Flashback kisah Sandra dan Karel.
___Senyum tak lepas dari bibirnya, capek sih, tapi ini adalah hari special baginya.
"Terima kasih buat kalian yang sudah meluangkan waktu datang ke sini, aku senang sekali hari ini. Usia bertambah, kematangan juga bertambah, masalah orang dewasa juga akan menyerang dari berbagai sisi. Terima kasih kepada orang tuaku yang luar biasa, Moer dan Vader, kepada saudaraku tersayang yang tidak turut hadir karena sibuk kuliah, ah the one and only kekasih hati belahan jiwa yang tidak akan terpisahkan sampai mati."
Sandra tersenyum sembari menatap satu per satu tamu undangan yang memenuhi hall, gadis itu melakukan blow kiss dari jauh pada kekasihnya dan Auden membalasnya.
Masih tersenyum Sandra berdiri dengan percaya diri melihat semua para tamu undangan.
Hari ini usianya genap 19 tahun, usia nanggung antara remaja atau dewasa.
Gadis itu akhirnya bisa menghela napas lega setelah memberi sambutan sepatah kata, dan menit berikutnya diputar video perjalanannya dari kecil hingga sekarang. Tentu saja hidupnya sempurna, kecantikan paripurna yang didapat sedari lahir, punya orang tua lengkap yang harmonis yang selalu mendukung apa pun pilihannya, punya kekasih yang selalu ada padanya setiap saat.
Tak ada yang Sandra inginkan lagi dalam hidupnya orang-orang tersayang terus bersamanya, kalau bisa meminta sama Tuhan jangan ada maut memisahkan terutama dengan kekasihnya.
Sandra turun dari panggung dan ikut menonton video masa kecilnya, sejak kecil dia sudah seperti seorang tuan putri, dan sekarang juga masih merasa seperti itu.
"Usia bertambah, cintaku padamu juga bertambah," bisik Auden.
Sandra memandang sang kekasih sembari tersenyum. "Naiknya berapa persen per tahun?"
"12 persen pertahun kayak pajak."
"Semakin naik tahun semakin tinggi dan bertambah rasa cinta," ungkap Auden.
"Kalau aku satu persen aja boleh, nggak? Tapi satu persen itu akan tetap bertahan sampai kita mati," balas Sandra dan tertawa.
"Ya udah aku punya yang 99 persen."
Kedua pasangan saling bucin itu nego soal persen cinta, walau mereka sudah meyakinkan masing-masing jika cinta mereka akan terus tumbuh sampai kapanpun.
Karel melihat dari kejauhan dan hanya terdiam. Menatap dengan rasa iri penuh, cowok itu terus bertanya sampai kapan Sandra akan melihat ke arahnya? Dia begitu memuja wanita ini, setiap hari melihatnya rasa ingin memilikinya begitu kuat.
Selamanya Karel tidak akan membunuh perasannya, tapi akan mengusahakan segala cara agar wanita ini menjadi miliknya bahkan dengan cara kotor sekalipun.
Dia tahu tak ada kesempatan dan celah baginya untuk mendapatkan wanita pujaan hatinya, jalan satu-satunya adalah merusak masa depan Sandra!
Cowok itu bangkit dari tempat duduknya dan berjalan mendekat ke arah sang pujaan hati yang melakukan acara tiup lilin dan tentu saja Auden yang mendapatkan suapan pertama dan keduanya saling berciuman pipi.
Ah, entah sudah berapa liter hatinya berdarah-darah melihat pemandangan itu setiap saat. Jangan salahkan perasannya, tapi salahkan saja Sandra kenapa begitu cantik dan terlahir tanpa celah. Kecantikannya begitu paripurna.
KAMU SEDANG MEMBACA
BENIH MAJIKAN DI RAHIMKU (END)
Romance"T-tuan, jangan." Sang gadis terisak sambil menggeleng. "Diamlah, Sayang. Malam ini aku sangat horny dan ingin memakan semua tubuhmu yang nikmat," bisik sang pria dengan nada serak menahan gejolak hasrat yang bergelora. Malam panas itu menghasilkan...