26》Segitiga

221 30 0
                                    

Maaf ya kalau ada typo🍎
Mls ngoreksi:v

"Kesempatan bagus"

_Aisha_


Suasana masih pagi dan Jaehyun sudah stay menunggu SinB didepan rumah gadis itu. Sambil menunggu, Jaehyun memainkan ponselnya. Entah mengapa Jaehyun menjadi muak dengan pesan-pesan yang dikirim oleh gadis-gadis baik yang ia kenal maupun tidak. Ya, tidak biasanya seorang Jung Jaehyun seperti ini. Biasanya ia akan membalas satu-persatu pesan itu. Tetapi kali ini, ia malah membiarkannya.

"Udah lama?" Tanya SinB dan Jaehyun mengalihkan fokusnya pada gadis didepannya itu.

"Eum.. lumayan," jawab Jaehyun jujur.

"Maaf ya, aku ngga tau"

"Nggapapa. Yuk"

SinB menaiki motor Jaehyun dan mereka pun berangkat bersama.

.
.
.
.
.
.
.

-------

Pagi ini Jungkook berangkat sangat pagi. Jungkook mengendarai mobilnya dengan santai. Tak ingin terburu-buru atau ugal-ugalan dijalanan. Lampu merah yang berada dekat dari sekolah pun menyala pagi ini.

Alunan musik dalam mobilnya itu menemani paginya. Jungkook mengedarkan pandangannya hingga tertuju pada satu titik dimana ia melihat gadis yang ia sukai sedang berada dibelakang pengemudi motor yang ia kenal. Siapa lagi kalau bukan SinB dan Jaehyun.

Semangat Jungkook luntur seketika. Melihat SinB dan Jaehyun yang nampak berbincang-bincang sambil menunggu lampu hijau menyala pagi ini membuat suasana hatinya menjadi kacau.

"Hufftt... mereka selalu begitu. Seharusnya aku nggak usah terlalu berharap sesuatu yang tak pasti seperti ini" gumam Jungkook dan menjalankan mobilnya karena lampu hijau sudah menyala.

Sesampainya disekolah, Jungkook sengaja memarkirkan mobilnya didekat motor Jaehyun. Bukan sengaja, tapi itu merupakan kebiasaan mereka.

"Eh, Kookie?" Ucap SinB saat melihat Jungkook turun dari mobilnya.

"Hai,"

"Morning," sapa Jaehyun.

"Morning too. Eum, gue ke kelas dulu ya," Jungkook langsung pamit dan meninggalkan mereka.

"Mbih, kamu udah sarapan?" Tanya Jaehyun.

"Udah kok"

"Okey, nanti istirahat kita ketemu ditenpat biasa"

"Iya, tapi aku nanti keperpus dulu baru nemuin kamu"

"Yaudah, aku anter kamu ke kelas ya,"

"Ngga usah Jae, makasih ya," SinB berlari meninggalkan Jaehyun.

Jaehyun pun juga berjalan meninggalkan parkiran. Laki-laki itu berjalan santai menuju kelasnya. Sekolahnya masih sepi, dan entah kenapa Jaehyun jadi menyukai suasana seperti ini. Jujur, semenjak kenal dengan SinB, Jaehyun menjadi berubah. Ia tidak membuat banyak perempuan berharap padanya, ia juga menjauh dari perempuan-perempuan yang mendekatinya. Bahkan sesuatu yang tak Jaehyun suka, kini ia sukai.

.
.
.
.
.
.
.

------

Kehidupan Aisha kini berubah tiga ratus enam puluh derajat setelah kedua orang tuanya berpisah. Gadis itu harus membantu ibunya setelah pulang sekolah, diwarung makan yang ibunya bangun sendiri semenjak mereka pindah. Ayahnya tak memberikannya uang setelah berpisah dari ibunya. Bahkan, jika Aisha menginginkan uang, Aisha harus tinggal bersama ayahnya. Tetapi Aisha tidak mau karena Aisha terlalu sayang pada ibunya.

Pagi ini, Aisha berangkat sekolah. Ia menaiki bis dan menuju kesekolah. Sekolah Aisha tentu berbeda dari sebelumnya. Sekolahnya lebih sederhana dari yang dulu.

"Pagi Aisha" sapa seorang gadis yang juga baru turun dari bis. Gadis ini bernama Jiho. Teman baik Aisha selama disini.

"Pagi Jiho" sapa Aisha kembali.

"Eum... Aisha, kamu udah ngerjain pr?"

"Udah kok,"

"Oh iya Aisha. Kamu suka dance ya?" Tanya Jiho.

"Iya, kenapa?"

"Kamu ikut aja ekstra dance disekolah kita. Katanya mau ada lomba loh,"

"Oh iya?"

"Iya, kalau kamu mau ikut bilang aja sama Mia. Nanti aku bantu bilangin deh" Jiho nampak antusias.

"Boleh. Eum... kamu tahu lombanya dimana?"

"Eum... kata Mia itu event yang besar di kota. Hadiahnya lumayan gitu sih katanya."

"Ooh, oke. Aku coba ikut aja kali ya? Siapa tahu kita menang dan dapat hadiah. Biar aku bisa banggain mama aku" Aisha tersenyum, begitupun dengan Jiho.

Sedangkan disisi lain, SinB sedang bingung mengerjakan soal-soal ulangan yang dibagikan tadi. SinB lupa jika ada ulangan matematika hari ini. Tadi malam ia tidak belajar, karena ia terus memikirkan Jaehyun. Entahlah, mereka itu sebenarnya berhubungan sebagai apa. Katanya teman, tetapi saling menyimpan perasaan.






















































Tbc
Makasih sudah menghargai❤
Maafin typonya yaa

《Segitiga》-endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang