Involved pt.3

6.7K 859 9
                                    

Jeno, dengan senyum yang tampak sedikit dipaksakan menepuk bahu Haechan hingga ia berbalik. Pemuda itu masih terlihat sama. Well, hanya satu hal yang membuat Haechan yakin kalau pemuda didepannya ini memang Jung Jeno.


His eye smile.


"Kau—Lee Haechan, benar?"


"Yup." Haechan tersenyum menanggapi. "Long time no see, Jung Jeno."


Tahu-tahu tangannya digenggam dan diayun cepat. Entah kenapa perlakuan itu mengingatkannya pada Jeno saat mereka masih di bangku sekolah dasar—selalu bersemangat.


"Senang melihatmu lagi!"


Suara dehaman dari belakang menyadarkan Haechan kalau sedari tadi teman-temannya masih berkumpul, memperhatikan interaksi keduanya.


"Guys, this is—"


Somi maju diikuti Renjun dan menjabat tangan Jeno. Sampai-sampai Haechan harus terdorong ke samping.


"Jeno, right?"//"We know you already." Bahkan berucap pun bersamaan.


Dasar bar-bar!


Jeno—being himself, menanggapi dengan senyum andalannya. Meski tampak sedikit awkward.


Hingga pemuda itu melirik pergelangan tangannya, lalu berpindah memandang Haechan. "I think we need to go now."


Melihat raut kebingungan di wajah Haechan, Jeno buru-buru menambahi. "Your mom asked me to pick you up."


Ah, acara makan malam itu...


"Tapi sekarang masih siang?"


"Kupikir tak ada salahnya kita bertemu lebih dulu, you know—to recall the past, perhaps?"


Sebenarnya Haechan masih agak bingung dengan ajakan Jeno yang tiba-tiba. Tapi dibanding berada disini dan menjawab serbuan pertanyaan aneh dari Renjun dan Somi, dia jelas memilih untuk pergi.


"Sure."


Berjalan beriringan dengan Jeno nyatanya tak seaneh yang dibayangkannya. Minus tatapan penasaran nan tajam yang dilayangkan oleh kedua temannya tentu saja. Hhhh, setelah ini Haechan yakin handphone-nya akan dipenuhi pesan meminta penjelasan dari Renjun maupun Somi.


"Anyway, aku ingat dulu saat bertemu kau sangat bersemangat."


"Maksudnya?" tanya Jeno dengan alis menekuk bingung.


Haechan hanya tertawa ringan. "Kau selalu berlari dan memelukku sampai aku merasa tulangku akan remuk."


Jeno balas tersenyum saat mereka sudah dekat dengan mobil Volvo yang dikendarainya. "Well, now you're not mine to hug."


Hm? What's that supposed to mean?

My SunshineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang