Bab 47

42K 1.5K 169
                                    

Moer: Laki-laki punya naluri binatang untuk punya pasangan lebih dari satu.

Look! Betapa lucunya mertua kesayangan membela anaknya.

Sandra menggeleng dengan tangan terkepal membaca pesan dari ibunya.

"Naluri binatang karena dia memang binatang," maki Sandra menahan rasa mual. Benar-benar tak habis pikir, dan merasa seluruh dunia berubah.

"Dia memang tak punya akal. Apa tadi katanya? Punya pasangan lebih dari dua? Cih! Memangnya siapa yang sudi berpasangan dengan pembantu itu? Sudah miskin harta, miskin harga diri pulak! Benar-benar menjijikkan!"

Wanita itu terus memegang tangannya merasakan seluruh tubuh yang merinding. Dua manusia paling menjijikkan yang pernah dia tahu.

Dua manusia menjijikkan yang sama-sama tak punya harga diri.

Sandra langsung menelpon ibunya dan Moer menceritakan pertemuan mereka.
____

Delisha akan melakukan perjanjian temu dengan besan kesayangan soal permasalahan rumah tangga anak mereka.

Sebuah blouse dengan aksen mawar yang halus dan indah yang membuat Delisha tampak cantik dan feminin. Blouse ini bersifat semi-formal, yang membuat Delisha dapat terlihat smart dan professional dalam pertemuan bersama besan.

Wanita itu duduk berdehem sembari menunggu tamu agung, demi kelangsungan masa depan kedua anak mereka.

Tersenyum pada pramusaji yang menyediakan milkshake dan red velvet menemani pertemuan siang ini.

Blouse cantik terbuat dari kain silk yang lembut yang berwarna peach, yang membuat kesan yang elegan dan feminin. Perpadanan warna yang dapat membuat Bellatrix tampak cantik dan menawan. Selalu melangkah dengan begitu percaya seperti anak perempuannya.

Dengan tas jinjing Channel berwarna biru terbuat dari kulit menampilkan kelasnya yang high-end.

Saat mendorong pintu kaca Bellatrix langsung melihat calon mantan besan, entah kenapa Delisha yang dulu dia kagumi berubah jadi rasa jijik karena perbuatan laknat anak laki-lakinya.

"Anak-anak kita tak bisa bercerai!" ucap Delisha tanpa tedeng aling-aling, bahkan pantat Bellatrix belum menyentuh bangku.

Sebagai seorang ibu, Delisha ingin mempertahankan kebahagiaan anaknya. Dia tahu betul bagaimana lengketnya Sandra dan Auden dari masa remaja.

"Ah! Harusnya begitu," balas Bellatrix dengan nada mengejek.

"Auden tidak bersalah apalagi Ayla. Masalah mereka tidak ada yang perlu disalahkan, tapi dicari jalan keluar. Dan solusinya tidak ada perceraian antara Sandra dan Auden, mereka tetap bisa hidup bersama dengan Ayla."

Bellatrix tak kuasa menahan tawanya. Ah! Ibu dan anak yang sama-sama tak punya otak. Bagaimana mungkin mulut Delisha dengan enteng berbicara seperti itu setelah apa yang telah Auden lakukan pada anaknya yang dia rawat seperti telur emas?

"Aku memungut Ayla agar memudahkan hidup Sandra bukan buat jadi penghancur kebahagiaannya," tegas Bellatrix masih dalam suasana tegang.

Bahkan rasanya tak sanggup bokongnya bertahan lebih lama dari pembelaan tidak masuk akal dari Delisha.

"Stop menyalahi Ayla! Dia juga korban, semua orang turut andaikan  dari kejadian ini."

"Turut andil bagaimana? Bagian dari mana? Coba jelaskan bagian mana Ayla menjadi korban jika dia menyakiti perempuan lain? Bagian mana dia juga tidak bersalah saat dia mencuri suami orang?" desak Bellatrix.

Delisha terdiam dan menyeruput minumannya sebentar sambil berpikir kalimat sanggahan yang lain. Dia tahu, Ayla yang paling disalahkan di sini karena dia kaum lemah, tapi Delisha tahu persis Ayla tidak pernah bersalah. Dia korban! Auden juga tidak bersalah! Semua hanya salah paham dan butuh saling memahami dan saling menerima. Itu saja!

BENIH MAJIKAN DI RAHIMKU (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang