22》Segitiga

234 34 0
                                    

Maafkan jika ada typo🍎
Banyak banget typo. Nggak heran sih, aku sadar kok, aku nggak sempurna.
Eakk😅


"Cemburu? Tidak, itu tidak mungkin"

_Hwang Eunbi_


Tatapan gadis itu bertemu dengan tatapan Jaehyun. Sedangkan gadis yang tangannya masih dipegang Jaehyun itu sadar dan segera menarik tangannya dari pegangan Jaehyun.

Gadis yang bertatapan dengan Jaehyun itu tak lain adalah Hwang Eunbi. Melihat Jaehyun yang justru memandangnya biasa saja, SinB menjadi aneh dan pergi meninggalkan tempat itu dengan langkah cepat.

Entah kemana SinB akan pergi, tapi yang jelas ia tak mau berada disana. Tunggu! Kenapa ia bersikap seperti ini? Tak seharusnya ia merasa seperti ini. Dia bukan siapa-siapa bagi Jaehyun, tapi kenapa harus ada rasa marah saat melihat Jaehyun memegang tangan temannya tadi?

"Argghhh" SinB menghentakkan kedua kakinya dilantai bagian belakang sekolah.

Untung saja disini sepi, coba jika ramai? Bisa dibilang apa dia sama orang yang melihatnya? Bisa saja ia dibilang sudah gila.

"Kenapa begini sih? Hati gue tuh kenapa aslinya?!" Kesalnya pada dirinya sendiri.

"Baru jadi hati aja nyusahin! Gimana kalau jadi jantung coba?!" SinB semakin kesal pada dirinya sendiri dan kini gadis itu berjongkok sambil memeluk kedua kakinya. Menaruh dagunya diantara kedua lutut yang sudah tertekuk itu.

"Nggak!" SinB menggelengkan kepalanya.

"Ngga mungkin!" Gadis itu menggeleng lagi.

.
.
.
.
.
.
.

-------

Jungkook berjalan keluar kelas karena bosan dengan jam kosong yang katanya berlangsung sampai istirahat kedua nanti. Entah apa yang sedang guru-guru lakukan hingga mengabaikan murid-muridnya. Tapi biarlah, mungkin ada keperluan.

Langkah Jungkook berhenti saat melihat SinB yang sedang berdiri dari posisi jongkoknya dan membenarkam seragamnya. Ingin Jungkook menghampirinya, tetapi gadis itu sudah melangkah pergi.

"Jungkook" panggil seorang siswi yang berada dibelakangnya.

Refleks, Jungkook membalikkan badannya dan menghadap pada siswi tersebut.

"Mau membantuku?" Tanyanya.

"Membantu? Membantu untuk apa?" Tanya Jungkook kembali.

"Aku kesulitan pada materi ini. Aku pikir kamu bisa bantu aku" ucap siswi itu sambil tersenyum manis.

Jungkook hanya mengangguk sebagai jawabannya. Pria itu kemudian mengikuti kemana gadis itu akan membawanya.

.
.
.
.
.
.
.

-------

Untuk membuat teman-temannya tidak berfikiran aneh-aneh, SinB memutuskan untuk membeli beberapa camilan dan minuman. Itu bisa menjadi alasan kenapa ia pergi tadi. Dengan langkah cepat, gadis itu bisa sampai dengan cepat digudang sekolah.

"Darimana kamu?" Tanya Umji.

"Beli ini" jawab SinB sambil mengangkat kantung plastiknya.

"Mbih, kamu baik-baik aja kan?" Tanya Eunha khawatir.

"Baik kok" SinB memasang ekspresi datarnya.

"Aku kira kamu pergi buat ngehindari Jaehyun" ucap Yerin pelan.

"Nggak ada hubungannya" SinB tersenyum miring.

Sedangkan Sowon hanya melihat mereka berbincang. Tidak ada yang bisa membohonginya. Sowon tahu, jika SinB menghindari Jaehyun. Sowon juga bisa memahami jika SinB menaruh rasa pada Jaehyun, mungkin sebaliknya juga. Tetapi itu hanya kemungkinan. Sowon juga mengetahui jika tadi SinB pasti merasa cemburu saat Jaehyun meniup tangan Yuju.

Tak bisa hanya diam, Sowon pun berdiri dan menghampiri SinB lalu mengambil kantong plastik yang dibawa SinB.

"Kamu beli pakai uangmu sendiri?" Tanya Sowon.

"Iya, memangnya kenapa?"

"Kita mendapat uang dana dari sekolah untuk masalah dance. Jadi, lebih baik kita gunakan itu sampai waktu lomba. Jika ingin membeli makanan atau minuman saat latihan, kita juga bisa menggunakan uang itu" jelas Sowon dan yang lain hanya mengangguk.

SinB menatap Yuju, begitu pula sebaliknya. Jujur, saat ini Yuju merasa tidak enak hati pada SinB. Tetaoi apa boleh buat? Ia malu untuk mengungkapkannya saat mendengar pembicaraan SinB dengan teman-teman yang lain tadi.

"Baiklah, ayo latihan!" Yerin sangat bersemangat.

"Ayo!"

"Tunggu!" Ucap SinB.

"Kenapa?" Tanya Umji.

Gadis jutek itu mengabaikan pertanyaan Umji, dan berjalan menghampiri Yuju. Ia menarik lengan Yuju dan membawanya ikut menyusul teman-temannya.

"Kenapa sendirian aja sih? Kita nggak mungkin latihan cuma berlima" ucap SinB yang tak Yuju sangka.

Suasana menjadi agak canggung sekarang. Dan untuk mencairkannya, Yerin mengeluarkan ponselnya dan membuka aplikasi kamera.

Tanpa aba-aba, gadis dengan sejuta sifat anehnya itu memencet tombol dan membuat teman-temannya berekspresi lucu.

"YERIN!!!"




































































T.B.C
Maaf ya kalau ada typo
Males koreksi hehehe
Soalnya emang lagi sibuk:v
Terima kasih bagi yang sudah menghargai karya aku.
Baca aja aku seneng, apalagi kalau divote. Aku bahagia😂
🍎🍎🍎🍎❤
👇

《Segitiga》-endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang