[21]

1.6K 183 10
                                    

Yongsun mendapati dirinya sendirian di kasur, lengkap dengan pakaiannya. Ia menghela nafas kasar lalu berjalan keluar dari kamar Byulyi. Dia tidak menemukannya di ruang tamu juga di kamar mandi, dia sendirian.

Yongsun akhirnya memilih untuk menuju teras. Pemandangan teras Byulyi cukup indah, dari sini dia bisa melihat taman dengan pohon-pohon rindang, beberapa kafe vintage di seberang taman, juga seseorang yang tidak asing sedang keluar dari taman dengan pakaian olahraganya.

Orang tersebut terdiam sejenak untuk menarik nafas sebelum mengangkat kepalanya ke atas, bertemu dengan pandangan Yongsun, lalu dia tersenyum lebar sambil melambai. "Unnie!"

Byulyi terlihat berbeda dengan pakaian olahraganya. Biasanya dia tidak terlalu mengekspos kulitnya tapi kali ini dia memakai kaos lengan pendek yang sedikit transparan, membuat siapapun bisa melihat sport bra dan juga perutnya yang membentuk abs. Yongsun terkekeh pelan.

"Hm, Kenapa? Apa ada yang lucu?" tanya Byulyi pada wanita yang lebih tua darinya itu.

"Kau sengaja memancingku atau apa?"

"Apa maks-Ah," menyadari maksud dari wanita itu, Byulyi cuma menggeleng. Ia meletakan air minumnya di dalam kulkas dan tersenyum miring.

"Kau suka?" lanjut Byulyi dengan nada menggoda. Belasan detik kemudian, Yongsun segera menarik leher Byulyi untuk melumat bibirnya dengan rakus. Sangat rakus. Sampai-sampai Byulyi hampir kehilangan kontrol.

Ciuman mereka lepas dan menyisakan keduanya yang menarik nafas panjang. Yongsun mendorong tubuh Byulyo menjauh secara perlahan demi mengambil kewarasannya kembali.

"Aku.. Punya hal yang ingin aku lakukan dengan bantuanmu." ucap Yongsun setelah kembali waras.

"Bantuanku? Biar ku tebak, ini tentang suamimu? Ini tujuanmu datang dan membuatku seperti ini?"

Yongsun mengigit bibirnya, ia nampak ingin mengatakan sesuatu dan Byulyi menunggunya untuk itu. Tatapan mereka sama-sama tajam juga dalam. Helaan nafas Yongsun akhirnya mengawali perkataannya.

"Aku menyukaimu,"

Byulyi tertegun. Dia tidak menyangka itu. Ia merasakan tangan Yongsun meremas pundaknya pelan, "Aku sangat menyukaimu, itu kenapa aku kemari, aku tidak bisa melupakanmu tapi..."

"Aku juga tidak bisa memaafkan perselingkuhan itu begitu saja."

***

Beberapa hari sebelum perayaan dua tahun pernikahan ...

"Kau ada waktu pekan ini?" tanya Yongsun, begitu Eric mengecup bibirnya dengan lembut setelah bercinta dengannya. Pria itu nampak menerka-nerka.

"Ada. Kenapa?"

"Aku ingin mengajakmu makan malam,"

"Ah. Boleh saja, mau makan malam dimana?"

Yongsun tersenyum sembari menatap suaminya dengan lembut, "Aku yang akan reservasi tempat, kau hanya perlu datang."

"Okay." kata Eric, pria tersebut kemudian memeluk Yongsun karena dia tahu Yongsun tidak akan bisa tidur tanpa pelukannya.

Setelah memastikan istrinya tertidur, Eric menyelinap keluar untuk menelfon seseorang. Yongsun pun terbangun karena suara Eric yang menuruni tangga. Penasaran apa yang dilakukan suaminya tengah malam begini, ia pun memutuskan untuk ikut turun.

"Aku rasa kita tidak bisa pergi besok... Kenapa? Aku harus makan malam dengan istriku-" Yongsun berhenti tepat sebelum menuruni tangga begitu mendengar suara suaminya. Dia terdengar sedikit frustasi, dia juga tidak berhenti bolak-balik.

Ia mendengar erangan halus dari pria tersebut dan sedikit terkejut saat Eric hendak menoleh ke arahnya. Dia berdebar. Apa dia ketahuan menguping sekarang? Tapi begitu ia intip, Eric malah menundukan wajah dan meremas rambutnya kesal. "Hyukwoo... Aku memang berniat untuk berpisah dengan istriku tapi aku tidak ingin membuatnya terluka."

Eric berniat untuk apa? Berpisah? Yongsun tidak salah dengar, kan?

"Aku mengerti. Kau atur saja, aku tidak ingin membahas ini lagi, aku sedang bersamanya sekarang. Hm. Aku mengerti. Aku pamit." Eric pun melempas ponselnya ke sofa dan kembali ke atas

Yongsun yang tidak mempercayai apa yang dia dengar pun segera masuk ke kamar dan pura-pura tidur sebelum Eric menyadari kalau dia menguping. Begitu pria itu kembali, ia kembali memeluk istrinya dan tidur.

Dan untuk pertama kalinya, Yongsun merasa sangat jijik dipeluk oleh suaminya sendiri.

Yongsun berusaha mati-matian untuk melupakan masalah itu sampai foto pertama muncul. Foto bukti perselingkuhan yang membuatnya hilang akal, ternyata apa yang dia dengar itu adalah sungguhan. Eric berniat menceraikannya. Tapi apa masalahnya?

Mereka baik-baik saja dua tahun ini! Mereka saling mengerti satu sama lain! Mereka saling mencintai! Cinta mereka sudah teruji dari belasan tahun mengenal! Ini bukan hal yang main-main.

Ia berniat untuk bertahan, ia tahu ini bukanlah hal yang mudah namun pernikahan ini adalah bukti cinta mereka, namun semua itu berubah ketika dia sadar kalau dia jatuh cinta pada Byulyi.

Tapi, semenjak kapan? Byulyi sungguh berbeda dari siapapun wanita dan pria yang ia kenal. Dia manis, bertanggung jawab, dan sangat mengerti Yongsun meskipun mereka tidak mengenal sangat dekat.

Dan tiap kali bersamanya, ia kembali merasakan rasanya dicintai kembali. Meskipun dia masih belum bisa melepaskan Eric namun ia yakin, semua akan baik-baik saja selama ada Byulyi disisinya.

Honestly [MOONSUN] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang