JANGAN PERGI

32 3 4
                                    

Hari sudah menjelang sore, langit pun sudah berganti warna menjadi warna jingga. Tapi Akilla masih setia menatap wajah tampan seseorang yang ada dipangkuannya, wajah yang damai tapi wajah itu terlihat banyak menyimpan luka.

"Kamu baik baik ajah" tanya Killa pelan dan langsung dijawab anggukan. Seketika laki laki ini menangis, badannya bergetar dia menangis dengan mata tertutup."Bun, bunda maafin Farrel hiks..hiks.."

"Kamu kenapa, buka mata kamu aku mohon" tak lama dari itu diapun terbangun dengan napas yang memburu."Kamu gak papa" tanya ku memastikan.

"Aku kangen bunda"biarlah semua orang tau kalo Farrel itu lemah. Dia memang lemah tidak seperti dulu, dia hanya laki laki biasa yang membutuhkan banyak kasih sayang.

"Aku juga kangen bunda, kita sama Rel sama sama kehilangan orang yang kita sayang. Kamu tau bunda kamu udah tenang, dia bahagia ngeliat anaknya sukses dan bisa membahagiakan adiknya. Kamu banyak berubah, aku salut kamu sukses dengan cara kamu sendiri. Bunda ngeliat kamu diatas sana, dia pasti bahagia banget" Farrel langsung tersenyum dan menatap orang yang dulu pernah singgah dihatinya.

"Aku butuh kamu, kamu sumber kebahagiaan aku setelah bunda. Tapi, jangan pernah terpaksa balik lagi sama aku karna aku hanya laki laki brengsek yang udah ninggalin cewek sebaik kamu" ucapnya dan.

Cup

Dia menempelkan bibirnya di bibir Killa, rasanya masih sama seperti dulu. Dia hanya menempelkannya saja tidak untuk bergerak, keduanya memejamkan mata Farrel langsung mencium kening Killa lama. Rasa nyaman kembali datang, rasa ingin bersama kembali hadir tapi mereka enggan untuk memperbaikinya.

"Maaf aku lancang, itu untuk yang terakhir. Aku bakal pergi dari kamu, besok aku pergi ke london buat nyusulin Alvaro dan menetap disana. Bahagia terus sama Raka ya"

"Tapi Rel k-kamu" Farrel mengelus rambut Killa dengan penuh kasih sayang, tiba tiba air mata Killa tanpa permisi menetes begitu saja.

"Kenapa nangis, kamu tau kan a-"

"Aku gak suka ngeliat kamu nangis" ucap Killa memotong pembicaraan Farrel. "Dan aku lebih gak suka lagi kalo kamu sampe pergi" lanjutnya dengan sedikit bergetar.

"Kamu milik Raka aku hanya perusak"

"Stop, berenti nyalahin diri sendiri Rel. Aku sama kak Raka itu gak lebih dari abang sama ade, dia emang orang yang aku sayang tapi bukan untuk dijadikan pasangan kamu paham" ucap Killa dengan wajah kesal.

"Aku paham tapi"

"Aku gak butuh alesan" ucap Killa langsung pergi dengan air mata membasahi pipinya.

🍂

Sedangkan di singapur Raka sedang melaksanakan perjodohannya dengan Anantasya. Raka hanya diam, ini demi keluarganya dan dia tidak ingin mengecewakan kedua orang tuanya.

"Are you okey" tanya Tasya khawatir, Raka hanya membalas dengan anggukan.

Tasya mengusap punggu Raka lembut mencoba menyalurkan kehangatan dan kenyamanan walaupun dia tau dihati Raka hanya ada nama Akilla. "Kamu boleh batalin ini ko Kak" iya Tasya memanggil Raka dengan embel embel kak, itu semua membuat Raka benci.

"Gue gak bisa, ini demi keluarga gue" Tasya hanya diam, dia sakit mendengar itu semua. Dia sangat paham Raka hanya tidak mau keluarganya kecewa.

"Apa kamu gak bisa buka hati kamu untuk aku. Aku cape Kak sama semua ini, bisa gak sekali ajah kamu sayang sama aku seperti kamu menyayangi Akilla" rahang Raka langsung mengeras, dia benci dalam situasi seperti ini nama orang yang dia cintai muncul.

JARAK[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang