BREAK

20 4 0
                                    

Pagi yang cerah sinar matahari masuk kedalam celah jendela kamar dua sejoli itu. Killa terbangun dan menggeliat dia melihat sosok tampan dihadapannya sedang tertidur dengan damai.

"Aku gak bisa egois Rel dia sangat membutuhkan kamu untuk sekarang, aku mungkin gak terlalu butuh kamu tapi aku tau aku bakal menyakiti diri aku sendiri Rel. Aku sayang sama kamu tapi aku gak mau cewe itu terluka" monolognya.

Pagi ini padahal sangat cerah tapi pagi ini pun sudah dihiasi oleh tangisan Killa yang sangat memilukan. Ponselnya bergetar Killa langsung meraihnya dan melihat pesan masuk dari dokter  yang menangani Catlin.

Kanaya oon
Siang ini bakal ada kemo dan Catlin akan datang sendiri.

Maaf gue ngomong sama lo karna lo yang minta gue gak bermaksud.

Killa tidak marah kepada sahabatnya itu karna dia sendiri yang meminta. Memang kemarin dia langsung mencari tau siapa dokter yang menangani Catlin, dan saat itu juga Kanaya menelponnya setelah sekian lama lost contak.

Tidak ada yang tau perihal ini bahkan Satria maupun yang lainnya tidak tau kalo Killa mencari tau informasi ini semua.

"Ko nangis kamu kenapa"tanya Farrel yang melihat pacarnya sedang menangis dipagi hari.

Killa yang ditanya seperti itu hanya menggeleng, dia langsung menyeka air matanya. Farrel bangkit dari tidurnya dan langsung menggenggam tangam mungil Killa.

"Kamu gak bisa bohong dari aku. Aku kenal sama kamu udah lama dan aku tau kalo kamu bohong" ucap Farrel yang sangat menohok hati Killa.

Killa memcoba menatap Farrel dengan susah payah"Sekarang kamu samperin Catlin dia butuh kamu. Mulai sekarang kita break" ucap Killa final.

Farrel yang mendengarpun diam dia enggan untuk pergi tapi cewe didepannya ini keras kepala sama seperti dirinya"Aku pulang kalo ada apa apa telpon aku. Jangan lama lama ya breaknya aku gak mau loh ngeliat kamu sendiri"

"Aku pamit ya. Ntar aku suruh Eksel sama yang lain kesini buat jagain kamu selama kita break. Jangan lupa besok cek up terus jangan lupa juga minum obat sayang" ucapnya dan langsung memeluk Killa cukup lama. Setelah itu dia pergi.

Setelah kepergian Farrel, Killa langsung menangis dia tidak bisa menahannya lagi kenapa takdirnya sesedih ini. Apa tuhan gak mau ngeliat dia bahagia.

🍂

Sedangkan ditempat lain Satria sedang bertemu dengan Kanaya. Sosok wanita cantik yang dia cari selama ini.

Kini dihadapannya sudah ada Kanaya, senyumnya terus mengembang layaknya memakai adonan pengembang makanan.

"Kamu ngajak aku ketemu mau apa" tanya Kanaya to the point.

Satria langsung meraih kedua tangan Kanaya"Aku mau kita kaya dulu lagi. Aku udah sukses, aku udah tau kamu kaya gimana sekarang. Mungkin kamu masih benci sama aku tapi aku mohon kita kaya dulu lagi" ucap Satria tulus.

Kanaya terus menatap kedua mata cowo didepannya ini mencoba mencari kebohongan tapi semua itu hanyalah ketulusan"Aku mau tapi kamu janji jangan ngulangin lagi oke"

Satria tersenyum"Oke. Kita jalan jalan yu"

"Aku gak bisa, sekarang aku harus ke rs lagi. Ada pasien yang harus aku tangani kamu mau ikut" ajaknya Satria langsung mengangguk dan mereka langsung pergi dari cafe tersebut.

Mereka pergi ke rs dan Satria pun masih setia menemani Kanaya hingga sekarang ini. Sudah lama ia kehilangan gadis cerewetnya ini dan akhirnya diapun bertemu kembali.

Dilorong sana terlihat dua pasang manusia berbeda jenis kelamin. Satria sangat mengenali mereka ya mereka Farrel dan Catlin.

"Ngapain lo disini" tanya Satria cuek.

JARAK[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang