10

12 4 0
                                    

Aku masuk ke dalam kamar setelah Ferdi pergi menuju kafenya lagi. Aku menuju kamar mandi dan mulai membersihkan tubuhku. Setelahnya selesai mandi ku lihat Wina masih Tertidur pulas di kasur.

Aku juga ikut istirahat di sebelah Wina berbaring.

*****
Aku terbangun dan melihat jam di nangkas sudah menunjukkan pukuk tiga sore. Aku tak menemukan Wina yang tadi tidur di sebelahku. Aku mendengar suara gemricik dari kamar mandi kamarku. Dan mendapati Wina keluar dari sana.

"Eh . .. udah bangun loe Rei.."

"Baru bangun.. loe laper gak Win.."

"Lumayan sih... yaudah abis ini kita makan.. oiyah loe udah kasih tau nyokap kalo kita udah sampai?".

"Udah kok. Lagian tadi katanya nyokap udah bilang sama ibu loe".

"Astaga.... gagal kasih kejutan kalo gitu."

"Tapikan loe udah kasih kejutan ama Maruli."

"Hem... yah dah.. gue telepn nyokap dulu dah tanya kapan pulang."

"Okeh."

Aku mengambil hpku dan menghubungi ibuku.

"Halo.. bu"

"Rei.. kok gak bilang kalo mau pulang ke jakarta"

"Mau kasih kejutan bu..."

"Kejutan... untung tadi mamanya Wina telepon ibu  kalau kalian ke Jakarta."

"Hehe iyah bu.. kapan pulang dari rumah bude?"

"Lusa paling sayang. . Ini ibu sama adikmu ada di sini. Tadi kamu di jemput Ferdi".

"Ohh. Iyah bu tadi di jemput sama bang Ferdi. Ayah kapan pulang bu?"

"Ayah seminggu lagi pulang masih ada bisnis di surabaya."

"Owgh... bi jum kok gak ada di rumah bu.."

"Iyah ibu liburkan. Nanti ibu suruh dia ke rumah."

"Oke bu. Yaudah Rei mau ke supermarket dulu bu.. mau beli makanan."

"Iyah... kamu hati-hati yah.. kalau ada apa-apa hubungi ibu atau bang Ferdi.

"Siap bu. Asalamualaikum "

"Waalaikumsalam."

Aku menutup teleponku dan mengajak Wina ke supermarket dekat komplek rumahku.
Aku dan Wina berjalan kaki menuju supermarket.
Dan melewati lapangan Volly komplek aku mampir sebentar bersama Wina.
"Win sepi di sini.. duduk bentat di sini.. aku lagi kangen sama suasana sini."

"Loe kangen mantan ya?" Sambil di ikutinya duduk di sebelahku.

"Najis loe.. ngapain gua kangen mantan.. gua dah move on."

"Halah tar di datengin mantan malah klepek -klepek loe.."

"Hieeeh apa'an sih.. gak lah.."

"Kita liat aja nanti."

"Yakin banget loe.. ?"

"Yakin lah... loe kan orangnya susah move on. Keliatan dari tampang loe".

Aku bangkit dari dudukku dan dan mengajak Wina segera mengikutiku."dah akh ayo belanja dulu."

Setelah sampai di supermarket kami membeli camilan dan minuman yang kami perlukan dan segera membayarnya lalu kami keluar dengan membawa dua kantung kresek berukuran  sedang masing-masing kami membawa satu kresek.

Aku dan wina berjalan belum melewati lapangan volly aku berhenti dan melihat mantanku dan teman-temanya yang tak ku kenal berada di sana.
"Shit... dia di situ"gumamku..

Wina yang sedari tadi asik dengan es krimnya ikutan berhenti. "Kenapa Rei. Kok berhenti".

"Liat tu lapangan Volly"

Wina mengedarkan pandangannya ke arah lapangan volly. "Astaga.. mantan loe Rei." Sambil menunjuk arah mantanku berada."

"Hus... jangan tunjuk -tunjuk Win entar ketauan."

"Eh.. maap-maap abis gua antusias banget."

"Antusias pale loe  yaudah kita jalan pura-pura aja gak tau."
Wina mebgangguk mengikutiku dan kami berjalan memalingkan wajah dari lapangan volly.

AREINA LOVE STORY ( COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang