Chapter 26-Confused

596 51 3
                                    

~Anabell Claretta M~

🍁🍁🍁

Dua tahun kemudian.....

Detik berganti detik, menit berganti menit, jam berganti jam, hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan dan tahun berganti tahun.

Sudah sejak lama, setelah aku meninggalkan Efraim dan juga kota Jersey. Rasanya seperti berabad-abad. Aku begitu merindukan sosok Efraim. Efraim yang pemaksa dan egois.

Kau tahu Efraim? Aku sangat merindukanmu. Di sini, setiap hari, setiap detik aku memikirkanmu. Aku rindu saat-saat bersama kita.

Apa kamu masih ingat aku?
Ini aku, seorang gadis yang sedang berjuang mencari jati diri agar bisa berdiri di sisimu. Agar bisa bersanding denganmu. Apa kau juga merindukanku? Ku harap iya.

Selama dua tahun lebih ini, waktu berjalan sedikit cepat. Bahkan umurku sudah genap dua puluh tahun sejak  bulan lalu. Efraim juga punya usia yang sama denganku, tepatnya lima bulan yang lalu.

Apa dia sudah punya penggantiku? Atau apa dia masih menungguku? Pertanyaan itu bahkan berterbangan di otakku kapan saja aku mengingatnya.

Satu hal yang kupercaya dia tidak akan mengecewakan ku. Aku berdoa supaya kelak Tuhan mempersatukan kami berdua. Aku ingin melihatnya. Sungguh.

Di ponselku, aku hanya punya beberapa potonya dan juga poto kami. Karena semua tertinggal di ponselku yang pertama, tepat pada saat pindah ke New York dua tahun lalu. Sengaja kulakukan, karena aku takut Efraim melacak keberadaan ku dengan ponselku.

Pasal cincin, aku tetap memakainya kemanapun aku pergi. Mandi saja tidak kulepaskan apalagi keluar rumah. Bahkan ada sebagian orang yang beranggapan bahwa aku sudah menikah. Baguslah, setidaknya bisa kuhindari dari laki-laki yang ingin mendekati ku.

Satu tahun lagi, maka kuliahku selesai. Aku kuliah di salah satu universitas di kota ini. Aku mengambil jurusan kedokteran. Meski pertama sedikit sulit, tapi setelah kujalani ternyata lumayan menyenangkan.

Aku mendapat penghargaan beberapa kali dari dosen di kampusku. Itu yang membuatku cepat selesai tahun depan menyelesaikan pendidikan ku. Tentu saja aku senang, karena aku tidak sabar bertemu dengan Efraim.

Beberapa hari ke depan , aku akan praktek di Rumah sakit ternama, kalau tidak salah di Rumah sakit Elisabeth II di Huntington Beach, selama dua minggu.

Tentang penampilan ku, aku sedikit mengubahnya. Yang dulunya rambutku panjang hampir menyentuh bokong, sekarang sudah menjadi sebahu. Dan aku juga sudah pakai kacamata minus sekarang, meski tidak terlalu sering ku pakai. Masalah anting atau tindik, aku juga memakainya, bergonta-ganti.

Inilah kehidupan ku di New York.

🍁🍁🍁

Siang ini, aku akan pergi mengikuti seminar dan juga rapat penting bersama dokter-dokter ternama. Suatu kehormatan besar bagiku bisa menjadi utusan dari kelasku.

Aku bahkan sangat gelisah, bagaimana jika salah satu dokternya memberikan pertanyaan yang tidak bisa ku jawab?

"Kenapa sayang? Kau kelihatan gelisah, apa persiapan mu nanti siang sudah siap?"tanya ibu yang menyiapkan segelas susu coklat untukku.

𝑳𝒐𝒗𝒆 𝑴𝒂𝒌𝒆 𝒕𝒉𝒆 𝑾𝒐𝒓𝒍𝒅 𝑺𝒑𝒊𝒏𝒏𝒊𝒏𝒈 [𝐓𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐓𝐞𝐫𝐛𝐢𝐭]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang