[31] 'After Story'

1.4K 137 22
                                    

Kepulangan Byulyi menjadi berita hangat di berbagai media, apalagi setelah dia bekerja sama dengan Yongsun untuk hari pertamanya kembali ke Korea. Ia duduk manis di kamarnya, menikmati segelas amerikano untuk melegakan rasa stress setelah mengerjakan berbagai banyak hal. Tidak seperti dulu, pekerjaan Byulyi sebenarnya adalah sebagai produser juga penulis lirik, bukan sutradara lagi.

Namun takdir memanglah unik, tiba-tiba email masuk dari sebuah team youtube yang ia kenal. Buru-buru ia menerima tawaran tersebut tanpa berkonsultasi pada asisten pribadinya lalu memesan jadwal untuk pulang ke Korea secepat mungkin.

Karena terkesan tiba-tiba, ia tanpa sadar menginap di hotel milik Dahee karena paling dekat dengan lokasi pertemuan. Bersama dengan beberapa tim yang ia percaya, Byulyi—yang biasa dipanggil dengan Mansaeng oleh para timnya—mulai cemas, apa reaksi Yongsun kalau dia melihatnya ya?

Asisten Byulyi menentukan waktu pertemuan perdana mereka dalam dua hari lagi. Karena memiliki banyak waktu luang, Byulyi mengunjungi berbagai tempat yang biasa ia kunjungi, tentu bersama asistennya (yang bukan orang Korea) dengan kedok "jalan-jalan".

Ia menghentikan langkah kakinya begitu melihat sebuah toko kosmetik dengan foto Yongsun sebagai brand ambassador mereka, Byulyi tersenyum, rupanya ia sudah sesukses sekarang ini.

Asyik bernostalgia, ponsel Byulyi berbunyi. Rupanya panggilan masuk dari para sahabatnya, Wheein—dan juga Hyejin yang kebetulan ada bersama dengan si pelukis tersebut. Dengan gembira, reuni dadakan dan juga rahasia itu terjadi.

"Jadi mereka bekerja sama denhanmu untuk merilis video musik Yongsun?" Wheein menutup mulutnya dengan telapak tangan, "Woah, keren... Apa mereka tidak sadar kalau itu kamu?"

"Ku rasa 3 tahun menghilang setelah skandal besar tidak menjamin kalau orang-orang akan terus mengingatku." Balas Byulyi diselingi tawa kecil sembari menengguk birnya.

Hyejin pun menatap sahabatnya dengan sedikit rasa iba, "Apa kau sudah memutuskannya bulat-bulat? Maksudku, kalian berpisah cukup lama. Jika kau tiba-tiba kembali ..."

"Kalian tidak perlu khawatir. Aku kesini serius hanya ingin bekerja, memang sudah rencanaku untuk kembali ke Korea, tapi tentu tidak menjadi seorang sutradara lagi! Hah, lagipula sudahlah, kenapa kita jadi bahas masalalu? Semuanya. Ayo minum! Kita sudah lama tak bertemu, kan? Ayo!!!" Byulyi menengguk birnya setelah melayangkan tos kepada kedua sahabatnya itu. Mereka benar. Jika Byulyi tiba-tiba kembali,

Bukannya itu sangat jahat bagi Yongsun?

Dan benar saja, setelah Byulyi berhadapan langsung dengan wanita itu. Ia langsung menintikan air mata. Byulyi ingin mendekatinya namun terurungkan. Dia terus menatap Yongsun dengan mata berkaca-kaca juga.

Sekarang, ia harus apa? Minta maaf? Atau melakukan hal yang sewajarnya? Sial. Kemana profesionalitas dirinya pergi?

"Yong–Unnie, kau kenapa...." Seulgi segera berhenti begitu berhadapan dengan Byulyi. "Unnie?"

"Seulgi..."

Rasanya sedikit lega bahwa masih ada Seulgi yang menemani Yongsun seperti ia menemani Byulyi dulu. Meskipun begitu, mantan asistennya itu juga terlihat syok.

Semua staff ikut bingung dan Byulyi tidak tahan dengan tatapan orang-orang segera menghampiri Yongsun, berbisik sesuatu, dan membuat wanita itu mengusap air matanya.

"Ma-maaf. Sekarang, mari kita bekerja..." ucap Yongsun lantang, seolah tidak terjadi apapun dalam beberapa menit terakhir. Ia pun berpaling, meninggalkan Byulyi yang menghela nafas panjang.

Hah,

Bagi Byulyi, ini mungkin sebuah permulaan baru. Pertemuannya saat ini mungkin saja memiliki akhir yang lebih indah dari sebelumnya, semoga.

*** Coming soon next

Honestly [MOONSUN] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang