BAB 23

75.5K 2.2K 108
                                    

"Fuck! Bodoh! Bodoh!"

Berkali-kali dia mengumpat sambil menyugar rambut, terlalu menuruti nafsu hingga tak sadar dengan keselamatan gadis ini.

"Ahhhh! Sakit!" Ayla masih merintih, meringkuk di atas batu tajam sambil memeluk perut bawahnya.

Auden masih saja mengumpati kebodohannya, pergi membawa gadis ini ke rumah sakit dia akan ketahuan, atau membiarkan saja di sekarat dan bersikap semuanya baik-baik saja. Semuanya akan aman, karena setelah gadis ini keguguran dia akan bebas dari tanggung jawab dan Sandra tidak akan pernah tahu apa yang terjadi.

Setan dan malaikat beperang sekarang mana yang akan menang.

Masih berdiri di kegelapan yang remang-remang.

"Ahhh! Please," rintih Ayla. Dia sudah tak kuat dengan rasa sakit. Rasanya seperti perut bawahnya disayat-sayat dan juga diblender secara bersamaan.

Masih dengan penerangan seadanya keringat sebesar biji kopi membasahi wajah Ayla.

"Fuck! Persetan dengan semuanya!"

Malaikat menang!

Dengan cepat Auden langsung membawa tubuh Ayla dengan gaya bridal style dan terburu-buru berjalan menuju villa.

Detik-detik semua rahasia ini terbongkar, dia hanya berdoa semoga Sandra belum sadar apa-apa.

Sekarang dia menyesali kenapa harus berjalan sejauh mungkin dan bercinta dengan brutal dan ketahuan seperti ini.

Saat mendekati villa dan lampu-lampu yang menerangi jalanan membuat Auden menunjuk menatap pada Ayla yang sudah tak bersuara sedari tadi.

Gadis itu pingsan!

Bagian paling menyedihkan wajah gadis itu terlihat pucat dan bibirnya sampai membiru.

"Fuck!"

Sudah tak bisa berpikir jernih lagi, Auden langsung berlari membawa Ayla ke dalam mobil, mencari kunci mobilnya dan bergegas menuju UGD. Nasib baik, Sandra masih juga tewas dalam mimpi.

Dengan berlari ugal-ugalan bahkan sempat dimaki beberapa pengendara yang lain Auden tak peduli. Ya, walau sekarang jalanan tampak lenggang karena semua orang masih terlelap.

"Sial! Sial!" Selamanya Auden akan mengutuk dirinya jika apa-apa terjadi pada gadis ini.

"CEPAT TOLONGIN!" teriak Auden begitu sampai di gerbang.

Semua orang bergerak cepat dan Ayla langsung ditangani.

"Saat berhubungan seksual. Jika dilakukan dengan kasar dan terlalu cepat bisa terjadi gesekan yang berujung pada luka. Sang wanita pingsan saat berhubungan seksual memang bukan merupakan hal yang umum, namun bisa terjadi dan dapat dijelaskan.

Saat seseorang begitu terangsang, napas mereka akan semakin cepat dan mengakibatkan seseorang masuk dalam kondisi hiperventilasi. Ini menyebabkan otak tidak menerima oksigen yang cukup, dan mengakibatkan pusing, kepala terasa ringan, bahkan pingsan.

Janinnya tidak bermasalah." Dokter menjelaskan dengan panjang lebar, tapi tak ada yang lebih melegakan daripada kalimat terakhir. Ini yang dia nantikan, janin dalam perut Ayla tidak apa-apa.

Ayla belum juga sadarkan diri, padahal tadinya dia mengira gadis itu benar-benar keguguran.

Auden akhirnya hanya menunggu Ayla sadar dan segera mengubungi istrinya agar mereka tidak khawatir mencarinya.

"Ya, aku tak tahu tiba-tiba jumpai dia pingsan dan langsung bergegas mengantar ke rumah sakit," dusta Auden menelepon sang istri.

"Oh Tuhan! Bagaimana keadaannya sekarang?" panik Sandra di ujung telepon.

BENIH MAJIKAN DI RAHIMKU (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang