"You've ruined my life you stupid bitch, I'm going to make sure you regret the day you met me, and I'm going to destroy you and your baby!"
"Jalang kecil munafik! Sok-sok pasang muka polos padahal merusak kebahagiaan orang lain."
Ayla menggeleng, rasanya dia ingin berteriak tapi tidak bisa.
Merasa keadaan di sekitarnya begitu gelap, Ayla sedang berlutut dengan kaki diikat, tangan diikat dan mulut disumpal. Hanya air mata yang keluar.
"Rasakan bagaiamana neraka dan yang kamu inginkan sekarang hanyalah kematian!" kata Sandra bengis dan dingin.
Ayla menggeleng keras dan terus bergerak.
Sak!
Saat sebuah pisau panjang dikeluarkan membuat Ayla kian bergerak gelisah dengan tubuh gemetaran.
"Tolong! Tolong! Tolong!" Berkali-kali gadis itu meminta tolong berteriak dalam hati, tapi tak ada yang bisa menolongnya.
Ayla menahan napas saat pisau dingin ditempelkan di pipinya.
"Kamu hanya tinggal nama jalang kecil dan bayimu yang tidak berguna itu!" Bisikan itu kian membuat Ayla berontak dengan air mata yang kian meluruh.
Menahan napas dan juga sakit saat pipinya dicengkram dengan kuat sambil diludahi.
"Sampah! Jalang tidak pantas hidup!"
Ayla hanya menutup mata, dia tidak apa jika dimaki-maki tapi jangan ada yang menyakiti bayinya.
"Mati kau! Mati kau!" Teriakan itu terus menggema di telinganya.
"Arghhhhh!" Ayla terpekik sekencang mungkin saat mata pisau tajam dan lancip itu menancap di perutnya.
TIDAK! ANAKNYA! AYLA INGIN MEMPERTAHANKAN ANAKNYA!
"ARRRGHHHHH!" Teriakan itu masih menggema dengan debaran jantung yang hampir copot.
"Hey! Hey!"
Ayla merasa seluruh tubuhnya penuh keringat, bahkan masih gemetaran dan merasa kesulitan bernapas.
Saat merasakan sedikit angin segar, gadis itu mencium aroma familiar yang membuat degupan jantungnya masih kembali normal.
Ketika kian merasakan sebuah dekapan hangat Ayla berani membuka matanya, saat melihat jaket hangat abu-abu yang berada di sekitarnya.
"It's okay, hanya mimpi buruk," ujar Auden menenangkan.
Ayla mencengkram jaket Auden dengan tubuh gemetaran, masih ketakutan dan akhirnya terisak, tak kuat menahan ketakutannya sendiri. Bahkan dalam mimpi saja dia begitu ketakutan.
Segitu hebatnya rasa bersalah yang dia rasakan?
Semua ini karena Delisha yang menghadirkan mimpi buruk itu kembali.
____Flashback.
"Mami nggak mau tahu, kamu harus mendapatkan kembali istrimu. Auden dan Sandra yang sudah Tuhan ciptakan satu sama lain."
Delisha nangis bombay merasa sedih luar biasa harus kehilangan menantu potensialnya, kapan lagi punya menantu cantik, karier mentereng, mandiri, dari keluarga harmonis. Sandra perfect diukur dari sudut manapun.
Auden hanya terdiam menatap ibunya yang sedikit drama hari ini. Ya masalahnya Sandra sudah kecewa padanya, lagian dia juga sudah tak punya muka untuk bertemu dengan istrinya, jadi apa yang harus dia lakukan jika sudah begini?
"Biarkan Sandra bahagia, Mami," lirih Auden. Laki-laki itu tahu maksud ibunya, separuh jiwanya telah dibawa pergi Sandra, tapi Auden akan menghabiskan sisa umurnya bersama Ayla, walau seluruh cintanya telah habis di Sandra.
KAMU SEDANG MEMBACA
BENIH MAJIKAN DI RAHIMKU (END)
Romance"T-tuan, jangan." Sang gadis terisak sambil menggeleng. "Diamlah, Sayang. Malam ini aku sangat horny dan ingin memakan semua tubuhmu yang nikmat," bisik sang pria dengan nada serak menahan gejolak hasrat yang bergelora. Malam panas itu menghasilkan...