[26]

1K 146 7
                                    

Seulgi menemukan penyebar foto Byulyi dan Yongsun di SNS, dia merupakan seorang wartawan lepas, dan merupakan seorang bujangan berumur 35 tahun bernama Park Soobin. Seulgi kemudian diminta untuk melacak lokasinya dan Byulyi pun bersiap mendatangi orang itu.

"Kau yakin, Unnie? Disana mungkin cukup berbahaya, kita tidak tahu apa yang ada di dalam sana dan apa yang dia siapkan." Ujar Seulgi sesaat Byulyi memakai mantelnya.

"Itu jauh lebih baik daripada tidak sama sekali, dia telah memotret tanpa izin dan menyebarnya sembarangan. Orang itu bahkan bukan wartawan tetap."

"Tapi—"

"Seulgi-yah, tolong jaga Yongsun. Aku akan segera kembali." Seulgi pun membiarkan wanita itu pergi, dia tahu kalau bosnya sangatlah keras kepala, tidak berguna juga kalau ia melawan.

Dengan cepat, mobil Byulyi melaju cepat di jalanan. Amarahnya membara. Dia harus memastikan sipa kepala dari semua masalah ini, dia harap orang yang ada dipikirannya benar.

Setelah sampai di titik lokasi, Byulyi menyadari kalau tempat ini cukup terpencil dari pemukiman. Pilihan yang bagus untuk sekelompok wartawan lepas. Dia pun berjalan ke gedung tua yang Byulyi terka adalah sebuah rumah susun, begitu ia masuk, Byulyi disambut oleh seorang wanita tua.

"Selamat sore, apa benar disini rumah Park Soobin?" Tanya Byulyi begitu ia masuk.

"Soobin? Ah— Ya, dia penghuni lantai empat. Ada keperluan apa?"

"Saya Moon Byulyi, seorang sutradara. Aku ingin bertemu dengan Park Soobin untuk menawarkan kerja sama. Boleh aku masuk?"

Wanita tua itu segera sumringah, "Oh benarkah? Astaga. Seharusnya aku menyambutmu dengan baik, kalau begitu naiklah. Dia di unit 485,"

"Terima kasih, aku duluan." Ujar Byulyi sebelum ia naik ke lantai empat. Gedung ini tidak dalam kondisi yang bagus. Cat dinding mereka pudar dan terkelupas, tidak ada keramik, dan lantai mereka merupakan aspal halus. Byulyi merasa iba. Pria itu sepertinya hidup dengan tidak nyaman.

Setelah mengasihani Park Soobin, Byulyi akhirnya berhenti di depan unitnya. Pintu tua lapuk itu dia ketuk dan suara serak khas pria terdengar dari dalam menyuruhnya untuk menunggu.

Tidak lama kemudian, pria dengan perwatakan tinggi dengan tubuh kurus membuka pintu. "Ya, siapa—Oh, Sialan!!!"

Sesaat setelah pria itu menyadari kalau tamunya adalah Byulyi, ia buru-buru menutup pintu namun kaki Byulyi sudah terhalang disana. Ia pun memaksa masuk setelah berhasil membuat tubuh pria itu tersungkur.

"Ketemu kau, Park Soobin." Gumannya sebelum menarik kaos kutang pria tersebut. Pria itu nampak ketakutan, ia panik, juga bergemetar. "Katakan apa maksud kau menyebar fotoku!"

"Maafkan aku, maafkan aku, aku dipaksa olehnya, aku benar-benar dipaksa!"

"Dipaksa oleh siapa?!"

Pria itu berguman dengan takut dan Byulyi semakin gencar mengancamnya hingga ia berteriak, "Eric Nam! ERIC NAM! Pria itu yang memaksaku mengikuti kalian, aku bersumpah, aku bersumpah!"

"Pria bajingan itu..." desis Byulyi, ia menjatuhkan Soobin ke lantai dan segera membuka pintu kamar Soobin. Pria itu berteriak memintanya berhenti namun Byulyi tetap masuk ke dalam.

Hal pertama yang Byulyi lakukan setelah masuk adalah berhenti melangkah, ia segera menutup matanya, dan menelan ludah. Oh, ya Tuhan, bagaimana bisa ada manusia yang hidup seburuk ini? Tissue dimana-mana, botol suplemen bertebaran kesana kemari, kantong sisa makanan cepat saji ditumpuk, dan tentunya yang paling mencolok adalah layar komputer dengan latar film porno.

"Sialan, aku masuk ke tempat sampah." Ia pun berjalan menuju komputer lalu menempelkan flashdisk miliknya ke CPU. Soobin yang ketakutan hanya bisa pasrah, Byulyi mengcopy semua file tentangnya dan Yongsun, sampai ia mendapati satu file betuliskan nama Eric disana.

Begitu ia membuka, seluruh foto skandal Eric muncul, mulai dari yang lama sampai yang terbaru. Dan ia melihat foto Eric sedang memeluk Dahee—mantan kekasihnya sendiri.

"A-aku bisa menjelaskan semuanya... Dia memintaku untuk memotret semua gadis yang bersamanya, aku bersumpah aku hanya—Bruk!!!" Pukulan kencang dari Byulyi berhasil mengenai wajah pria itu sampai ia kembali tumbang ke tumpukan sampah. Wanita ini tidak main-main, setelah memukul Soobin, dia segera menginjak dada Soobin dengan kuat hingga pria itu meronggah-ronggah.

"Kau membuatku muak," kata Byulyi dengan memperkuat injakannya. "Kalian bermain dengan orang yang salah..."

Pria itu akhirnya bernafas lega saat Byulyi beranjak dari kamarnya dan keluar, ia turun dengan perasaan marah juga jijik. Bagaimana mungkin ini semua bisa terjadi padanya? Tanpa memberi salam pada sang wanita tua, Byulyi segera pergi dari tempat tersebut untuk kembali pulang.

***

Sementara Seulgi berada disampingnya, Yongsun sedikit merasa lega. Seulgi benar-benar membantunya dengan baik, hampir saja dia mati karena merasa bosan. Byulyi melarang ia menggunakan ponselnya untuk menghindari SNS, ia juga membatalkan unggahan video untuk kanal Youtubenya.

Kebetulan Seulgi sedang berada di dalam kamar mandi saat Yongsun berbaring di atas sofa, menonton film untuk kesekian kalinya. Mata Yongsun kemudian menangkap laptop yang digunakan Seulgi masih dalam kondisi menyala, ia pun menjadi penasaran.

Apa yang mereka bicarakan soal dirinya?

Rasa ketakutan dicampur ardenalin menguasai tubuhnya. Ia segera duduk menghadapi layar, tangannya dengan cepat mengetik nama di mesin pencari, dan sedetik kemudian ribuan artikel atas namanya muncul di permukaan.

Ia bergemetar, takut kalau Seulgi tiba-tiba mempergokinya namun ketakutan itu dikalahkan oleh rasa ingin tahunya. Ia pun menekan salah satu artikel yang dimuat tadi sore:

Kabar perceraian datang dari pasangan romantis Eric Nam dan istrinya setelah 2 tahun menikah.

Menurut pengakuan dari Eric, ia bercerai karena merasa bersalah telah berselingkuh. Ia menuturkan bahwa dia telah berusaha berubah sampai sang istri membalaskan dendamnya dengan ikut berselingkuh dengan seorang sutradara terkenal; Moon Byulyi.

Pengakuan itu semakin diperkuat oleh beredarnya foto mesra Moon Byulyi dengan istri Eric Nam tersebut.

Sampai artikel ini dimuat, pihak Moon Byulyi dan juga istri Eric Nam tidak memberikan pernyataan apapun.

Yongsun naik pitam, semua isi berita ini telah di ubah. Ini tidak sesuai dengan realita yang ada. Eric benar-benar menyerangnya dengan serius.

"Oh, Unnie!" Seulgi melihat wanita itu duduk di depan laptopnya, ia buru-buru menutup tab laptop tersebut, dan menyentuh pundak Yongsun. "U-unnie.."

Yongsun pun menintikan air mata, ia benar-benar kecewa telah dipermainkan oleh suaminya sendiri. Disaat ia menangis, Byulyi pun kembali dari perjalanannya.

Honestly [MOONSUN] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang