Persahabatan antara lelaki dan wanita memang ada, tetapi jangan lupakan bahwa sahabat jadi cinta lebih banyak korban nya.
"RAIN API!" Pekik Angin melihat kain yang dipegang oleh Rain sudah mulai terbakar sedikit.
Angin dengan sigap langsung mematikan kompor nya dan melemparkan kain itu ke wastafel kemudian menarik tubuh Rain ke pelukannya. Jantungnya serasa akan copot jika terjadi sesuatu kepada Rain.
Nafasnya memburu dan merasa tenang karena tidak terjadi apapun kepada Rain,bahkan saking khawatirnya dia memeluk Rain dengan sangat erat.
"Gue nyaman di dekat Jingga dan Bintang sebagai Abang gue. Tapi saat ini kayanya gue nyaman sama Lo!" Bisik Rain tepat di telinga Angin.
"Gue khawatir sama Lo,gue takut Lo kenapa kenapa!" Angin mengeratkan lagi pelukannya membuat Rain susah untuk bernafas.
"Angin?"
"Hmm."
"Sesek."
Dan setelah itu Angin langsung melepaskan pelukannya,dan kemudian mengapit kedua pipinya." Maaf."
Dan setelah itu Angin mendekatkan wajahnya,mengecup singkat bibir Rain yang sedari waktu itu menginginkan nya. Dia hanya menempelkan saja tanpa ada lumatan di bibir Rain seolah hanya menyalurkan kekhawatirannya.
"Rasa Strawberry ." Bisiknya dengan suara serak.
Baru pertama kali Rain dibuat Blushing oleh seorang laki laki dan biasanya dia bukan hanya menempelkan bibir nya saja tapi lebih dari itu.
"Gue malu!" Teriak Rain membalikkan badannya menutup wajahnya dengan kedua tangan.
Angin terkekeh melihatnya,dia baru tau seorang Rain yang sangat keras kepala bisa malu seperti ini,bahkan blushing karena nya.
"Sini coba." Angin memegang tangan Rain tetapi ditepis olehnya.
"Gitu ya!" Ucapnya dengan senyuman jail.
Rain tetap diam tidak bergeming, kemudian Angin memiliki ide untuk menjahilinya. Dia langsung saja menggelitik Perut Rain dari belakang.
Rain bergerak tidak tentu arah kesana kemari seperti cacing kepanasan.
"Angin udah. Hahahaha."
"Gimana,enak?"
"Hahahaha."
Hampir saja pahanya terbentur meja kompor tapi Angin dengan cepat langsung memeluk tubuh Rain dibelakang menyenderkan kepalanya di bahu Rain.
"Cape." Keluh Rain dan langsung membalikkan badannya.
"Yaudah Lo istirahat aja nanti gue pesen makanan lewat gofood." Angin melepaskan pelukannya membiarkan Rain berjalan ke kamarnya.
Setelah memasuki kamar Rain langsung menutup kencang pintu kamarnya dan menyenderkan punggungnya di pintu. Dia memegangi dadanya yang serasa berdisko di dalamnya,nafasnya naik turun tidak sabaran dengan degup jantung yang sangat cepat.
Drtt Drtt
Bang Gaga is Calling
"Hallo Rain? Lo Rain kan? Kok lo bisa sih, gue masih gak ngerti! " Cerocosnya.
Rain menjauhkan sedikit ponselnya karena tidak tahan dengan suara Jingga yang bisa dibilang cempreng dan mengganggu gendang telinga nya.
"Iya iya gue Rain! "
"Jelasin semuanya sama gue sekarang! " Tegas Jingga tanpa mau menerima penolakan dan segera memutuskan sambungan telepon nya.
Tutt
Setelah itu terdengar notifikasi pesan masuk dari Jingga menyuruhnya datang ke cafe kesukaannya sedari dulu.
~~~~~
"Jadi Intinya lo sekarang udah sembuh? " Tanya Jingga dengan wajah terkejut nya dan setelah itu menampilkan senyumannya.
"Belum sepenuhnya. Gue masih belum inget siapa dia! " Jawab Rain dengan sesekali menyeruput minumannya.
"Katanya lo mau ke singapur. Huhhh. "
"Gue undur jadi besok. Karena lo jauh lebih penting dari segalanya. "
Rain melipatkan kedua tangan nya di dada, dia berpura pura merajuk di depan Jingga. Dia tidak ingin jauh darinya karena itulah dia berbuat seperti ini.
"Rain sayang jangan ngambek dong! " Jingga menaik turunkan alisnya dengan tangan sibuk menoel noel pipi Rain.
Rain memalingkan wajahnya, sebenarnya di dalam hati nya dia ingin tertawa tetapi egonya lebih besar hanya untuk menunjukkan senyumannya.
"Bang Gaga ihhh. " Ucap nya dengan manja. Karena Jingga malah membuka ponselnya dan mengacuhkan Rain.
"Apa sayang? "
Wajah Rain sudah mengeluarkan semburat merah entah kenapa hatinya merasa memanas mendengar Jingga mengatakan kata "Sayang" kepadanya.
"Rain lagi marah loh. "
"Teruss. " Jingga menaikkan sebelah alisnya.
"Ishh. " Rain mencebikkan bibirnya dengan wajah ditekuk dan bangkit dari duduknya berniat akan pergi darisana.
Tetapi tangannya tertahan dan langsung mendapat pelukan hangat dari Jingga. Dia sangat nyaman berada di pelukannya bahkan Rain sekarang sudah menangis sesegukkan di dekapan Jingga.
"Rain! Tungguin Bang Gaga ya? " Ucap Jingga dengan halus dan mengusap usap rambut Rain.
"Maksudnya? " Rain melepaskan pelukannya dan dia sangat terkejut ketika matanya menangkap banyak pasang mata yang sedang memperhatikkan nya dengan Jingga.
Sweet couple banget sih
Jadi gemesss
Kayanya cowoknya mau pamit deh
Romantis banget
Kapan ya gue bisa kaya gitu
Iri deh sama cewek nya
Serasi banget
Dan banyak lagi ocehan pengunjung Cafe yang daritadi memperhatikkan atau bahkan mendengarkan semua percakapan nya dengan Jingga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daundrina
Teen FictionRain sayang Daun Tapi Daun butuh Hujan bukan Angin yang datang hanya ingin menghancurkan Daundrina Maheswari Start: 18 April 2020