~Efraim Sandega Clarasio~
🍁🍁🍁
Aku pergi menemui teman gengku. Aku mulai berpikir sekarang. Sejak pertama kali bertemu dengan gadis itu, aku melihat ada yang berbeda dengannya. Apalagi saat dia memakiku hari itu, aku menunggu saat saat itu dimana ada orang yang berani memaki, melawanku. Sampai sekarang belum ada, aku tahu mereka semua hanya pengecut. Tapi, saat aku tahu ada orang yang berani memakiku, aku begitu senang, aku begitu antusias. Apalagi dia seorang gadis. Itu akan lebih menarik.
Saat Elbram menemuinya hari itu, aku tidak suka, aku membuntuti gadis itu mulai pulang sekolah. Dia juga bilang aku kasar dan egois. Hatiku sesak mendengarnya. Aku juga heran saat aku dan nenekku pergi piknik, aku juga melihat gadis itu, dia begitu kelihatan akrab dengan nenekku.
Seumur umur, baru dia gadis pertama yang bisa menaklukkan hati nenekku.
Berani sekali dia, padahal dari semua gadis yang dikenalkan ibuku pada nenekku, tidak ada satupun yang bisa menaklukkan hati nenek, tapi dia bisa.
Aku juga tidak suka saat dia curhat kepada Elbram. Ketika aku mendengar dia akan pindah kelas, aku sangat cemas. Aku sampai mondar mandir di kamarku memikirkan bagaimana caranya supaya dia tidak jadi pindah kelas. Apalagi satu kelas dengan Elbram.
Aku menemui wali pengasuh core class, mengancamnya supaya Anabell tidak dipindahkan. Dan tentu saja aku berhasil. Terserah orang mau mengatakan aku apa atau 'egois' mungkin? I don't care. Asalkan keinginanku tercapai.
Satu lagi, yang paling aneh, pada saat orang lain ingin melihat tubuhnya, aku benar benar tidak suka. Apalagi saat bandit itu menamparnya. Itu benar benar membuatku marah.
Inikah yang namanya cemburu??
Inikah yang namanya cinta??Oh..ayolah....
Aku ini bukan anak kecil lagi. Cemburu dan cinta baru aku rasakan sekarang??
Aneh.🍁🍁🍁
"Aku pikir, kamu tidak akan kembali dengan gadis itu, setelah kejadian di sekolah tadi," ucap Jack membuyarkan lamunanku tentang Anabell.
"Namanya Anabell,"ucapku tidak suka dengan nada datar seperti biasa.
"Sekarang, dimana gadis itu, eh...maksudku Anabell," ucap Matt sedikit tertawa masam saat aku memandangnya dengan tatapan membunuh.
"Dia sekarang ada di rumahku," ucapku singkat tanpa menoleh kepada mereka.
"Apa?" Elbram terkejut.
Mungkin dia tidak suka dengan kenyataan bahwa Anabell berada di rumah sekarang.
"Kenapa? Hm?" tanyaku mengintimidasi. Sudah kuduga pasti dia menaruh hati pada Anabell. Tidak akan kubiarkan.
"Hebat sekali dia, bisa sampai ke rumahmu, apalagi dia anak baru di kota ini, apa tidak apa apa pada nenekmu?"tanya Matt penasaran seraya duduk di sampingku dan mengambil kacang serta minuman bersoda punyaku.
"Hey, kau punya sendiri, jangan mengambil punya orang sembarangan,"ucapku sedikit jijik.
"Hey, ayolah dude, ini hanya makanan, kita bahkan sudah bersama mulai taman kanak kanak, bahkan kita berempat sering mandi bersama di kamar mandi saat itu. Bukankah kita seperti saudara?"ucap Jack sangat dramatis.
Matt dan Elbram menahan tawa saling menatap satu sama lain.
"Hey, jangan menertawakanku, atau aku akan meminta kembali apartemen yang kuberikan saat kau ulang tahun," ucapku kesal.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝑳𝒐𝒗𝒆 𝑴𝒂𝒌𝒆 𝒕𝒉𝒆 𝑾𝒐𝒓𝒍𝒅 𝑺𝒑𝒊𝒏𝒏𝒊𝒏𝒈 [𝐓𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐓𝐞𝐫𝐛𝐢𝐭]
RomansaTERSEDIA DI SHOPEE @CARINA.BOOKSTORE CEK AKUN IG ANDROCENTAPUBLISHER UNTUK INFO TERLENGKAP!! ⚠️PLAGIAT DILARANG MENDEKAT ⚠️ ⚔️ DILARANG KERAS MENJIPLAK KARYA ORANG LAIN ⚔️ "Seharusnya aku sadar bahwa aku tidak boleh mencintaimu, seharusnya aku tida...