𝑳𝒐𝒗𝒆 𝑴𝒂𝒌𝒆 𝒕𝒉𝒆 𝑾𝒐𝒓𝒍𝒅 𝑺𝒑𝒊𝒏𝒏𝒊𝒏𝒈 [𝐓𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐓𝐞𝐫𝐛𝐢𝐭]

Chapter 34- New Problem

~Efraim Sandega Clarasio~

🍁🍁🍁

Wajah gadisku semakin bertambah cantik rupanya. Sudah dua tahun aku mencarinya, akhirnya aku menemukannya. Sungguh, aku merasa hidup kembali. Bahagia sekali. Aku bahkan tidak ingin keluar dari kamarku, hanya karena adanya Anabell di sini.

"Kau sudah bangun?" tanyanya padaku. Dia mengucek-ucek matanya. Dia duduk dan bersandar ke kepala ranjang. Aku juga mengikutinya. Kenapa suaranya seksi sekali? Hehehe.

"Kenapa kau senyum-senyum?" tanyanya tersenyum.

"Karena aku bahagia," jelasku.

"Aku pikir kau akan marah padaku."

"Aku tidak marah, karena aku sudah tahu. Dugaanku benar, ibu yang sudah membuatmu meninggalkanku," ucapku yang masih memandanginya.

"Jangan melihatku seperti itu," ucapnya menutupi wajahnya. Lihatlah, dia sangat manis.

"Kenapa?"

"Aku malu," ucapnya.

Aku terkekeh.

"Kau cantik," pujiku. Oh ya ampun, lihatlah rona merah di wajahnya .

"Aku lupa," ucapnya tiba_tiba.

Aku diam menatapnya dengan tatapan bertanya.

"Hari ini, aku akan memeriksa kesehatan nenek," jawabnya.

"Aku kira ada apa."

"Pergilah ke kamarmu, bersiaplah," ucapku sambil merapikan rambut nya.

"Baiklah, aku pergi Eff."

"Baiklah sweetie," jawabku yang berhasil membuat wajahnya memerah.

🍁🍁🍁

Author POV
Efraim begitu bersemangat pagi ini. Dia keluar dengan senyuman yang sudah lama tidak dia nampak kan. Pelayan dan juga kedua orang tuanya sampai heran melihat Efraim.

"Ada apa boy? Sepertinya kau senang sekali," tanya Christian pada putranya.

"Tidak ada apa-apa ayah," balasnya singkat dan melanjutkan makannya.

Setelah selesai makan, Efraim menuju kamar Nanny. Dia merindukan gadisnya. Bahkan baru beberapa jam yang lalu mereka tidak bertemu, dia sudah rindu.

Sampai di sana, dia melihat Anabell tergesa-gesa keluar. Efraim yang melihatnya menghampiri kamar neneknya.

"Anabell kenapa nek?"

"Ibunya sedang sakit sayang. Kasihan sekali dia," ucap Nanny menghela nafasnya berat.

"Sakit?"

"Iya, dia akan kembali ke New York sore ini."

Tanpa basa-basi dia menuju kamar Anabell.  Di sana terlihat Anabell yang sibuk memasukkan bajunya ke dalam koper.