Aku keluar dari bandara bersama temanku. Dan ku lihat itu abang sepupuku yang sudah berdiri menunggu kedatanganku. Aku langsung menghampirinya dan dia juga menghampiriku lalu memelukku dengan erat.
"Adikku sayang.. akhirnya datang juga kangen abang sama kamu dik" sambil di daratkan kecupannya di pipiku."Masa si bang... " aku melepaskan pelukannya "oyah bang kenalin Wina teman sekolahku."
Abangku lalu memalingkan pandangannya ke arah temanku dan di sunggingkannnya senyum manisnya itu. "Hay.. aku Ferdi abang sepupu Areina."
"Wina bang..."
"Oyah kalau gitu kita langsung pulang atau makan dulu?" Tanya Ferdi kepadaku.
"Kita makan aja dulu bang soalnya tadi kita gak sarapan.. yakan Win..?!"
Wina menganggukkan kepalanya."Yaudah kita ke kafe punya abang yah.. terus selesai makan nanti abang antar kamu pulang. Wina mau pulang apa mau jalan sama abang?"
"Emb.. besok aja bang kayaknya Wina mau istirahat dulu"
"Yaudah bang ayo.. ke kafe abang.. udah laper ni."
Kami langsung menuju kafe milik abangku dan aku tak lupa meng aktifkan hpku yang sedari tadi aku matikan dan ku lihat ada pesan masuk dari kekasihku itu.
From Maruli
"Sayang lagi ngapain tadi aku telpon kok gak bisa."Aku.
"Maaf sayang tadi aku sengaja matikan. Ini aku lagi on the way ke kafe punya abang."Setelah 10 menit aku bersama Wina dan Ferdi sampai di kafenya. Aku mengajak Wina dan langsung menuju tempat favorit di mana aku biasa duduk di situ jika aku mengunjungi Ferdi abangku.
"Win.. kamu mau pesan apa.?""Samain aja deh Rei."
"Okeh kalau gitu." Aku menatap Ferdi dan dia sudah paham apa yang aku mau. Lalu Ferdi memanggil pegawainya menuju meja kami."Mbak tolong buatkan nasi goreng dua dan jus alpukatnya dua yah. Sama kopi latte nya satu."
"Baik mas Ferdi segera di antar pesanannya". Kata seorang pelayan ke Ferdi.
"Rei abangmu sudah tau apa maumu? Kok kayaknya hafal banget apa yang loe mau"
"Iyeh... dia udah paham apa yang gue mau.. karena kemana-mana dia selalu sama gue kalo gue ada di sini."
"Oh gitu.."kata Wina paham.
Wina dan abangku mulai berbicara satu sama lain dan aku mencoba memberi ruang untuk mereka saling berkenalan. Aku melihat ada pesan masuk di hpku.
From Maruli.
"Abang siapa. Memangnya abangnya punya kafe di sana? Kok kamu gak pernah bilang".Aku
"Yah kafenya abang Ferdi loh. Di Jakarta".Tak lama Tua langsung menghubungiku.
Aku mengangkat telepon darinya."Halo.."
"Halo Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam".
"Sayang kamu sebenarnya ada di mana sih.. emang bener kamu di kafenya bang Ferdi."
"Aku di kafenya bang Ferdi sayang. Di Jakarta..".
"Astaga.. beneran.. kok gak bilang kamu pulang."
"Kejutan sayang."
"Iyah udah nanti malam aku ke rumah kamu yah.. tunggu aku."
"Iyah sayang... yaudah aku makan dulu yah.. nanti aku kabarin lagi yah."
"Okeh sayang sampai ketemu nanti.. aku udah rindu sama kamu."
"Iyah. Assalamualaikum".
"Waalaikumsalam"
Ku matikan teleponku lalu ku lanjutkan acara makanku yang tertunda.
"Rei.. teleponan sama siapa kok mesrah banget kayaknya" taya Ferdi padaku.
"Itu.... emmm..... pacar bang"
"Cieh elah.. pacar emangnya pacarmu siapa...?"
"Itu.. itu..." aku gugup atas pertanyaan Ferdi padaku karena jika dia tau aku berpacaran dengannya entah apa yang akan dia lakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AREINA LOVE STORY ( COMPLETED )
RomanceNamaku Areina, aku siswi baru di sma kota medan, setelah lulus smp aku memutuskan bersekekolah di medan untuk menemani nenekku di sini, sebenarnya keputusannku pindah bukan karena untuk menemani nenek saja, alasan lainku karena aku putus cinta denga...