[16]

1.5K 195 17
                                    

Halo,
Terima kasih karena telah membaca dan mendukung HONESTLY sampai sejauh ini. Saya merasa sangat senang sekaligus bangga; ini salah satu fanfict korea pertama saya dan menulis pairing moonsun.

Sejujurnya, saya takut dan sedikit pesimis—tidak menyangka akan mendapatkan dukungan seperti ini, ditambah lagi saya bukan penulis yang terus menerus menulis. Saya menulis hanya untuk melepas stress, mengisi waktu luang, atau sebagai obat tidur.

Saya merasa senang dengan kalian yang antusias dengan cerita ini, terima kasih!

Mungkin cerita ini tidak akan sesuai dengan ekspetasi kalian atau bahkan berhenti di tengah-tengah atau bahkan menggantung. Tetapi saya berharap kalian akan menunggu sampai cerita ini selesai!

Oh ya, saya sengaja menulis ini di awal agar kalian bisa membacanya dengan seksama, maaf ya. Saya juga minta maaf karena jarang berinteraksi dengan kalian di kolom komentar.

*Untuk pengguna twitter, saya juga sedang menjalankan projek AU yang bisa dilihat di akun twitter saya [byulchokemepls] lalu dm agar mendapat link menuju thread au.

Sekian,
Terima kasih!

***

Byulyi membiarkan wanita itu tertidur di bahunya. Masih seenggukan selama beberapa menit, matanya memerah juga sembab, wajahnya sedikit pucat, dan bibirnya agak bergemetar.

Byulyi mendesah pelan. Sudah sejam berlalu semenjak dia bisa menenangkan Yongsun dari tangis dan membiarkan ia menetap semalam disini, bersamanya.

Wanita bersurai ungu ini melirik Yongsun dengan tatapan sedih. Hatinya terasa teriris melihat Yongsun yang bahkan tak sedikitpun sanggup menceritakan penderitaannya. Byul memang baru mengenal Yongsun baru-baru ini, hanya saja, ia sudah jatuh cinta.

Dia tahu perasaannya itu salah, juga beresiko bukan hanya karena mereka sesama perempuan melainkan karena Yongsun sudah berkeluarga dan suaminya adalah klien Byulyi sendiri, penyanyi ternama; Eric Nam. Byul meringis begitu mengingat nama pria itu sontak menimbulkan kemarahan di dadanya.

Kenapa bukan dia?

Kenapa bukan Byulyi yang bertemu Yongsun pertama kali?

Kenapa bukan Byulyi yang dicintai olehnya?

Kenapa harus oranglain?

Byulyi tidak mengerti dan ia juga tidak ingin mengerti itu semua, hal itu tidak masuk akal dan juga sangat bodoh. Ia paham ada hal yang jauh lebih baik daripada memikirkan masalalu yang tak lagi dapat di ubah.

Ia menepuk pipi Yongsun perlahan, membiarkan wanita berambut pirang mengerjapkan matanya. Byul tersenyum lalu mendekatkan wajahnya ke arah Yongsun. "Ayo pindah ke kamar,"

Yongsun—yang masih mengantuk—cuma mengangguk pelan. Ia juga langsung berdiri dibantu oleh Byul untuk berbaring di kasurnya. Byul segera menyelimuti wanita tersebut dan mengecup punggung tangannya, membiarkan wanita itu terlelap dengan tenang.

Apa yang Yongsun alami adalah hal berat, ia paham itu. Tidak ada yang lebih menyakitkan daripada mengetahui bahwa pasanganmu yang sudah lama kau cintai memilih berselingkuh dan kamu tidak dapat melakukan apapun selain menangis dan menangis.

Byul mengusap wajahnya kasar, ia harus membersihkan dirinya dulu sebelum tidur. Pergilah ia ke kamar mandi, tepat di dalam kamarnya, meninggalkan Yongsun sementara.

Honestly [MOONSUN] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang