkan Daundrina Maheswari Start: 18 April 2020