20. 'Malam' telah Kembali

259K 4.1K 234
                                    

***

PRANG!—Suara pecah dan denting gelas berisi kopi memenuhi seluruh ruangan. Lantai marmer yang semula putih berubah hitam. Tak ingin kalah, noda gelap itu juga ikut memainkan peran dengan menghiasi celana panjang Roy.

"Sial!" Roy mengumpat ketika ia tanpa sengaja kembali melakukan kesalahan.

Padahal baru beberapa jam yang lalu Roy menempati salah satu kamar dengan fasilitas super lengkap di apartemen yang digadang-gadang menjadi apartemen terbesar di Indonesia, tapi anehnya Roy terus saja melakukan hal konyol.

Gelisah. Roy telah kehilangan rasa nyaman sejak pertemuannya dengan anak kecil dengan paras yang hampir menyerupai wajahnya. Vero.

Roy menundukkan kepala, memandangi telapak tangan yang sempat digenggam oleh Vero.

"Apa om jijik sama Vello?"

Rahang Roy menegang begitu wajah sedih Vero kembali datang memenuhi isi kepalanya. Tangannya mengepal secara otomatis mengikuti kehendak alamiahnya. Keinginan untuk melindungi sosok mungil dan rapuh itu tiba-tiba tumbuh secara sendirinya.

'Ada apa denganku?'-Pergulatan batin itu terus terjadi sampai suara langkah kaki yang terdengar tergesa datang menyapa kegelisahannya.

"Tuan tidak apa-apa?" Seorang pria yang mendekati usia renta berlari kecil menghampiri Roy.

"Pertanyaan itu lagi! Apa kamu tidak bosan bertanya padaku seperti itu?!" Roy memutar bola mata, "Aku bosan mendengarnya!"

"Saya hanya khawatir dengan kondisi Tuan." Ucap Saka dengan kelembutan yang khas, seperti seorang ayah kepada putranya, "Sikap Tuan saat ini tidak seperti sikap Tuan yang biasanya."

Roy memijat pelipis, "Bereskan semuanya, Saka." Perintahnya seraya berjalan melewati sang pelayan setia, lalu dipungutnya sebungkus rokok berikut jaket yang tergeletak di sofa.

"Tuan mau pergi?" Tanya Saka tanpa rasa takut dengan kemarahan Roy yang bisa datang menyerang kapan saja.

"Aku ingin mencari udara segar. Jadi berhentilah bertanya dan lakukan saja tugasmu." Roy tahu sikapnya jauh dari kata sopan, tapi tetap saja pria tua dengan wajah ramahnya itu melempar senyum kepadanya.

"Semoga Tuan kembali dengan membawa kebahagiaan." Satu kalimat bernada tulus itu selalu keluar dari bibir Saka.

Bahagia? Satu harapan itu menuntun langkah Roy menuju ke sebuah tempat asing.

Berada di koridor bercabang, Roy mengambil jalan ke arah tangga. Satu persatu anak tangga dinaiki olehnya. Langkah lebar diiringi dengan semakin aktifnya Roy dalam mengisap rokok yang terselip rapat di sudut bibir.

Roy akan mencari sumber kebahagiannya yang telah hilang dari genggaman tangannya. Setidaknya itulah yang ada dipikiran Roy setelah ia berhasil mencapai anak tangga terakhir.

Roy membuka lebar pintu besi atap. Udara malam menyambut otot kaku di sekujur tubuh.

Roy menerima udara dingin itu dengan menjatuhkan rokok yang tinggal setengah itu ke lantai, lalu menginjaknya. Awalnya injakan itu begitu kuat, namun perlahan mulai melemah ketika tatapannya jatuh kepada sosok perempuan muda yang duduk berlutut sekitar lima meter darinya.

Roy mengerutkan kening. Ia berusaha menajamkan indera penglihatannya di antara gelapnya malam. Sosok samar berubah jelas. Namun sekali lagi, Roy hanya bisa melihat punggung perempuan itu. Entah kenapa, Roy tidak bisa mengalihkan perhatian darinya. Keinginan agar wanita itu menoleh supaya Roy bisa melihat wajahnya mulai menggerogoti.

Semakin lama Roy memperhatikan, semakin Roy sadar bahwa ada sesuatu yang sangat familier tentang sosok itu. Dan pada saat itulah Roy mendengar suara isak tangisnya.

"Hiks!"

Jantung Roy berdetak tiga kali lebih kencang dari batas normalnya selama ini.

Roy mengenalnya. Hanya ada satu orang yang bisa mengeluarkan tangis pilu sekencang itu.

"Hiks! Jangan mendekat!"
"Ella, kemarilah. Kamu bisa jatuh."

Memori enam tahun yang lalu kembali membayangi mata dan isi kepalanya. Roy mengenal suara itu. Dia adalah ...

"Ella?"

-----😀😀😀😀
Habis ini apa yang terjadi? Bagi yang pernah baca pasti akan tahu 🍌🍌

----
Cerita ini udah ada versi PDFnya di platform KARYAKARSA ya

----Cerita ini udah ada versi PDFnya di platform KARYAKARSA ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di atas itu adalah dua orang yang berbeda.... Tapi mereka cocok jadi tokoh transisi Ella .... Remaja menuju Dewasa ....

Cinta Sang Majikan (21+) / END | RepostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang