Aku dan Wina memilih-milih baju mana yang akan aku beli. Aku mengedarkan pandanganku keluar dari gedung mall ini. "Win.. sepertinya mau hujan..""Iyah mendungnya udah gelap."
Pikiranku sudah tak nyaman.. aku memikirkan Maruli apa dia sudah berada di mall apa belum. Tak lama hpku bergetar ku lihat pesan yang masuk ternyata darinya.
From Maruli
"Aku sudah di mall. Jangan khawatirkan aku".Aku.
"Bagaimana kamu tau aku menghawatirkanmu?"From Maruli.
"Karena aku ada dalam hatimu ❤❤.
Aku bersama Ferdi sekarang".Aku tersenyum melihat pesan dari Maruli. Juga legah bahwa dia baik-baik saja. Selesai nemilih baju aku dan Wina membayar baju yang aku beli dan keluar dari toko itu menuju kafe di mana bang ferdi dan Maruli berada. Aku melihat mereka sedang berbicara namun aku tak bisa mendengarnya aku dan Wina mendekat dan menyapa mereka berdua.
"Sudah lama di sini?" Tanyaku sambil menatap Maruli.
"Enggak terlalu lama sih. Belanja apa aja..?"
"Cuma baju doang.. oiyah Putra mana?"
"Di toilet...aku punya sesuatu buat kamu.." Maruli memberikan kotak kecil kepadaku."
"Apa ini... ? Boleh aku buka sekarang..?"
"Boleh.. buka aja"
Aku dengan antusias membuka apa isi dari kotak ini. Setelah aku buka aku tersenyum melihat apa yang di berikan untukku.
"Terimakasih... bagus sekali"
"Pasanglah...biar kita couple an.."
Aku melihat hp Maruli sudah memakai casse yang sama persis dengan hadiah yang di berikan padaku hari ini. Aku mengambil hpku dan mengganti casse hp ku agar terlihat sama dengan yang di miliki Maruli.
"Cie... couple.." kata Putra yang tiba-tiba datang dari toilet.dan ikut duduk bersama kami.
"Wih.... makin cinta nih sama ayangnya..." kata Wina yang terkekeh melihatku sudah malu.
"Dah dah.. kasihan adikku jadi merah pipinya kayak tomat. Sekarang kalian pesen makan dulu".kata Ferdi yang melihatku salah tingkah.
Aku melihat hp Maruli berbunyi. Dia menatapku" siapa? " tanyaku
"Mama telepon".
"Angkat aja." Kataku Maruli lalu mengangkat panggilan Telepon dari mamanya.
"Halo ma".
Terdengar sedikit percakapan Maruli dan Mamanya tak begitu jelas di telingaku
" Maruli pulang sekarang""Masih hujan ma.. bentar lagi lah.."
"Pokoknya pulang sekarang".
"Iyah.." lalu Maruli mematikan sambungan Teleponnya.
"Sayang aku pulang dulu yah.. entah kenapa mama suruh aku pulang."
"Yaudah.. kamu bawa mobil apa motor?"
"Aku tadi bawa mobil kok.. kamu jangan khawatir."
"Yah sudah hati-hati yah..!"
Kataku. Maruli lalu berpamitan dengan kami semua. Dan meninggalkan kami ber tiga. Tak lama
Aku menyadari hp Maruli tertinggal di meja.
"Eh... ini hp Maruli.. bang""Ku kira hpmu.. abis mirip casse nya."
"Iyah.."kata Wina ikut berbicara."Kalau gitu kita pulang yuk..."
"Masih hujan Rei..."kata bang Ferdi kepadaku.
"Ayolah bang... siapa tau dia butuh hpnya."
"Iyah ..... ayo dah kita pulang..".
Kami akhirnya pulang dari mall. Menuju rumahku.
"Kayaknya hujannya bakal lama deh.. lihat mendungnya seperti itu." Kata bang Ferdi kepada kami berdua.
"Iyah.. bang.." kata Wina menjawab.
"Rei.. kita langsung ke rumahmu aja dulu.. nanti malam kamu kasih hpnya ke Maruli." Kata bang Ferdi ke padaku.
Aku tak menjawab.. aku diam dan melamun..pikiranku kosong. Lalu dengan cepat di sadarkan Bang Ferdi.
"Rei...." di goyangkannya tubuhku.."
"Eh bang.. maaf maaf "
"Ngelamun mulu".
KAMU SEDANG MEMBACA
AREINA LOVE STORY ( COMPLETED )
RomansNamaku Areina, aku siswi baru di sma kota medan, setelah lulus smp aku memutuskan bersekekolah di medan untuk menemani nenekku di sini, sebenarnya keputusannku pindah bukan karena untuk menemani nenek saja, alasan lainku karena aku putus cinta denga...