[11] [M]

2.8K 213 4
                                    

Yong kembali dan mendapati bahwa semua orang telah berkemas untuk pulang. Ia segera menyusul ke suaminya yang sedang bercengkrama dengan Byul juga Dahee. Wanita jangkung itu nampak sangat berbeda di depan suaminya dan Byulyi, padahal tadi ia sudah bertindak sangat arogan. Yong mendesah pelan.

"Aku sangat suka dengan semua lagumu, seleramu sangat bagus, tidak salah kamu bisa memilih isteri yang secantik ini ya," kata Dahee begitu ia melihat Yongsun disamping Eric.

Pria itu tertawa bangga, ia memeluk pinggang Yongsun kemudian, mengatakan bahwa ia sangat bangga bisa bertemu wanita yang bisa sepengertian macam Yongsun, yang juga mandiri, yang bahkan selalu membuatnya senang.

Mendengar itu, Byulyi merasa panas. Entah kenapa dia ingin sekali tertawa dan merendahkan pria yang kenyataannya suka sekali bermain wanita itu, yang tega meninggalkan isterinya untuk pergi pesta, dan menipu isterinya dengan perilaku jantannya itu.

Entah kenapa dia tidak bisa memandang Eric sebagai kliennya sekarang, apalagi saat ia bersama Yongsun, wanita itu juga terlihat sangat senang. Dia pasti bangga bisa pergi berdua dengan suaminya sekarang; seperti keinginannya. Selama ini, hubungan mereka selalu tertutup, satu-satunya sumber tentang hubungan mereka hanyalah dari saluran youtube milik Yongsun.

Byulyi berusaha untuk memasang topeng palsu, bagaimanapun ini masih dalam lingkungan kantor, sampai akhirnya Eric meminta untuk pamit terlebih dahulu.

Kebiasaan Dahee adalah memeluk siapapun yang akan berpisah dengannya, jadi tidak menjadi keanehan kalau ia memeluk Eric dan isterinya. Sementara Byul cuma menjabat tangan mereka berdua.

Begitu Byul menjabat tangan Yongsun, mereka saling melempar senyum untuk beberapa saat sampai Yong terlihat keheranan. "Ada apa?" Tanya Byul, merasa sesuatu yang aneh dengan raut wajah wanita blonde di hadapannya.

"Um.. Bukan apa-apa, sampai jumpa!" Yong melambai padanya dan mengikuti Eric yang sudah siap dengan mobilnya. Byul juga masih bersama Dahee, dimana Dahee juga melempar senyum dan lambaian pada mereka berdua.

Begitu Yong ingin masuk ke dalam mobil, ia menyadari kalau Dahee tidak lagi memakai syal yang daritadi ia kenakan, ia melihat sebuah bekas merah yang ketara di lehernya yang jenjang. Ia juga melempar pandangannya ke leher Byulyi, ada satu yang terlihat saat ia mengangkat kepalanya.

Pikiran Yong kemana-mana namun ia tidak bisa mengatakan hal, jadi ia hanya menyimpannya sendiri. Dipikir-pikir juga aroma tubuh mereka sama. Yong mulai melirik kedua wanita itu dari spion, tangan Dahee juga mulai meraba punggung Byulyi perlahan.

Entah kenapa dia merasa kesal,

"Dunnie, kenapa?" Yong menoleh ke arah Eric yang sudah menyetir. Ia memegangi tangan Yongsun tapi wanita itu sama sekali tidak menyadarinya. Ia merasa
bersalah.

"Maaf... Aku cuma terpikir sesuatu,"

"Tentang?"

"Kita," Helaan nafas berat terdengar di telinga Eric, ia mencuri pandang ke pasangan hidupnya sambil tetap fokus pada jalanan. Menunggu. Ia kemudian mengusap tangan isterinya dengan lembut.

"Maukah kamu bersabar lagi? Kita bicarakan ini di tempat yang nyaman. Oke?"

Yongsun mengangguk, setidaknya dia punya waktu untuk menyiapkan mentalnya. Dia mengigit bibirnya, membayangkan reaksi apa yang akan Eric keluarkan saat nanti ia membahas soal foto-foto itu?

Ia menyender di kursi lalu membuang pandangan ke jendela mobil, membiarkan imajinya menunjukan kemungkinan yang ada.

Sementara itu, Byul dan Dahee masih berada di kantor, di ruangan Byulyi, saling mengadu lidah. Tangan nakal Dahee berada di leher Byul, menekannya agar wanita bersurai ungu ini memperdalam ciuman.

Honestly [MOONSUN] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang