21》Segitiga

243 34 0
                                    

Maaf ya kalau ada typo
Mager koreksi soalnya
Hehehe



"Aku bad mood gara-gara kamu. Itu sungguh aneh"

_Hwang EunBi_













Sekolah yang nampak mulai ramai menunjukkan jika waktu sudah mulai siang bagi pelajar. Para siswa-siswi mulai berlalu lalang kesana-kemari. Ada yang masih mengobrol dikoridor, ada yang menuju kantin untuk sarapan, ada yang ketoilet untuk membenarkan seragam atau make upnya dan lain-lain.

Tetapi berbeda dengan gadis bernama Hwang Eunbi ini. Gadis yang berjalan menunduk dari gerbang kekelasnya itu nampak lesu. Hwang Eunbi atau yang biasa dipanggil SinB itu nampak sangat tak bersemangat.

"Mbih," panggil Arin, teman yang berada didepan tempat duduknya.

"Kamu lagi nggak enak badan?" Tanya Arin dan SinB hanya menggeleng.

"Tapi kamu kayak nggak semangat gitu Mbih, kamu kenapa?" Tanya Arin lagi.

"Nggak kok, aku baik" SinB mencoba memberikan senyumnya pada teman didepannya itu.

Arin hanya ikut tersenyum dan mengangguk mengerti. Gadis itu membalik badannya dan kembali melanjutkan aktivitas membacanya yang sempat tertunda tadi. Sedangkan kini, SinB menghela nafasnya dan menyembunyikan wajahnya diantara lengannya sampai bel masuk berbunyi.

"Umji nggak berangkat?" Tanya Tzuyu.

Mendengar itu, SinB tersadar dan segera mengambil sebuah amplop ditasnya dan meletakkannya dimeja guru.

"Umji ada urusan keluarga" ucap SinB dan kembali duduk ditempatnya.

.
.
.
.
.
.
.

-------

"Eh Kook," panggil Bambam pada Jungkook yang baru saja keluar kelas.

"Lo tau si Jaehyun kenapa?" Tanyanya lagi. Sedangkan Jungkook hanya mengangkat bahunya sambil menggeleng dua kali.

"Gue juga bingung, tuh anak dari tadi pagi kaya nggak ada semangat-semangatnya. Heran gue," gumam Bambam yang masih bisa didengar Jungkook.

"Mingyu mana?" Kini giliran Jungkook yang bertanya pada Bambam.

"Ooh, si item ada urusan ama temen-teman hip-hopnya. Makanya gue gabut" jawab Bambam dan Jungkook hanya mengangguk.

"Eh Kook, makan yok. Gue laper, hehehe" ucap Bambam dan tersenyum.

"Yaudah ayok" Jungkook mengangguk dan mereka pun pergi ke kantin.

Dikantin, Jungkook hanya menemani Bambam makan sambil sesekali ia meminum minuman yang ia beli. Bambam makan dengan tenang, tetapi lain hal dengan Jungkook. Meskipun laki-laki itu terlihat minum dan tenang, tetapi hatinya sama sekali tak tenang saat melihat gadis yang kemarin bersamanya.

Siapa lagi kalau bukan Hwang Eunbi alias SinB. Gadis itu tampak hanya diam. Sementara teman-temannya yang lain nampak berbincang-bincang.

"Ngelihat kamu begitu, bikin aku nggak tenang. Aku memang pernah suka sama kamu, tapi sepertinya aku masih suka kamu" gumam Jungkook.

"Woy!" Bentak Bambam.

"Jangan ngelamun lo!" Peringat Bambam.

.
.
.
.
.
.
.

-------

Angin lembut dan suasana tenang menunjukkan tempat ini memang cocok untuk menenangkan diri. Bukan roof top, tetapi taman belakang sekolah yang terletak tepat dibelakang gudang sekolah ini memang tak banyak yang tahu.

Seorang siswa laki-laki bernama Jung Jaehyun inilah salah satu siswa yang baru mengetahui jika ada tempat seperti ini disekolahnya. Meskipun kecil, tetapi ini sangat nyaman.

Jaehyun sedang duduk dirumput-rumputan taman ini. Karena disini memang tidak ada bangku atau kursi untuk duduk.

Laki-laki itu meraba dadanya dan memegang sesuatu yang mengalung dilehernya. Ia menggenggam benda kecil yang berada diujung kalung itu sambil memejamkan matanya.

Yang dirasakan Jaehyun sekarang adalah perasaan yang tak bisa ia deskripsikan. Ia ingin marah, tetapi tak bisa. Perasaannya campur aduk. Pikirannya menjadi tak tenang setelah memikirkan kondisi Aisha kemarin. Tetapi ia juga memanas ketika mengingat SinB dan Jungkook kemarin.

"Gue nih kenapa sih!" Gumam kesal Jaehyun.

Laki-laki itu menarik kalungnya keras hingga terlepas dari lehernya. Jaehyun menggenggam kalung itu dan memasukkan kedalam saku celananya. Jaehyun berdiri dan meninggalkan tempat itu.

"Aww!" Pekik seorang siswi yang tak sengaja tangannya mengenai sebuah ranting didepan gudang.

Mendengar itu, Jaehyun mengalihkan pandangannya kesiswi itu dan menghampirinya. Jaehyun memegang tangannya dan meniup tangan yang memerah karena terkena ranting tadi.

Sementara itu, tanpa mereka sadari, ada lima murid perempuan yang melihat kedua orang itu hanya bisa melongo. Tetapi satu diantaranya memandang itu dengan tatapan yang tak bisa diartikan.






































































T.B.C
Maaf ya kalau ada typo🍎
Terima kasih telah menghargai karya gabut saya❤

《Segitiga》-endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang