2. Janji Sang Tuan

367K 7.3K 220
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

"Aku akan tanggung jawab, Ella. Percayalah padaku."

Ella membalas kalimat bernada sayang itu dengan menyandarkan kepalanya di bahu Roy. Membiarkan sebagian rambut coklat semi merah-coklatnya menutupi wajah. Ella mengeratkan pelukan di leher pria itu saat rasa damai mulai meninggalkan ruang hatinya.

Apa Tuan Roy benar-benar akan menikahinya? Lalu bagaimana dengan Nona Jena? Apa Nona akan menerimanya?

Ella tidak seharusnya berharap banyak dengan hubungan terlarang ini. Ella sadar bahwa perbuatannya kali ini salah.

Ella tidak seharusnya menjalin hubungan terlarang dengan majikannya yang dalam hitungan hari ini akan menikah.

Jika mereka menikah ... bagaimana dengan nasibnya nanti?

"Apa yang sedang kamu pikirkan, Ella?" Roy mengusap punggung Ella. Bibirnya yang hangat mendarat manis di kening. Menciumnya berulang kali sampai Ella memejamkan mata.

Ella menikmatinya. Sungguh ... dan perasan inilah yang membuat Ella tidak mampu untuk menahan air matanya untuk segera jatuh.

"Ella?" Roy memanggil karena Ella tak kunjung merespon. Saat ia menundukkan kepala hendak melihat wajah Ella, Roy terkejut karena mendapati pelayan kesayangan yang berada di atas pangkuannya tengah menitikkan air mata.

"Katakan padaku, Ella? Ada apa?" Roy melepas pelukan Ella di lehernya, lalu beralih menangkup wajah mungil pelayannya yang tahun ini belum menyentuh umur 17 tahun. Belum cukup umur untuk dikatakan dewasa di mata negara. Namun fakta fisik berkata sebaliknya, Ella memiliki tubuh yang sudah pantas dikategorikan sebagai gadis remaja yang cukup matang untuk menikmati hal-hal yang berbau intim.

"Kenapa Ella-ku yang cantik ini menangis?" Roy menghapus air mata yang mengalir di pipi Ella. Senyum hangat di wajahnya yang tampan membuat Ella luluh untuk kesekian kali.

"Ella takut ..." Ella memberanikan diri untuk menyentuh wajah tuannya.

"Takut apa, Ella?" Buku jari Roy membelai pipi Ella.

Ella kemudian menundukkan kepalanya dan mengusap perutnya yang rata, "Bulan ini Ella belum datang bulan."

Senyum hangat yang sempat tersemat lama di wajah Roy samar-samar mulai berubah datar tanpa ekspresi.

"Kita baru melakukan-nya satu kali Ella. Jadi apapun yang kamu khawatirkan itu tidak mungkin terjadi." Roy menajamkan setiap kata yang ia ucapkan.

"Tapi ..." Ella ingin meyakini ucapan Tuannya. Namun malam itu hanya Ella dan Tuannya sendiri yang merasakan betapa panasnya malam itu.

Ella mengingat semuanya. Malam itu Tuan Roy melakukan-nya tanpa alat pengaman, mengambil mahkota sucinya sebagai seorang perempuan dengan memberi janji dan impian.

"Jika saat itu datang, aku akan menikahimu, Ella. Membuatmu bahagia dan menjadikanmu putri keluarga ini. Kalau kamu ingin mendapatkan semua itu ..."

Ella yang sejak kecil hanya hidup dalam kubangan kecil, tanpa kasih sayang keluarga seolah mendapatkan harapan saat janji itu datang kepadanya. Apalagi janji itu diucapkan dengan begitu manis oleh majikannya sendiri, Tuan Roy.

" ... kalau kamu ingin mendapatkan semua itu, jadilah kekasihku, Ella."

____

Cinta Sang Majikan (21+) / END | RepostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang