Involved pt.4

6.4K 828 10
                                    

Suasana di dalam mobil benar-benar diluar bayangan Haechan. Well, dia pikir perjalanan menuju kediaman Jung hanya akan ada dirinya dan Jeno. Mana Haechan tahu kalau ternyata Jaemin juga turut serta?


"Long time no see, Haechan."


"Yeah, it's been awhile, huh?"

Jaemin yang sekarang terlihat luar biasa menarik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin yang sekarang terlihat luar biasa menarik. Pasti sangat mudah baginya to have a girlfriend—or even a boyfriend. Apalah Haechan yang sedari dulu masih saja sama.


Sepertinya, tanpa sadar benaknya terucap keras hingga Jaemin menoleh dari bangku disamping Jeno. Suara tawanya halus memenuhi mobil. "Well, thank you. You look prettier than me, tho."


Haechan mengernyit. Cantik katanya? Yang ada juga Haechan itu tampan. T-A-M-P-A-N.


Belum sempat Haechan protes, Jeno bertanya dari balik kemudi. "Anyway, kau tak keberatan 'kan kalau kita mengunjungi kantor ayahku dulu?"


Dan karena pada dasarnya Haechan itu tak pernah mau ambil pusing, jadi dia mengangguk saja.


Tak sampai sepuluh menit, mobil yang mereka kendarai tiba di pelataran sebuah gedung dengan tinggi begitu mencolok. Entah ada berapa lantai, yang pasti leher Haechan sakit saat coba menghitungnya.


"Come on." Jeno lantas membukakan pintu penumpang bagi Jaemin, disusul Haechan setelahnya.


Tanpa sadar Haechan tersenyum. Sahabat kecilnya itu memang tak berubah. Selalu menempatkan orang lain terlebih dahulu. Such a gentleman he is!


Begitu petugas Valet menjalankan mobil Jeno untuk diparkirkan, Haechan berbalik dan seketika melotot kaget.


Didepannya, Jeno menggamit telapak tangan Jaemin hingga keduanya bertautan. Ditambah lagi mereka saling bertukar senyum yang—too deep, as in a 'just friend' would never do that! Sampai-sampai Haechan merasa dia melihat adegan yang tak seharusnya ia lihat.


Am I seeing things, or— is it what I think it is?


"Haechan?" suara Jaemin dari kejauhan menyadarkannya dari lamunan.


"Coming!"


Bergerak terlalu cepat membuat Haechan kurang waspada akan kehadiran pemuda lain yang juga menuju ke arah Jeno dan Jaemin berdiri. Alhasil, tubuhnya menabrak sisi kiri pemuda itu hingga terpental ke belakang.


Haechan memejamkan mata. Bersiap akan kerasnya marmer yang hendak ditabrak oleh tubuhnya.


But, as you guys expected, nothing happens.


"Are you okay?"

My SunshineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang