11. Tuan Roy (21+) ~ Warn

310K 4.5K 182
                                    

😁😁😁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

😁😁😁
.
..
...
RandomRay_Edo 👇
.
.

Roy Pov

"Aku menikahi Jena, karena aku ingin menikahimu, Ella." Ucapku sambil mencium lembut bibir merahnya yang lembut.

Jujur, dulu aku tidak pernah bermaksud untuk menikahi Ella. Bagiku bermain dengan gadis kecil sepertinya adalah bagian dari imajinasi dan kesenangan.

Bajingan? Brengsek? Aku tidak menampik bahwa aku memang seperti itu, dan inilah kenyataannya.

Ella yang cantik, patuh dan manja kepadaku menjadi daya tarik tersendiri untukku. Sementara Jena? Seanggun apapun wanita itu, aku hanya menganggapnya sebagai adik. Tidak lebih.

Terserah orang mencapku sebagai pedofil, bajingan, atau seorang maniak seks, tapi sejak kupaksa Ella tidur denganku, pikiranku tiba-tiba berubah. Bahkan tanpa rasa takut bahwa hubungan terlarangku dengan Ella akan terbongkar, aku semakin sering mengajaknya untuk melakukan hubungan badan. Apalagi setelah mengetahui bahwa perbuatanku kala itu telah membuat si kecil Ella hamil, kian menguatkan keinginanku untuk memilikinya secara utuh.

Ella yang kupandang sebagai mainan telah berubah menjadi kekasih. Suara desahnya yang merdu, lalu wajah polos yang diselimuti peluh dan kesakitan saat bercinta denganku telah memberikan kenikmatan tersendiri untukku.

"Tuanhh .... Sakit ..." Ella meremas seprai tidur dengan kencang. Semburat merah menghiasi wajahnya yang cantik. Bersamaan dengan itu, kuhentakkan penisku semakin dalam ke area intim.

"Tahan sebentar, Ella." Kuakui hentakan penisku memang cukup kasar untuk seorang pemula seperti Ella.

Aku berusaha bermain lebih lembut. Membuat Ella nyaman, namun hal itu begitu sulit ketika otot-otot sempit pada lubang mungil dan rapat milik Ella menyedot dan meremas erat milikku.

"Aahh ... Nona Jena ..." Ella merasa bersalah karena malam pertama yang sepantasnya kulakukan bersama Jena malah kuberikan untuknya.

"Jangan pikirkan apapun, Ella. Aku hanya menginginkanmu." Peringatku tanpa berhenti mencumbui tubuh Ella yang telah setengah telanjang dibawahku. Bibirku merambat hangat ke lehernya, lalu turun ke bahunya dan akhirnya lama mendiami bukit kembarnya yang berisi dan sekal.

Ella terdiam. Ia hanya mengangguk pelan dan mulai mengikuti permainan yang kuciptakan ditubuhnya. Sesekali menjerit kencang ketika kumainkan bukit kembarnya yang terlihat membengkak dari sebelum-sebelumnya.

Ella terlihat semakin cantik di mataku dan itu mungkin karena hormon kehamilannya yang masih muda.

"Apa masih sakit?" Tanyaku basa basi karena jawaban itu pastilah, IYA.

Kulihat Ella menggigit bibir bawah seolah menahan rasa sakit di area intimnya. Tanpa peduli dengan wajah Ella yang polos dan penuh rasa sakit itu, kuhentakkan milikku semakin kencang sampai Ella hampir menjerit kencang.

"Aaahhhh ... tuanhh ... sakit ..." Wajah Ella memerah, membuatnya terlihat semakin cantik dan menggemaskan.

Kuciumi bibir Ella yang ranum. Menyelami isi rongga mulutnya yang kupaksa untuk terbuka. Lalu melumatnya dengan kelembutan yang jarang kuberikan kepada siapapun. Hanya Ella, pelayanku sendiri.

"Aku akan menjadikanmu sebagai istri keduaku, Ella." Ucapku di sela-sela ciumanku di bibirnya.

"Is ... Istri kedua ...?" Ella menatapku dengan pasrah. Ada rasa terkejut dan takut saat kuutarakan keinginanku untuk menjadikannya istri kedua. Suara lirihnya tampak terengah karena hentakanku semakin dalam terbenam, dan tak urung membuatnya terlihat semakin menggemaskan di mataku.

"Iya, Ella." Kuanggukkan kepalaku, lalu kudorong milikku sampai ke bagian terdalam milik Ella. Lalu dengan satu hentakan pasti, kubiarkan klimaksku tersampaikan dengan sempurna ke dalam kewanitaannya.

Kubiarkan cairan orgasmeku keluar deras memenuhi lubang mungilnya yang rapat.

Tanpa sedikitpun beranjak dari atas tubuhnya ataupun melepas penyatuan kami, kulihat sekali lagi wajah Ella yang tampak kelelahan. Nafasnya tersengal setelah klimaksku datang.

Bibir Ella terus bergumam memanggil namaku, seolah takut jika aku pergi meninggalkannya sendirian.

"Tuan Roy ..."

Begitu seterusnya sampai Ella akhirnya jatuh tertidur di bawah pelukanku.

***

Author Pov

Keesokan harinya...

Ella yang tengah tertidur pulas dengan selimut yang membungkus sebagian tubuhnya yang telanjang, tiba-tiba menggeliat karena sinar matahari pagi yang tepat mengenai wajah.

Sekilas pandangannya terasa kabur. Berkali-kali ia mengusap matanya dan mencoba fokus.

"Ngghhh ..." Ella mengerutkan kening saat ia merasakan berat pada tubuhnya. Belum lagi dengan sesuatu yang memasuki area intim-nya, kian membuat Ella gugup.

Saat Ella membuka mata, wajah Tuan Roy-lah yang menyambutnya. Ella melihat majikannya tidur sambil memeluk tubuh mungilnya yang telanjang.

Tuan Roy tidur di atas tubuh Ella tanpa mencabut kejantanan dari dalam organ intimnya.

"Pagi, Ella."

Ella terkejut ketika tahu bahwa Roy ternyata tidak tidur.

"Ngghhh ... Tuan ... ini ..." Ella mencoba melepas penyatuan mereka, namun Roy bersikap sebaliknya dengan memeluk tubuh Ella semakin kencang.

"Aku menginginkan tubuhmu lebih lama, Ella."

Ella baru mengetahui maksud Roy setelah pria itu merubah posisi tubuhnya dengan menindih tubuh mungilnya.

Tuan Roy meminta jatah-nya lagi kepada Ella sampai Ella tak kuasa untuk menolaknya.

.......... ............ ........... ...............
Cerita ini sudah ada PDFnya di Karyakarsa ya

⚠ Akun lain kami di Wattpad :Era_yDpRandomRay_Edo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚠ Akun lain kami di Wattpad :
Era_yDp
RandomRay_Edo

.
.

Cinta Sang Majikan (21+) / END | RepostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang