BAB 1

390K 6.3K 62
                                    

"T-tuan, jangan." Sang gadis terisak sambil menggeleng.

"Diamlah, Sayang. Malam ini aku sangat horny dan ingin memakan semua tubuhmu yang nikmat," bisik sang pria dengan nada serak menahan gejolak hasrat yang bergelora.

"T-tuan-"

Mulut sang gadis dibungkam dengan ciuman hangat, membuat dia tahu jika sang majikan baru saja melecehkan dirinya.

Auden Prana, pria sejuta pesona yang bekerja sebagai bos pemilik usaha retail seorang manager engineering. Tidak sadarkan diri karena sedang mabuk dan langsung menuju kamarnya sang istri yang sudah menunggunya.

Air mata Ayla meluruh tanpa sadar, tak puas hanya dengan bibirnya tangan nakal sang majikan merambat hingga kedua pucuk payudaranya.

Tubuh Ayla membeku sesaat.

Ia merasa jadi wanita kotor dan tak ada lagi masa depan yang menjanjikan di usianya 23 tahun. Menjerit dalam hati walau tak bisa melakukan apa-apa.

Napas yang dikeluarkan dari mulut sang majikan menandakan jika napasnya bau alkohol. Hancur sudah dirinya.

Kepala Auden kian berat saat ia masuk ke kamarnya. Ia melihat sang istri yang tertidur dengan tenang di atas tempat tidur.

Lagi-lagi Auden terus menelan ludah kasar karena pengaruh alkohol atau teman laknat di bar tadi mencampurkan obat perangsang dalam minumannya.

"Sayang ..." tegur Auden. Namun sang istri tak sadar. Pria itu naik ke atas tempat tidur, memeluk sang istri erat dan ingin melampiaskan hasratnya yang kian bergejolak.

"Sayang... aku ingin sekarang," guman Auden sambil mengelus pipi sang istri. Lembut, sangat lembut membuat tangannya terus terulur untuk membelainya, bahkan rasanya dia ingin menjilati pipi mulus tersebut, tapi hasratnya begitu menggebu untuk dituntaskan.

"Mi Amor... kamu adalah wanita yang paling cantik sejak mengenal kamu," peluk Auden erat.

Ayla yang mendengar suara laki-laki langsung terkejut. Gadis itu membuka matanya lebar, mampus. Sekarang air matanya terus meluruh, apa yang harus dia lakukan?

Dia benar-benar tak bisa melakukan apa-apa. Seluruh tubuhnya terasa membeku, Ayla mencoba untuk berteriak.

"To ..." Suara Ayla tertahan. Mulutnya telah disumpal dengan sebuah bibir yang terasa dingin, namun saat lidah itu mencari lidahnya terasa hangat.

Ayla mencoba menggerakkan tubuhnya berontak namun tak bisa. Tubuh lelaki ini lebih besar darinya. Gadis itu menutup matanya, dan perlahan air matanya meluruh.

Tidak bisa! Kenapa harus jadi seperti ini? Kenapa dia harus mengalami hal sialnya ini?

Dia masih punya masa depan yang panjang, Ayla tak ingin berakhir seperti ini. Gadis itu terus berontak, tapi yang keluar hanya air matanya.

"Sayang, ini ciuman penuh cinta." Ayla berontak tapi tak bisa. Gadis itu hanya bisa menangis, saat ia merasai buah dadanya telah diremas. Ia sadar, dirinya telah dilecehkan. Sesaat, tubuh Ayla kaku. Tak tahu caranya berbicara dan bergerak.

Air mata itu terus turun. Ketika ia menyadari, bukan teriakan berontak tapi napas yang memburu karena sesuatu yang mendesak di bawah.

Kepalanya terus berdenyut hebat, dan juga hati yang sakit seperti ditikam ribuan belati.

Selamat tinggal untuk masa depan indah, setelah ini hidupnya akan kekal di neraka.

"Mi Amor, aku ingin kamu hamil. Kamu harus hamil," racau Auden. Sudah lama menginginkan anak, tapi tak pernah menuntut.

Pernikahan selama lima tahu tak pernah ada tanda-tanda sang istri akan mengandung buah hati mereka.

Tangan Ayla ditutupi, dan saat ia merasakan tangan besar itu sudah bermain di bawah intinya. Ya Tuhan ... Ayla hancur.

Belum pernah ada laki-laki yang menyentuh dirinya. Malam ini, tubuhnya hancur oleh sang majikan dan dia hanya bisa menjerit dalam hatinya.

"Aku sangat mencintai kamu, Mi Amor."

Saat laki-laki mabuk yang sedang menindih tubuhnya berbicara, Ayla juga ikut hancur.

Auden menciumi lagi bibir Ayla. Gadis itu berontak, tapi bibir itu selalu tahu cara menjebaknya hingga ia tak bisa mengelak selain menerima semuanya dengan pasrah.

Ayla hanya menutup matanya, ketika buah dadanya sudah dijilati bahkan dihisap seperti anak bayi. Hanya air mata gadis itu yang turun dan juga napasnya memburu, karena tangan itu semakin meningkatkan temponya.

"Ini akan semakin nikmat, Sayang."

Auden semakin menciumi bibir Ayla. Ketika gadis mendengar bunyi gesper celana dibuka, Ayla merasa masa depannya lenyap. Tapi, sialnya seluruh tubuhnya lemah. Ia hanya bisa berteriak dalam hati, ketika merasakan sebuah benda keras menggesek-gesek bagian bawahnya.

"Tidak!"

"Tolong!"

"Please, jangan seperti ini!"

Ayla berteriak dalam hatinya, tapi suara itu tak keluar. Ketika, milik sang majikan melesak masuk dalam miliknya, Ayla kian hancur.

Gadis itu hanya bisa menangis. Setelah ini, ia akan mengalami trauma berat, dan lebih sialnya dia bisa hamil.

Akan jadi seperti apa dunianya kini? Kenapa jadi seperti ini?

Auden melakukan semuanya dengan penuh kelembutan, dia sangat mencintai Sandra.

"Ohh fuck! Kenapa kau begitu sempit?" tanya Auden, semakin menusuk dalam dan menerobos pertahanan Ayla membuat gadis itu kian tak berdaya.

"Besok kamu harus hamil, Sayang," bisik Auden penuh kemesraan dan menggigit kecil belakang telinga sang pembantu.

Dengan semangat ia memompa tubuhnya. Ayla makin hancur, tak bersisa. Apa yang akan ia lakukan setelah ini? Masa depannya telah direnggut. Walau, Auden melakukannya dengan lembut, Ayla hancur.

Ketika akan mencapai puncaknya, Auden semakin mendorong dalam dan memompa lebih semangat, membuat cairan itu terasa hangat di rahim Ayla. Gadis hancur, benar-benar hancur tak bersisa.

Dia hanya mampu menggeleng dan menangis.

"Sayang, aku mau lagi. Aku tidak akan pernah puas dengan tubuhmu," rengek Auden dengan mesra.

Ayla hanya mampu menggeleng.

Ketika benda keras itu masuk lagi dalam miliknya membuat tubuh dan hatinya hancur berkeping-keping seperti vas yang rapuh.

"Kamu akan hamil."

Dan untuk kesekian kalinya, semburan hangat itu kembali memenuhi rahim Ayla.

Setelah mendapatkan kekuasaannya, Auden turun dari Ayla dan memeluk tubuh gadis itu dan mendengkur.

Ayla hanya bisa menangis, dan merasa tubuhnya begitu kotor.

Gadis itu bangkit dari tempat tidur dan berjalan terseok-seok ke kamar mandi, dan membersihkan tubuhnya hingga puluhan kali walau bayangan itu tak pernah hilang.

Di bawah guyuran shower Ayla terus menggosok tubuhnya, walau tidak akan menghapus semuanya.

Dia harus kabur! Dia harus pergi dari tempat ini.
____

Kepala Auden masih terasa berat. Pria itu memukul pelan kepalanya dan melihat keadaan sekeliling.

Masih dengan kesadaran setengah. Pria itu merasa aneh dengan kamar sendiri.

Kamar kecil yang semua barang-barang terlihat tapi, ini bukan kamarnya dan kamar Sandra.

Pria itu tersentak, mengusap wajah dengan kasar dan terduduk.

Saat Auden menunduk dia melihat ada noda darah di bed cover yang membuat otak cerdasnya menghubungkan semuanya dengan cepat.

"Fuck!" umpat pria itu tanpa sadar.

Maniknya masih berpendar pada sekeliling dan melihat figura seorang gadis gadis yang tersenyum, kepala Auden kian berdenyut dan sekarang dia tahu apa yang terjadi.

"Fuck! Fuck! Alkohol sialan!"

Auden langsung bangkit dari tempat tidur dan segera mencari Ayla.

Jangan sampai gadis polos menyerempet bodoh itu mengadu pada istrinya.

Sandra tidak boleh tahu ini!

BENIH MAJIKAN DI RAHIMKU (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang