[10]

1.5K 203 3
                                    

Yongsun membuka kedua matanya, terasa sesuatu yang berat menimpa perutnya, ia sedikit terkejut saat melihat tangan pria melingkar disana, sedetik kemudian, dia ingat kalau ini tangan Eric.

Bau alkohol menyerbak mengenai indera penciumannya. Dia tidak benci alkohol maupun baunya, hanya saja disaat pagi seperti ini, rasanya sangat menganggu. Buru-buru dia bangun dan membersihkan wajahnya di kamar mandi. Merasa lebih segar dari biasanya, dia berjalan ke dapur untuk menyiapkan sarapan.

Dengan rambut yang dicepol, ia mulai menggulung baju piyamanya dan menyiapkan dua helai roti kupas serta panggangan. Yongsun tidak terlalu ahli memasak tapi sekedar membuat sarapan ala western kesukaan Eric dia masih sanggup.

Ia mengoles mentega di permukaan roti dan memasukannya dalam panggangan. Tidak lupa juga mengolesi panci di kompor, memasak telor mata sapi, juga sosis. Semua ia siapkan sendiri selama beberapa menit sampai Eric bangun dan memeluknya dari belakang.

Yongsun sempat tersentak saat tubuhnya mendadak di peluk, ia mengaduh. "Aduh, kau ini, aku sedang memasak!"

"Hehe, maaf, dun."

Yong menghela nafas pendek juga memincingkan mata, terlihat seperti seorang ibu yang melihat anaknya bangun kesiangan. "Cepat sikat gigi dan cuci muka, kau bau alkohol!"

"Beri aku ciuman dulu, morning kiss!" Sahut Eric disertai senyuman penuh goda.

"Aaa! Tidak! Sebelum kau menyingkiran bau alkohol itu!"

Seperti anak anjing yang tidak mendapatkan bola karet, ia mulai berjalan perlahan ke kamar mandi. "Baiklah..."

Yong mendesah pelan. Kenapa rasanya dia sangat tidak nyaman dengan kehadiran Eric disampingnya? Apa karena dia sering pergi meninggalkan Yong? Mendadak wanita yang sudah menikah 2 tahun itu merasa sangat sedih. Ia menghela nafas kasar.

"Hari ini, ikut aku yuk!" Seru Eric disaat sarapan selesai. Ia membantu istrinya mencuci piring sementara sang istri mengelapnya hingga kering.

"Kemana?"

"Hmm.. Moonbyul-sshi bilang kalau MV-nya sudah selesai di edit, dia meminta kita datang dan nonton bersama-sama."

"Ahh..."

Eric tersenyum penuh harap, "Kau mau kan?"

"Tentu saja! Aku akan mandi lebih dulu kalau begitu!" Yong meletakan piring terakhir di rak dan mengecup suaminya di bibir. Eric yang mendapatkan apa yang dia mau langsung memeluk pinggang Yong dan memperdalam ciuman. Namun ciuman itu segera diselesaikan oleh Yongsun, ia merasa sangat kikuk, juga ragu. Mungkin setelah sekian lama tidak melakukannya.

"A-aku mandi dulu..." Yong lalu pergi, meninggalkan Eric yang mendesah pelan di dapur sana.

***

Byulyi bersiap untuk pergi ke kantornya kalau tidak dihentikan oleh Dahee yang memegang erat lengannya. Ia menoleh pada wanita yang masih meringkuk di dalam selimut, matanya terbuka sedikit, suaranya serak. "Mau kemana?"

"Kerja." Byul melepas genggamannya dan mengancingi lagi kemeja yang ia kenakan. Lagi-lagi dia harus berhenti mengancingi kemeja tersebut karena tangan Dahee melingkar di perutnya, memeluknya dari belakang.

"Jangan pergi..."

"Ini penting. Kami akan mengeksekusi video pertama, jadi lepas, aku harus cepat disana sebelum klienku!"

Dahee mengecup tenguk leher Byul hingga bulu kuduk wanita itu meregang, nafasnya tercekat, pertahannya melemah saat Dahee mengigit-gigit kecil lehernya. "... Kalau begitu aku akan ikut."

Honestly [MOONSUN] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang