22

9 1 0
                                        


Aku bersantai di balkon sambil meminun hot coklatku.. aku menunggu  yah menunggu kabar dari Maruli.
"Rei... lu gak bosen di balkon mulu dari tadi.. udah jam 20.00 nih.. " Wina menghampiriku

"Enggak Win.. gue mau nikmati pemandangan Malam ini.. sayang di lewatkan."

"Yaudah.. gua nonton tv yah..."

"Oke."

Aku edarkan pandanganku ke langit. Sambil ku tatap bintang dan bulan menyamankan setiap pandanganku.
Lalu tiba-tiba hpku berbunyi aku lalu mengangkat panggilan telepon dari Maruli.

"Assalamualaikum"

"Wa'alaukumsalam. Kenapa ngelamun aja.. "

"Dari mana kamu tau aku melamun?."

"Tau.. aku melihatmu sekarang."

"Kamu di mana?"

"Aku di depan gerbang rumah kamu"

Aku mencari keberadaannya. Lalu aku melihat dia sambil melambai ke arahku.

"Aku turun yah.."

"Enggak usah.. aku cuma mau melihatmu dari sini.. kamu di situ aja.."

"Kenapa..?"

"Aku ingin melihatmu dari jauh."

"Kok bilang gitu?"

"Enggak apa-pa.. kepingin aja."

"Oh.. " sambil ku sunggingkan senyum ke padanya.

"Sekarang semangatku bertambah dengan melihatmu. Aku pulang dulu yah.."

"Gombal deh.. kok cepet banget mau pulang."

"Udah malam sayang.. kamu istirahat gih.. kan capek tadi habis kerja.."

"Iyah udah.. langsung pulang jangan ngelayap lagi."

"Iyah cintaku. Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam" aku melambai ke padanya dan dia juga melambai kepadaku.
Aku melihatnya berjalan menjauhiku dan tertunduk. Aku merasa ada yang di sembunyikannya dariku perasaanku mengatakan begitu. Aku mencoba berfikiran positif dengannya aku gak mau . Dengan aku bertanya kepadanya malah akan menjadi beban untuknya. Aku masuk ke dalam kamar dan melihat Wina di kasur masih asik dengan acaranya di tv.
Aku ikut berbaring di sebelahnya.

"Rei... loe kenapa?"

"Enggak apa-pa Win."

"Oh... kalau ada masalah cerita."

"Iyah.  Eh gue tidur duluan yah..".

Iye .."

Aku menutup mataku dan akan segera menuju pulau mimpi. Namun tiba-tiba hpku berbunyi. Dan ku lihat nama yang tertera di panggilan teleponku Kak Bas.
Aku langsung mengangkatnya.

"Halo.."

"Assalamualaikum cantik."

"Waalaikum salam kak.. kok panggil cantik?"

"Kan emang kamu cantik kalau ganteng berarti aku dong."

"Ih bisa aja kak Bas ini."

"Kamu lagi ngapain.. aku ganggu gak?"

"Tiduran kak..enggak kok"

Aku dan Bastian berbicara selama satu jam di telepon kami bernostalgia waktu semasa smp dulu ada saja tingkahnya yang buat aku tertawa. Kami sepakat besok akan bertemu. Dia akan mengunjungiku di kafe bang Ferdi. Aku mematikan telepon dan segera aku tidur. Aku melihat Wina yang sudah terlelap tapi lupa mematikan tv. Aku mematikan tv dan menyusul ke alam mimpi.

☆☆☆☆☆☆

Aku menunggu bang Ferdi menjemputku. Tidak seperti biasanya dia telat menjemput kami. Setelah aku menunggu 5 menit di depan gerbang dia datang.

"Maaf maaf.. abang telat.. bangun ke siangan."

"Kok bisa kesiangan?"

"Biasalah.. cowok nonton bola tadi malam.. dah ayo naik"

Kami langsung berangkat menuju kafe. Sampai di kafe bang Ferdi aku dan Wina memakai afron kerja dan ikut membantu karyawan melayani pelanggan.

Jam makan siang tiba.. dan pelanggan semakin banyak berdatangan. Aku melihat pintu depan terbuka dan melihat Maruli datang menghampiriku dan memelukku secara tiba-tiba. Semua orang menatap kami dengan terkejut. Di antara mereka ada yang tersenyum-senyum melihat kami dan juga melongo memandangi kami.

Aku diam terpaku. "Bang..  kenapa kok kamu tiba-tiba memelukku ada apa?".

"Aku rindu kamu Rei."

"Cerita ada apa sebenarnya..?"

"Jangan beranjak Rei. Sebentar lagi".

AREINA LOVE STORY ( COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang