BAB 28

63.6K 2K 164
                                    

PLAY MULMED SAMBIL BACA BAB INI, MENGAMBARKAN PERASAAN MASING-MASING TOKOH🥺🥺.
______

"Fuck!" Umpatan itu meluncur dari bibirnya sembari menyugar rambut frustrasi.

Dokter dan perawat masuk kembali membawa alat perang untuk mengangkat janin di perut Ayla.

Tak bisa mengambil keputusan Auden berdiri gelisah mengejar istrinya atau menunggu Ayla sadar yang sedang berjuang antara hidup dan mati.

Sial! Dia benar-benar terjebak sekarang.

Saat tangannya meraba kunci mobil akhirnya dengan cepat Auden meluncur, berlari secepat cheetah mengejar Sandra. Wanita itu nomor satu di atas nyawanya.

"Crap!" umpatan kembali dilontarkan saat melihat mobil yang keluar dari gerbang melaju dengan begitu cepat.

Auden tak dapat membayangkan kesakitan dan kecewanya Sandra pada dirinya sekarang.

"Shit! Shit! I'm sorry, Mi Amor."

Bahkan detik ini dia tidak peduli jika Ayla dan bayinya pergi. Mereka hanya orang baru di hidupnya, sedangkan Sandra nyaris seumur hidup bersamanya.

Melaju dengan kecepatan rata-rata bahkan diklakson berkali-kali membuat Auden tak peduli.

"Sialan semuanya."

Satu tangannya digunakan untuk mendial nomor sang istri walau tahu percuma.

"Sayang, please, angkat. Aku tak tahu dengan cara apa menebus semua ini. I was so fucked up! Aku tidak tahu kenapa semua bisa terjadi seperti ini. Semua terjadi di luar kendali." Auden berbicara seolah istrinya berada di depannya, walau tergambar jelas wajah Sandra yang terluka dan kecewa dengan semua ini.

Laki-laki itu akhirnya menelpon ibunya.

"Dia tahu, aku merasa jadi manusia paling bajingan di dunia ini." Auden mulai mengadu pada ibunya, tempat pelarian dari apa pun yang dia rasakan. Ibunya adalah seorang pendengar yang baik dan tidak menjudge dirinya, wanita itu selalu melihat dari berbagai sisi.

"Oh sial! Bisakah Mami atau siapa aja ke rumah sakit sekarang untuk menjaga Ayla? Aku seperti kehilangan arah harus melangkah seperti apa."

"Tarik napas, tenangkan diri. Dari awal kamu tahu konsekuensinya akan seperti ini, hadapi. Apa pun keputusan Sandra harus bisa kamu terima," nasihat Delisha.

"No, Mami! Please, aku bisa gila jika kehilangan Sandra. Dia adalah nyawa kedua."

"Mami siap-siap ke rumah sakit sekarang. Hadapi Sandra, tidak ada yang menginginkan posisi seperti ini."

Auden menutup mata meresapi kesialan demi kesialan yang menimpa hidupnya sekarang.

Titttttt!

Bunyi klakson panjang membuatnya tersadar jika mobilnya sudah keluar jalur. Akhirnya menyetir dengan benar pria itu mencoba untuk berpikir jalan keluarnya, walau dia seperti terjebak dalam labirin rumit yang dia buat sendiri.

Bayangan wajah cantik Sandra seketika menghilang dari hidupnya membuat Auden ketakutan sendiri, tanpa sadar pria itu mencengkram kemudian dengan kasar hingga jari-jari tangannya memutih.

Dia tak sanggup membayangkan lebih jauh dari ini.

Kembali melaju dengan ugal-ugalan Auden berlari ke rumah mereka, dia bersyukur saat menemukan mobil istrinya terparkir sembarangan di pinggir jalan.

Melakukan hal yang sama, dengan cepat Auden berlari ke dalam rumah.

Seluruh dunianya runtuh, bahkan bumi seolah berhenti berputar pada porosnya. Seketika dia lupa caranya bernapas saat menemukan Sandra yang menangis telungkup di atas sofa.

BENIH MAJIKAN DI RAHIMKU (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang