PERUBAHAN

38 2 0
                                    

5 tahun kemudian..

Lima tahun berlalu, hidup Akilla berubah draktis. Sejak hari itu juga Killa pergi dari rumah, dia pergi atas izin dari keluarganya. Sekarang dia sudah dewasa, dia sekarang menjadi penulis terkenal. Tapi, ada satu hal yang berubah di diri seorang Akilla, yaitu dia lebih dingin dari waktu dulu.

Kabar tentang Farrel pun dia tidak tau, semenjak hari itu Farrel hilang bagai ditelan bumi.

"Huhhhh... Cape banget sih" keluh seorang gadis dewasa yang cantik, dengan kacamata bertengger dihidung mancungnya.

Gadis itu mengotak ngatik hp nya asal, dia mencari nama seseorang "Tunggu dibawah, aku turun" ucapnya dan langsung bergegas pergi.

Dia langsung keluar dari dalam campus yang luas itu. Banyak pasang mata yang memperhatikannya. Tapi gadis ini tetap acuh dan melenggang dengan santai nya.

"Akilla" panggil seorang cowo tinggi. Iya gadis itu Akilla, yang sudah dewasa.

"Lama banget sih kamu" rengeknya, Raka langsung mengusap kepala Killa lembut.

"Tadi dijalan macet jadi ya telat. Jangan cemberut jelek tau" ledeknya.

Killa hanya berdecak malas menanggapi omongan Raka. "Ayo cepet panas"

"Dari tadi" ketusnya Raka hanya tersenyum hangat.

Sedangkan didalam mobil, mereka hanya diam dengan pikiran masing masing. Raka tiba tiba menggengam tangan Killa dan menciumnya cukup lama, sontak membuat dia kaget.

"Kamu kenapa cape" tanya Raka dengan masih menggenggam tangan Killa.

Wajah Killa langsung lesu "Aku cape banget, pusing sama tugas huh" keluhnya.

Raka langsung memberentikan mobilnya dipinggir jalan "Copot dulu kacamatanya sekarang mau apa kamu boleh minta apapun sama aku"

Killa menatap wajah cowo tampan didepannya itu dengan lekat "Aku mau ke apart kamu ya boleh" tanya Killa.

"Boleh, ayo" Killa langsung mengangguk dan tersenyum. "Udah cepet nyetir, lepasih tangan aku"

"No"

Akhirnya  mereka sampai didepan gedung apartemen Raka. Killa langsung berlari masuk, dia udah cape. Dia langsung masuk kedalam kamar Raka tanpa permisi. Raka hanya tersenyum melihat tingkah gadisnya itu.

Bahagia terus ya, aku suka ngeliat kamu senyum cantik bangett.batinnya

"Ihhhh,, Kak Raka sini" teriak Killa dari dalam kamar.

Raka langsung berlari menghampiri Killa, "Hem apa"

"Aku tidur ya. Jangan gangguin nanti aku masak buat kamu"

Raka langsung duduk ditepi ranjang dan mengelus kepala Killa lembut. "Tidur yang nyenyak bidadarinya Raka. Mimpi indah yah mimpiin aku juga ya cantik"

Killa sudah tidur dengan pulas, itu langsung membuat senyuman laki laki ini mengembang.

Cup,,, Raka mencium kening Killa lembut setelah itu dia langsung pergi keluar untuk nonton tv.

Tiba tiba ponsel Raka berbunyi.
Kringggg,,,,kringggg,,,
"Halo apa Zil"
"Ade gue lagi ngapain, lo lagi sama dia kan" tanya orang disebrang sana.
"Ada sama gue udah tenang. Inget dia juga ade gue ya"
"wkwkwk,,, iya gue tau ko Rak, kapan lo nembak dia"
"basi"
Tut

Sambungan langsung terputus, Raka langsung memijat pelipis nya. Dia pusing harus gimana, dia tau apa yang diomongin Azriel ada benernya juga. Tapi, dia tau Killa masih pengen sendiri dan diapun tau nanti dia bakal pergi dari Killa.

JARAK[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang