36》Segitiga

193 31 0
                                    

Maaf ya klo ada typo. Hehe🍎


"Pertemuan terakhir?"

_Jeon Jungkook_



"PINDAH?!!" Tentu saja laki-laki ini kaget ketika mendengar perkataan orang tuanya.

Kedua orang tuanya memintanya untuk ikut dengan mereka. Mereka akan pindah keluar kota karena urusan pekerjaan dan pemindahan kantor pusat.

"Kook, mama mohon ya. Kamu mau kan?"

"Jeon Jungkook! Kamu anak kami satu-satunya dan kami harap kamu mau ikut kami nak,"

"Tapi ma, pa, Jungkook nggak bisa kalau harus mulai lagi dari awal."

"Jungkook capek pa, Jungkook selalu pindah-pindah dan mulai beradaptasi sama lingkungan. Jungkook capek! Lagian Jungkook juga ada sesuatu yang membuat Jungkook susah pindah dari sini"

"Apa? Perempuan?" Tebak ayahnya.

"Kook. Papa sangat mengerti jika itu alasan kamu. Tetapi, jika dia memang jodoh kamu, kalian itu pasti akan dipertemukan kembali" ayah Jungkook mendekati Jungkook dan menepuk pundak anaknya.

"Apa kamu sangat menyayanginya?"

"Iya pa, Jungkook sayang"

"Apa kamu yakin dia itu perempuan baik-baik?"

"Jungkook yakin dia baik pa,"

"Kalau kamu yakin, dia perempuan baik, dia pasti akan mendapatkan laki-laki yang baik," ayah Jungkook tersenyum pada putra semata wayangnya itu.

"Benar kata papa nak, anak mama ini kan anak baik," kini ibunya juga mendekati Jungkook.

"Mama yakin, jika kalian sama-sama baik, kalian akan berjodoh. Jadi, ini hari terakhir kamu ketemu dia. Manfaatkan sebaik-baiknya ya sayang,"

"Iya ma, pa. Jungkook akan nurut dan yakin dengan pilihan Jungkook," kini Jungkook agak tenang karena kedua orang tuanya meyakinkan putranya.

.
.
.
.
.
.
.

-------

"Loh SinB?" Mingyu kaget ketika melihat SinB berada didepan kelasnya  saat bel istirahat berbunyi.

"Mau ngapain?" Tanya Bambam.

"Jaehyun ada nggak? Aku hubingin nggak diangkat, terus aku kirim chatt pun nggak ada yang dibales" SinB nampak cemas.

"Dia nggak masuk" jawab Jungkook.

"Eh, duluan ya, ditungguin Eunha" Mingyu pergi meninggalkan mereka.

"Mbih, lo ngomong aja sama Jungkook. Gue mau ke perpus, nyamperin cewek baru gue. Hehe" Bambam juga pergi.

"Jaehyun nggak masuk?"

"Kan tadi aku udah bilang. Jaehyun nggak masuk hari ini. Kalau nggak percaya, kamu cek aja" ucap Jungkook dengan senyumnya.

Sesuai perkataan Jungkook, SinB tanpa permisi masuk kedalam kelas dan benar, ia tak menemukan Jaehyun ataupun tas Jaehyun.

"Dia kenapa?"

"Aku nggak tau. Kamu kan pacarnya, harusnya dikasih kabar dong,"

"Jungkook, dia sama sekali nggak angkat telfonku sama bales chatt aku pun nggak. Bahkan tadi hpnya nggak aktif!"

"Kamu tenang dulu, jangan panik" Jungkook memegang kedua pundak SinB dan menatap serius gadis itu.

"Udah tenang? Kamu ikut aku." Jungkook menarik tangan SinB.

"Kemana?"

"Ketempat yang menenangkan," Jungkook tersenyum manis dan melanjutkan perjalanannya.

Sedangkan disisi lain, Jaehyun baru bangun dari tidurnya. Tidak diatas kasur besar empuknya, tetapi diatas sofa yang agak keras dan ruangan yang tak biasa.

"Udah bangun?" Suara seseorang yang membuat Jaehyun langsung tersadar penuh.

Dilihatnya wanita yang belum terlalu tua yang sangat dikenali Jaehyun.

"Eh tante. Saya keriduran ya?" Jaehyun tersenyum tak enak.

"Iya, kamu nemenin Aisha sampai ketiduran. Tante jadi nggak tega ganggu, yaudah ini dimakan ya"

"Eum... maaf ngerepotin tante,"

"Nggapapa. Justru tante mau berterima kasih karena kamu udah nganterin Aisha, bahkan nemenin dia. Tante jadi ingat kalian dulu,"

"Tante bisa aja. Eh, Aisha nya mana tante?"

"Aisha sekolah, tapi sebentar lagi pulang. Tadi telfon, katanya hari ini pulang pagi"

"Ma~ Aisha pulang~"

"Eh, udah bangun?"

"Iya."

"Yaudah, mama tinggal ya,"

"Makan dulu aja, abis itu bersihin badan kamu"

"Kamu udah makan?"

"Udah kok. Oh iya! Kaki aku juga udah mendingan. Makasih ya,"

"Iya,"

"Sha," panggil Jaehyun.

"Ya?"

"Keadaan kamu sekarang gini? Papa kamu nggak kasih kamu nafkah? Kan itu wajib harusnya."

"Yaaaa, gitulah. Papa nggak kasih apa-apa. Kalau aku pengen dapet fasilitas dari papa, aku harus tinggal sama papa. Tapi aku nggak mau. Aku nggak kungkin ninggalin mama. Mama kan yang udah berkorban banyak buat aku,"

"Apa ini?" SinB bingung kenapa Jungkook memberikannya gelang yang sama dengan milik Jungkook.

"Pake ya, kalau suatu saat kita nanti ketemu, kita akan inget kalau kita masih temenan sampai kapanpun" Jungkook tersenyum pada SinB.

"Oke" entah mengapa, membalas senyum Jungkook itu lebih mudah dari membalas senyum manis Jaehyun bagi SinB.











































T. B. C
Makasih❤🍎

《Segitiga》-endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang