~Anabelle Claretta M~
🍁🍁🍁
Beberapa hari ini, selalu saja terjadi hal aneh pada diriku saat di sekolah. Aku selalu tidak nyaman. Seperti ada orang yang selalu menguntitku. Aku melamun di kursi taman belakang sekolah.
"Hey, sedang apa?" Elbram selalu saja mengagetkanku. Aku dan Elbram akrab saat pertama kali bertemu dengannya hari itu.
"Tidak, hanya bersantai saja," ucapku berbohong.
"Sepertinya, kamu punya masalah," tanyanya yang ingin membuatku menceritakan apa yang terjadi padaku beberapa hari ini.
Tapi, tidak mungkin. Apalagi dia orang yang baru aku kenal ditambah dia satu geng dengan orang yang mungkin membuatku tidak nyaman akhir-akhir ini.
"Ceritakanlah, siapa tahu aku bisa membantu," ucapnya.
Ok, mungkin aku akan sedikit bercerita.
"Kamu benar, selalu ada orang yang menggangguku beberapa hari ini," ucapku akhirnya.
Elbram terdiam sejenak.
"Hey, kamu dengar aku tidak?" ucapku seraya mengibas-ibaskan tanganku pada wajahnya.
"Ouh, sampai dimana tadi?, oh iya, selalu saja ada orang yang mengganggumu, cara mengganggunya bagaimana?" tanyanya yang mungkin penasaran dengan kelanjutan ceritaku.
"Begini, hari kedua aku masuk ke kelas, bangku dan mejaku hilang, aku bahkan di hukum karena terlambat masuk kelas, itu karena aku mencari meja dan kursiku yang hilang di telan bumi seketika, aku sudah mencarinya ke taman, gudang bahkan sampai ke kantor guru. Yang lebih sialnya, tidak ada orang di kelas itu yang membantuku, dengan alasan mereka takut, apa wajahku menyeramkan seperti zombie?, hari ketiga, saat aku masuk kelas, mejaku memang tidak hilang, tapi dilumuri dengan cat warna merah, aku juga dihukum karena tersangka akulah yang membuat kekacauan itu, aku dihukum tidak boleh masuk kelas selama satu harian, ih.......menyebalkan, hari keempat aku masuk, ada orang yang membuat katak pada laciku, itu kan jijik, argh..," ucapku hampir frustasi.
Dan fix, aku tidak menceritakannya sedikit melainkan semua. Bodoh...
"Kamu sangat lucu," ucap Elbram yang tertawa.
"Oh my god, kenapa ada orang sebodoh ini kau ciptakan, aku sudah bercerita panjang kali lebar, dan dia meresponnya dengan tertawa, ingin rasanya aku melemparkan sepatuku pada kepalanya," batinku jengkel.
"Ok, maaf, bagaimana kalau kamu pindah kelas saja, maksudku pindah ke kelasku," mendengar idenya yang mungkin masuk dalam nominasi, aku tersenyum berbinar-binar.
"Ide yang bagus," ucapku spontan langsung memeluk Elbram.
"Eh, maaf, maaf," ucapku menggaruk kepalaku yang tidak gatal.
"Tidak apa-apa, enjoy," balasnya dengan senyum manis.
Aku sedikit lega. Besok, aku akan coba berbicara kepada wali pengasuh kami supaya aku pindah ke kelas Elbram.
"Oh ya, kamu tidak punya maksud lain kan membantuku?" tanyaku.
"Tenang saja," ucapnya santai.
🍁🍁🍁
Hari ini, aku berjalan sendiri di koridor sekolah. Jantungku berdetak kencang, kakiku serasa tidak menginjak lantai saat tahu Efraim ada di sana.
Dia seakan menungguku, mungkin membalas dendam padaku karena kejadian beberapa hari lalu. Apalagi sekarang semua siswa sudah pulang.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝑳𝒐𝒗𝒆 𝑴𝒂𝒌𝒆 𝒕𝒉𝒆 𝑾𝒐𝒓𝒍𝒅 𝑺𝒑𝒊𝒏𝒏𝒊𝒏𝒈 [𝐓𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐓𝐞𝐫𝐛𝐢𝐭]
RomanceTERSEDIA DI SHOPEE @CARINA.BOOKSTORE CEK AKUN IG ANDROCENTAPUBLISHER UNTUK INFO TERLENGKAP!! ⚠️PLAGIAT DILARANG MENDEKAT ⚠️ ⚔️ DILARANG KERAS MENJIPLAK KARYA ORANG LAIN ⚔️ "Seharusnya aku sadar bahwa aku tidak boleh mencintaimu, seharusnya aku tida...