S A K I T

24 3 0
                                    

Farrel dan sahabat sahabatnya menunggu Killa selesai oprasi, cukup lama tapi itu tidak membuat mereka bosan. Farrel juga udah ngedonorin darahnya buat Killa, jadi dia agak sedikit lemas tapi itu gak sebanding sama yang Killa rasain.

Dokter pun keluar dan langsung menghampiri mereka.

"Dengan keluarga pasien" tanya dokter itu.

"Iyah dok saya pacarnya, gimana keadaan pacar saya" tanya Farrel cemas.

Dokter itu menghela napas dalam sebelum mengucapkan sesuatu "Temuin saya diruangan saya, dan pasien akan dipindahkan ke ruangan ICU" ucap dokter itu lalu pergi.

Schok,, mereka semua schok kabar apa ini Killa masuk ruang icu. Seketika air mata Farrel membasahi pipinya yang mulus itu, dia gak tau harus gimana. Lututnya lemas apa dia sanggup menerima apa yang nanti dokter katakan.

"Gue keruangan dokter dulu ya, tolong jagain Killa" ucapnya lesu dan langsung pergi meninggalkan mereka.

Skip Ruang dokter

Tokk,, Tokk,, Tokk.. Farrel mengetuk pintu dengan perlahan tapi pasti, dia langsung masuk dan duduk dihadapan dokter nya itu.

"Gimana keadaan Akilla dok" tanya Farrel to the pont.

"Jadi gini benturan dikepalanya cukup keras, untung dia tidak kehilangan ingatannya. Tapi dia koma akibat benturan yang cukup keras itu. Kalo pun dia kehilangan ingatannya itu gak akan lama, dan tangan kiri nya retak jadi untuk sementara pasien harus pake gips terlebih dahulu" ucap dokter panjang lebar.

Bagai terkena bantu besar Farrel bener bener kaget separah itu kah Killa.

Farrel menghela napas dalam "Terimakasih dok, saya permisi" ucapnya dan langsung pergi.

Farrel berlari menuju parkiran dia bener bener hancur dia butuh tempat sepi, pikirannya kalut dia gak tau harus gimana. Dia langsung melajukan motornya dengan kecepatan tinggi, dia gak peduli dengan nyawanya sekarang. Tanpa disadari Reno melihat itu dan mengikutinya.

Farrel berhenti di danau yang sering dia datengin selagi dia sedih dan terpuruk.

"Argggghhh kenapa kenapa harus kaya gini hiks hiks hiks, tuhan ini gak adil. Ini salah Farrel jangan buat Killa kaya gini Farrel mohon. Jangan renggut dia dari Farrel tuhan hiks hiks hiks"

Reno yang melihat Farrel kaya gini jadi kasian, dia tau sahabatnya itu prustasi ngadepin ini. Farrel bener bener berantakan matanya sembab air matanya terus turun.

"Rel lo jangan kaya gini, gue tau ini berat tapi lo harus hadepin ini. Gue gak kenal lo yang sekarang bangkit Rel, lo tuh kuat mana Farrel yang dulu yang selalu kuat. Kalo Killa liat lo kaya gini dia pasti marah " ucapnya seraya menepuk pundak sahabatnya itu.

"Gue jahat No, gue udah bikin cewe yang gue sayang kaya gini. Gue mau gantiin Killa gue mohon" lirihnya.

"Heh ini bukan salah lo, ini udah takdir apapun yang terjadi itu semua pasti ada hikmahnya. Gue tau berat buat lo ngedenger penjelasan dokter tapi itu kenyataannya. Mending kita balik ke Rs terus lo janji bakal jagain Killa terus" ucap Reno panjang lebar.

"Ko lo tau soal tadi yang gue omongin sama dokter"tanya Farrel.

"Aduhh gue nguping Rel,, Sory" ucapnya seraya menggaruk kepalanya yang tak gatal itu.

Akhirnya mereka kembali ke rumah sakit itu, Farrel udah agak tenang. Bundanya pun dateng ke rumah sakit.

"Bunda ko kesini, bareng siapa" tanya Farrel heran.

JARAK[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang